09 Jun 2021
Investasi biasanya dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan di masa mendatang, baik untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Dengan berinvestasi, sebagian dana dari penghasilan kita tidak tergerus nilainya oleh inflasi.
Kebutuhan dalam waktu dekat, seperti dana liburan, renovasi rumah, melunasi cicilan hutang atau lain sebagainya akan dapat terpenuhi apabila menaruh dana kita di produk investasi yang tepat. Lalu produk investasi apa yang dapat dipilih?
Jawabannya adalah dengan investasi jangka pendek. Produk investasi tersebut memiliki karakteristik risiko yang terbilang rendah dan imbal hasil terlihat dalam kurun waktu setahun atau bahkan kurang. Meskipun imbal hasil nya tidak sebesar produk investasi jangka panjang, namun dari segi likuiditas yakni ketika dibutuhkan dalam waktu dekat dapat terpenuhi.
Baca juga: Faktor Psikologis dalam Investasi yang Dialami Investor
Apabila kamu memilih investasi jangka pendek untuk pemenuhan kebutuhan dalam waktu dekat, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini sebelum mulai berinvestasi, yaitu:
Sangatlah penting memiliki tujuan dalam berinvestasi karena dapat mengarahkan dengan jelas. Sama halnya seperti ketika kamu ingin liburan ke kota tertentu, pastinya kamu sudah merencanakan ke tempat khas atau makanan lokal apa saja yang akan kamu tuju karena tentunya tidak ingin melewatkan liburan dengan hal-hal yang berkesan.
Dalam menetapkan tujuan, tidak hanya kebutuhan yang ingin dituju namun besaran dana yang dibutuhkan juga perlu ditetapkan sehingga kamu mengetahui dengan persis berapa besaran dana secara rutin yang perlu dianggarkan.
Perlu diingat bahwa dalam berinvestasi haruslah menggunakan ‘uang dingin’. Uang dingin yang dimaksud adalah uang yang tidak dipakai dalam jangka waktu tertentu serta tidak diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan harian.
Ada baiknya, dana untuk berinvestasi adalah sisihan dana dari penghasilan yang telah dianggarkan untuk kebutuhan primer dan sekunder.
Produk investasi baik untuk jangka pendek, menengah maupun panjang mengandung risiko. Oleh karena itu, lebih baik berinvestasi pada diri sendiri untuk pengetahuan seputar investasi. Jangan sampai kamu memilih produk investasi hanya karena coba-coba atau rekomendasi dari keluarga/teman tanpa mencari lebih lanjut produk tersebut.
Strategi investasi rutin dengan Dollar Cost Averaging (DCA) adalah menyisihkan sejumlah uang yang sama setiap bulan atau minggu. Manfaat dari melakukan strategi DCA karena kita tidak dapat memprediksikan pada waktu kapankah ketika berinvestasi pada suatu produk akan menghasilkan keuntungan yang besar. Selain itu, semakin lama berinvestasi maka semakin besar imbal balik yang dihasilkan karena adanya efek compound interest (bunga berbunga).
Setelah kamu memahami dengan baik hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berinvestasi, berikut ini rekomendasi 4 produk investasi jangka pendek yang dapat kamu coba untuk pemenuhan kebutuhan finansial dalam waktu dekat, yakni:
Deposito merupakan salah satu produk simpanan di bank yang mana terdapat waktu tertentu yang ditetapkan baik penyetoran maupun penarikannya. Jangka waktu yang umumnya dapat dipilih adalah 1,3,6,12 dan 24 bulan. Maka, apabila kamu ingin mencairkan dana di luar dari jatuh tempo, akan dikenakan penalti atau denda.
Selain itu pula, terdapat minimal penyetoran dana, umumnya mulai dari Rp 1 juta. Deposito juga dapat menerima valas (valuta asing) selain dalam bentuk rupiah.
Suku bunga yang ditawarkan deposito melebihi suku bunga tabungan bank biasa, namun terkadang terdapat yang menawarkan bunga dibawah tingkat suku bunga acuan BI. Kelebihan lainnya dari deposito adalah dijamin oleh LPS.
Dalam instrumen ini, dana dari masyarakat dikumpulkan lalu oleh manajer investasi ditempatkan dalam portofolio efek dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Instrumen pasar uang yang dimaksud adalah seperti deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi bertenor di bawah 1 tahun, Sertifikat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan lain-lain.
Oleh karena itu, risikonya relatif paling rendah dibanding jenis reksa dana lainnya sehingga cocok dijadikan sebagai investasi jangka pendek.
Selain pasar uang, produk reksa dana lainnya adalah pendapatan tetap, campuran dan saham.
Surat Berharga Negara (SBN) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh pemerintah. Surat berharga tersebut dikeluarkan dalam rangka mencari pembiayaan.
Terdapat 3 jenis SBN yang ditawarkan untuk investor ritel/individu yaitu ORI (Obligasi Negara Ritel), SBR (Savings Bond Ritel) dan ST (Sukuk Tabungan). Perbedaan dari ketiga jenis SBN tersebut adalah dari segi tenor (jatuh tempo), kupon/bunga, perdagangan di pasar sekunder, potensi capital gain, dan pernyataan syariah.
Umumnya obligasi memiliki durasi investasi 2-3 tahun, namun terdapat juga dengan tenor yang pendek yakni sekitar 6 bulan.
P2P lending tergolong produk investasi yang baru, namun telah mendapat respon yang positif dari masyarakat. P2P lending sendiri merupakan suatu wadah yang mempertemukan peminjam dengan penerima pinjaman. Umumnya penerima pinjaman adalah UMKM.
Lewat P2P lending, kamu sebagai pemberi pinjaman memberikan modal bagi UMKM. Keuntungan yang didapatkan berasal dari suku bunga pinjaman.
Saat ini tersedia berbagai platform digital P2P lending yang menawarkan pilihan tenor dan keuntungan. Nominal investasi yang ditawarkan pun terjangkau. Anda bisa mulai dari Rp25 ribu.
Baca juga: Apa itu Inflasi? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini
Anda punya alternatif berinvestasi lain, yaitu di P2P Lending Modal Rakyat. Dana yang Anda pinjamkan akan disalurkan untuk para pelaku UMKM di Indonesia yang ingin mengembangkan usahanya tersebut. Anda bisa memulai berinvestasi di modal yang minim, yaitu Rp25.000.
Anda dapat meraih imbal balik 15% hingga 25% setiap tahunnya. Kami telah meraih izin dari OJK secara resmi. Gunakan kode BLOG25 untuk mendapatkan bonus saldo Rp25.000. Anda bisa langsung mendaftar menjadi pendana melalui halaman berikut ini.