12 Nov 2021
Retained earning adalah laba yang ditahan yang bisa dimiliki oleh sebuah bisnis karena alasan tertentu. Maksudnya adalah keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen karena perusahaan ada tujuan penggunaan yang tidak kalah penting.
Namun, laba ditahan atau retained earning ini perlu dihitung sebagai pertanggung jawaban karena suatu saat bisa dikembalikan ke pemegang saham dalam bentuk dividen. Inilah penjelasan singkat mengenai retained earning.
Baca juga: Income adalah Laba, ini Perbedaannya dengan Revenue
Retained earning adalah laba ditahan yang perlu senantiasa dihitung oleh perusahaan. Jumlah laba ditahan ini berapa saja tergantung dari peraturan yang dimiliki perusahaan, yang sebelumnya sudah dibicarakan bersama pemegang saham.
Anda pasti penasaran mengapa laba bersih perusahaan ini tidak dibagikan semuanya pada pihak pemegang saham.
Alasan utamanya adalah laba ditahan ini akan dijadikan sebagai salah satu sumber dana yang digunakan untuk ekspansi atau berinvestasi jangka panjang demi mengembangkan bisnis perusahaan.
Namun, untuk menahan laba ini pun tidak dilakukan secara sepihak karena perusahaan diwajibkan untuk membuat laporan laba yang ditahan. Sepanjang tahun berjalan, laba ditahan ini akan dimasukkan ke laporan keuangan perusahaan.
Perusahaan pun perlu menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan tujuan membahas laba ditahan ini. Alasannya karena jumlah laba ditahan pun harus disetujui dulu oleh para pemilik saham.
Retained earning adalah laba yang mempunyai fungsi baik untuk perusahaan maupun untuk pemilik saham. Ini penjelasannya.
Sejak perusahaan berdiri, pemiliknya pasti punya impian menjadikan perusahaan berkembang pesat. Awalnya hanya fokus di satu bisnis, kemudian membuka lini bisnis baru. Ini adalah salah satu jenis ekspansi.
Ekspansi bisa dilakukan ketika Anda punya uang atau dana yang cukup. Dana ini berasal dari laba perusahaan yang ditahan.
Retained earning adalah laba yang digunakan juga untuk pembayaran utang. Terutama untuk utang usaha yang jatuh temponya dekat.
Perusahaan tidak bisa menunda pembayaran utang karena akan membuat kredit score yang dimiliki jelek dan membuat perusahaan kesulitan melakukan pengajuan utang yang baru.
Kehadiran retained earning adalah akan membuat pembayaran utang jadi lebih mudah.
Untuk memberikan usaha yang prima demi ekspansi yang sukses, perusahaan perlu meningkatkan kegiatan operasional.
Caranya, misalnya dengan menambah tenaga kerja, menambah jumlah barang yang diproduksi, dan lainnya. Semua rencana baru ini butuh tambahan biaya yang tidak sedikit yang diperoleh dari laba ditahan.
Sebagai informasi untuk Anda, di sini akan dijelaskan sumber pemasukan untuk laba di tahan. Ini penjelasannya.
Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan bisa meraih laba ketika hasil penjualan positif dan meraih kerugian saat penjualannya bernilai negatif.
Retained earning adalah diraih dari laba bersih, yaitu laba kotor yang telah dikurangi dengan berbagai kewajiban seperti pajak perusahaan dan biaya lainnya.
Ketika perusahaan mengalami kerugian, retained earning yang dimilikinya pun otomatis berkurang. Untuk itulah, perusahaan harus berusaha dengan baik agar tidak mengalami kerugian.
Perusahaan yang meraih laba punya kewajiban untuk membagikan dividen pada para pemilik saham. Namun, dividen bisa saja tidak dibagikan dan akhirnya menjadi retained earning.
Ini pun dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari pemilik saham. Apabila dividen dibagikan, retained earning besarannya tidak akan bertambah. Sebaliknya, jika dividen tidak dibagikan, retained earning jumlahnya akan meningkat.
Untuk menghitung laba ditahan, ada beberapa cara yang perlu diikuti. Biasanya hal ini dilakukan oleh perusahaan karena data-data mentahannya tentu hanya dipegang oleh perusahaan.
Namun, sebagai pemilik saham, Anda juga bisa mengeceknya sendiri dengan bantuan laporan keuangan. Ini penjelasannya.
Tadi sudah disebutkan bahwa pemilik saham bisa mengecek laba ditahan lewat laporan keuangan. Anda bisa memperhatikan laba ditahan dari laba bersih yang perlu dikurangi dengan dividen.
Perhitungannya dilakukan dengan melihat laporan keuangan sesuai dengan tahunnya karena laporan keuangan berlaku untuk 1 tahun periode akuntansi.
Apabila Anda kesulitan menemukan laporan tentang laba bersih, Anda bisa menemukan laba kotor. Laba kotor ini didapatkan dari total pendapat yang telah dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan atau HPP.
Laba operasi juga dibutuhkan untuk mengetahui laba ditahan. Laba ini diperoleh dari kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan.
Cara untuk mencarinya adalah mengurangi laba kotor dengan biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan.
Setelah berhasil memperoleh hasil laba operasi, Anda perlu mencari tahu hasil laba bersih sebelum pajak.
Caranya adalah mengurangi laba operasi dengan amortisasi, depresiasi, dan bunga. Amortisasi dan depresiasi merupakan pengurangan nilai aset karena fungsinya berkurang, seperti mesin pabrik yang sudah digunakan 10 tahun.
Setelah itu, Anda bisa melihat pajak yang dibayarkan perusahaan. Langsung saja kurangi laba bersih sebelum pajak dengan pajak yang perlu disetorkan oleh perusahaan.
Laba bersih setelah pajak berhasil didapatkan, lalu Anda bisa menguranginya dengan dividen yang sudah disetorkan pada pemilik saham.
Anda sudah mendapatkan laba ditahan terbaru. Untuk mengetahui total laba ditahan, Anda bisa menambahkan laba ditahan paling baru dengan laba ditahan yang sudah ada sebelumnya.
Baca juga: 4 Instrumen Investasi dengan Modal Kecil dan Keuntungannya
Retained earning adalah laba yang bukan sembarangan ditahan perusahaan. Penahanannya dilakukan untuk keuntungan bersama, jadi keputusannya pun dipikirkan secara matang.
Anda ingin keuntungan 18% per tahun? Yuk, menjadi pendana UMKM di Modal Rakyat. Anda dapat menyetorkan Rp25.000 saja untuk memulai.
Modal Rakyat melakukan seleksi ketat untuk UMKM yang membutuhkan dana, sehingga Anda bisa memilih yang tepat.
Pakai promo BLOG25 agar Anda meraih bonus gratis Rp25.000. Kunjungi laman Modal Rakyat untuk menjadi pendana.