08 May 2019
Investasi reksadana termasuk investasi yang populer. Layanan investasi ini bertujuan mengumpulkan dana dari pemilik modal yang ingin menanamkan dana lewat perusahaan manajer investasi (MI). Reksadana ditujukan bagi mereka yang memiliki modal kecil dan tidak punya banyak waktu atau kemampuan menghitung risikonya.
Terdapat tiga pemahaman reksadana, pertama adanya dana dari masyarakat modal, kedua dana diinvestasikan ke dalam bentuk portofolio efek, dan dana dikelola manajer investasi dengan tujuan investasi yang berbeda berdasarkan jenisnya.
Secara umum, reksadana terbagi ke dalam dua jenis, yakni reksadana terbuka dan reksadana tertutup. Jenis reksadana terbuka adalah jenis investasi yang dapat dijual kembali tanpa perlu mekanisme penjualan pada bursa efek terhadap perusahaan manajemen investasi. Sementara itu jenis tertutup tidak bisa dijual balik ke perusahaan manajemen investasi. Unit penyertaan hanya dapat dijual pada bursa efek dengan syarat harga jual dibawah nilai aktiva. Biasanya, jumlah dana atau aset reksadana bukan dalam jumlah besar, sebab keterbatasan para investor dalam melakukan investasi akibat jangka waktu yang lama.
Selain itu, reksadana memiliki empat unsur utama. Pertama reksadana adalah akumulasi dana para investor. Kedua, reksadana diinvestasikan melalui instrumen investasi. Ketiga, reksadana dikelola dan dilakukan oleh manajer investasi profesional. Keempat, reksadana sebagai alat investasi dana dalam kurun waktu menengah dan kurun waktu panjang.
Berdasarkan portofolio, reksadana terdiri dari empat jenis, yaitu pasar uang, pendapatan tetap, campuran, serta saham.
Reksadana pasar uang atau money market fund adalah bentuk reksadana yang berinvestasi pada pasar uang dengan batas waktu di bawah dari satu tahun. Adapun instrumen investasi jenis ini berbentuk deposito yang berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), sertifikat deposito, surat berharga pasar uang, dan jenis pasar uang lainnya. Tujuan reksadana pasar uang adalah menjaga likuiditas dan memelihara modal dengan risiko relatif rendah daripada reksadana lainnya. Umumnya, jangka waktu investasi ini di bawah satu tahun.
Baca juga: Berikut Risiko Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap Bagi Investor
Reksadana pendapatan tetap atau fixed income fund merupakan jenis investasi yang menanamkan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktiva ke dalam bentuk efek hutan maupun obligasi. Tujuan reksadana pendapatan tetap adalah untuk memperoleh tingkat pengembalian yang stabil meskipun dengan risiko relatif lebih besar dari pada investasi reksadana pasar uang dan memiliki batas waktu investasi kisaran satu hingga tiga tahun.
Reksadana campuran atau balance mutual fund mengalokasikan dana investasi ke dalam portofolio yang beragam. Adapun instrumen investasi dapat berupa saham yang dikombinasikan dengan obligasi. Tujuan reksadana campuran adalah untuk meningkatkan pertumbuhan harga dan pendapatan. Namun risiko reksadana campuran memiliki sifat moderat dengan tingkat pengembalian relatif tinggi jika dibandingkan dengan investasi jenis reksadana pendapatan tetap. Umumnya, para investor melakukan reksadana campuran memiliki batas waktu investasi sekitar tiga hingga lima tahun.
Baca juga: Banyak Perbedaan Saham Dan P2P Lending, Apa Saja?
Reksadana saham atau equity fund menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktiva yang berupa efek ekuitas. Tujuan reksadana saham adalah untuk pertumbuhan harga saham maupun unit dalam waktu yang lama. Walaupun begitu, risiko yang ditanggung lebih besar dibandingkan dua jenis sebelumnya, yakni pasar uang dan pendapatan tetap. Meskipun demikian, reksadana saham memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari pada jenis reksadana lainnya. Jangka waktu saham biasanya lebih lama daripada lima tahun.
