08 Mar 2021
Tidak dapat dipungkiri jika kini banyak sekali bermunculan fintech ilegal di mana bermodus membantu tetapi justru merugikan.
Mereka biasanya menawarkan pinjaman uang online dengan dana cepat cair. Namun, mereka akan memberikan bunga yang sangat besar sehingga banyak orang terjebak.
Jangan sampai Anda menjadi korban pinjaman cepat tidak bertanggung jawab ini. Yuk, kenali ciri-ciri fintech ilegal dalam artikel berikut ini.
Baca juga: Kenali 5 Ciri-Ciri Fintech Peer-to-Peer Lending Ilegal
Perkembangan perusahaan finansial tersebut akhir-akhir ini memang begitu pesat bahkan terus menjadi perbincangan publik. Hal tersebut tidak lepas dari peran serta manfaat diberikan adanya perusahaan. Hampir semua masyarakat beragam kelas merasakan manfaat nyata. Apalagi akses layanan terbilang cepat serta cukup mudah bahkan oleh orang awam.
Munculnya financial technology palsu dan pinjaman online (pinjol) ilegal akhir-akhir ini memang cukup meresahkan. Hampir pasti mereka memberikan iming-iming menggiurkan hingga sulit mengenali modus penipuannya. Akibatnya banyak orang yang terjebak hingga rugi besar. Hal seperti inilah yang sangat disayangkan mengingat manfaat layanan dari perusahaan tersebut cukup tinggi peminatnya.
Guna terhindar dari fintech ilegal maka ada beberapa ciri umum hingga khusus yang wajib diperhatikan. Modus penipuannya relatif sama salah satunya menerapkan undian berhadiah dengan keuntungan berlipat. Tentu semua orang mudah tergiur olehnya. Padahal itu menjadi salah satu modus cukup efektif mengelabui para pengguna.
Ciri selanjutnya adalah seringkali pencantuman informasi dasar tidak jelas. Seperti alamat kantor, email, nomor telepon, hingga situs website. Umumnya mereka memang tidak memperhatikan informasi tersebut lantaran terfokus bagaimana memberikan penawaran menggiurkan hingga pengguna langsung tertarik. Setidaknya ini menjadi ciri paling mudah dilihat.
Adanya DP atau uang muka ternyata juga sering diterapkan oleh fintech ilegal. Modus seperti itu diterapkan sebagai uang administrasi di mana memperlancar proses peminjaman. Padahal nyatanya itu hanyalah sebuah modus guna mengambil untung. Ciri paling jelas ketika uang muka besarnya tidak masuk akal sehingga patut dicurigai.
Meminta Anda mencari debitur lain sebanyak-banyaknya juga menjadi ciri selanjutnya cukup jelas dari perusahaan finansial bodong. Memang cukup masuk akal apalagi jika fintech tersebut baru berdiri. Namun, menjadi merugikan ketika mengharuskanmu menginput informasi dasar yang rawan disalahgunakan. Sebaiknya cari tahu terlebih dahulu tujuan permintaan mereka.
Baca juga: Tips Menjadi Wirausahawan Sukses Melalui Media Sosial
Begitu banyaknya masyarakat tertipu dengan fintech palsu ternyata selain dipicu oleh modus dilakukan penyedia layanan juga ada penyebab lain. Di antaranya adalah tingkat literasi di masyarakat cenderung rendah. Kebanyakan mereka enggan mencermati serta memahami setiap informasi diperoleh. Sehingga mudah tergiur oleh penawaran kurang masuk akal.
Penyebab selanjutnya adalah modus penipuan dengan memanfaatkan nama tokoh terkenal. Akibatnya banyak masyarakat sangat mudah yakin tanpa mau cek terlebih dahulu. Keyakinan mereka akan nama tokoh tersebut telah membuat mata tertutup sehingga sangat mudah ketika ditawari dengan iming-iming keuntungan berlipat.
Terlalu tergiur dengan bunga rendah ternyata memegang posisi tinggi penyebab banyak orang tertipu oleh fintech palsu. Mereka terlalu antusias ketika ada penawaran dengan bunga rendah tanpa tahu besaran wajarnya. Ada baiknya kroscek terlebih dahulu atau bertanya langsung kepada orang yang sebelumnya sudah terjun di dunia tersebut.
Parahnya lagi kebanyakan dari masyarakat yang terkena penipuan adalah pemula. Di mana mereka belum terlalu berpengalaman serta kebanyakan membutuhkan dana dengan proses cepat. Kondisi mendesak inilah sering dimanfaatkan para penyedia layanan keuangan palsu guna mengelabui korbannya. Apalagi korban sering tidak berpikir panjang terlebih dahulu sebelum menerima.
Maraknya fintech ilegal ini sudah sepatutnya segera mendapat perhatian khusus. Bagaimana tidak, kondisi seperti ini dapat berimbas pada tingkat kepercayaan masyarakat pada produk keuangan. Semakin banyak masyarakat yang dirugikan maka kian rendah tingkat kepercayaannya. Jelas hal tersebut secara tidak langsung berpengaruh pada perekonomian nasional.
Baca juga: Solusi Memperbaiki Kondisi Finansial supaya Cepat Kaya
Fintech sendiri merupakan perusahaan bagian startup yang bergerak di bidang keuangan dengan memberi berbagai layanan terbaik. Mulai dari peminjaman dana hingga investasi jangka panjang. Kemunculan perusahaan finansial dianggap sebagai angin segar perekonomian nasional namun, sayangnya selaras dengan muncul penyedia layanan keuangan ilegal merugikan.
Guna terhindar dari nakalnya penyedia layanan keuangan tersebut maka ada beberapa tips wajib diperhatikan. Di antaranya adalah selalu cek status setiap penyedia layanan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tujuannya tentu guna memastikan semua lembaga keuangan terdaftar secara resmi serta menyediakan layanan aman agar tidak masuk jurang penipuan.
Tips selanjutnya pastikan fintech tidak memberlakukan bunga tinggi. Pastikan pula besaran bunga sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan finansial Anda. Jangan sampai membuat Anda merasa terbebani sehingga sulit mengembalikan tepat waktu apalagi jika tujuannya guna mendapatkan modal usaha. Cari informasi secara lengkap jangan tergesa-gesa agar tidak salah mengambil keputusan.
Apabila Anda lebih suka melakukan transaksi secara online maka sebaiknya gunakan aplikasi dari sumber terpercaya. Perkembangan penggunaan aplikasi oleh penyedia layanan keuangan semakin meningkat. Maka dari itu, guna tingkatkan rasa aman dan nyaman sebaiknya gunakan dari penyedia layanan keuangan terbukti resmi (legal) serta terdaftar di OJK.
Pastikan pula Anda tahu informasi lengkap mengenai hak serta kewajiban ketika bertransaksi. Pelajari keseluruhannya agar Anda tidak menyesal nantinya. Mengingat banyak korban terkena tipu lantaran kurang cermat membaca setiap informasi. Oleh karena itu, cermati setiap penawaran hingga informasi yang setiap fintech berikan, jangan ditelan mentah-mentah.