Ada karakteristik tertentu sehingga membuat investasi ini berbeda dengan produk investasi lain. Pertama, reksadana merupakan perusahaan sekuritas atau pengelolaan aset. Kedua, reksadana dapat dijual oleh penjual reksadana, mulai dari bank hingga perusahaan sekuritas. Ketiga, di dalam investasi ini tidak adanya uang pertanggungan dan tidak adanya biaya asuransi. Keempat, besar biaya pembelian dimulai dari 0 persen hingga 2 persen dari nilai reksadana. Kelima, biaya jual reksadana di kisaran 0 persen hingga 2 persen dari nilai reksadana di tahun pertama.
Keenam, alokasi dana setoran di tahun pertama sampai 98 persen atau bahkan 100 persen. Ketujuh, reksadana bersifat menggunakan satu harga. Kedelapan, dalam penjualan umumnya memperlihatkan prospek dan pengisian profil risiko. Karakteristik terakhir adalah umumnya investor berasal dari institusi serta perusahaan ritel.
Layanan investasi ini memiliki manajemen yang profesional sehingga dana investasi yang dikelola bersifat terbatas waktu. Adanya diversifikasi investasi dapat meminimalkan munculnya risiko dalam wujud portofolio, meskipun demikian tidak dapat menghilangkan risiko investasi ini. Pengelolaan dana yang bersifat transparan dapat digunakan untuk memantau profit melalui pertumbuhan biaya dan portofolio secara berkelanjutan dengan pengelola dana akan menerbitkan nilai aktiva secara bersih di setiap pertengahan tahun dan tahunan sehingga para investor dapat mengikuti perkembangannya.
Manfaat berikutnya adalah likuiditas yang tinggi dapat meningkatkan suksesnya investasi. Pemodal akan mencairkan unit penyertaan berdasarkan perjanjian yang dibuat reksadana agar memudahkan investor dalam mengelola kas. Efisiensi biaya yang relatif rendah dalam transaksi merupakan sekumpulan pemodal dalam mengelola secara profesional yang sejalan dengan keahlian dalam berinvestasi. Potensi return yang tinggi merupakan manfaat investasi dengan keuntungan yang diperoleh dapat digunakan dalam jangka waktu lama sehingga sangat cocok jika dijadikan sebagai alternatif investasi untuk menjamin dalam mempersiapkan masa tua maupun masa pensiun.
Terakhir, reksadana tetap memiliki risiko tersendiri. Risiko yang ditanggung cenderung rendah. Dengan begitu rasa aman yang ditimbulkan yang lebih baik dibandingkan dengan investasi individu dan bursa efek.
Terdapat empat keuntungan dalam reksadana. Keuntungan pertama, tidak memerlukan dana yang terlalu besar. Kedua, reksadana dengan mudah dapat dibeli dan ditebus. Ketiga, reksadana diawasi langsung oleh otoritas jasa keuangan, dan keempat reksadana memiliki banyak pilihan.
Sebaliknya, reksadana memiliki beberapa kekurangan. Pertama, keuntungan dari reksadana tidak dapat dijamin. Kedua, reksadana termasuk dalam kategori investasi jangka panjang. Ketiga, biaya dalam investasi ini masih tergolong tinggi, dan keempat adanya risiko dalam mengikuti pasar modal.
Itulah penjelasan beberapa hal terkait reksadana. Secara umum, investasi ini dapat dipilih sebagai alternatif dalam berinvestasi, khususnya bagi pemilik modal terbatas dengan keuntungan nilai risiko yang relatif rendah dan pemantauan reksadana dikontrol langsung oleh manajer investasi yang memiliki peran menganalisis keuangan, implementasi perencanaan yang sudah dirancang, dan melakukan pemantauan terhadap aktivitas investasi sehingga para investor akan memperoleh keuntungan yang maksimal.