15 Sep 2021
Setiap bisnis biasanya berutang untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya. Utang dianggap sebagai cara tercepat untuk meraih dana yang bisnis butuhkan. Ada dua jenis utang yang biasanya dilakukan oleh bisnis.
Yang pertama adalah utang jangka pendek. Yang lainnya adalah utang jangka panjang.
Namun, pemilik usaha juga tidak boleh sembarangan berutang. Bisnis berutang karena yakin akan mampu mengembalikannya. Apalagi biasanya utang itu ditambahkan dengan bunga. Di sini kita akan tahu lebih banyak mengenai utang jangka pendek mulai dari perbedaannya dengan utang jangka panjang, ciri-cirinya, dan jenis-jenisnya.
Baca juga: Beda Utang Konsumtif vs Produktif dan Cara Menghindarinya
Dalam laporan keuangan yang berkaitan dengan akuntansi, utang bisnis itu ada berbagai macam. Hal itu karena perhitungan utang-utang itu berbeda, begitu juga dengan jangka waktu pembayarannya. Ini juga akan menjadi penilaian kemampuan perusahaan membayar utang-utang tersebut.
Salah satu jenis utang perusahaan adalah utang di jangka pendek. Utang jangka pendek adalah seluruh pembayaran yang perlu disetorkan oleh perusahaan dalam kurun waktu 12 bulan atau 1 tahun. Ini adalah jenis utang yang harus dibayarkan dan diprioritaskan oleh perusahaan.
Keberhasilan perusahaan melunasi utang jangka pendek mempengaruhi likuiditas perusahaan. Hal itu karena utang di jangka pendek ini perlu dibayarkan dengan uang kas perusahaan. Jika perusahaan mampu membayar utang jenis ini dengan baik, itu berarti perusahaan punya simpanan kas yang bagus.
Dari namanya juga dua jenis utang ini bisa dibedakan dengan baik. Utang untuk jangka pendek tadi sudah dijelaskan bahwa harus dibayarkan paling lama 12 bulan atau 1 tahun. Perusahaan akan berusaha membayar utang jenis ini terlebih dulu.
Kita dapat menyebutnya juga dengan kewajiban jangka pendek. Di dalam akuntansi, akan dicatat sebagai liabilitas lancar. Perusahaan besar maupun kecil, pasti memiliki utang jenis ini. Mustahil menemukan usaha yang tidak berutang sama sekali.
Namun, tentu saja perusahaan yang baik tidak akan membiarkan utangnya menumpuk.
Perusahaan juga tidak memerlukan jaminan untuk berutang di jangka pendek. Hal itu karena besarannya yang tidak besar. Sifatnya yang harus segera dibayar membuat pengadaan jaminan juga terlalu rumit.
Sedangkan, utang jangka panjang merupakan jenis pembayaran yang disetorkan perusahaan paling lama, lebih dari satu tahun atau bahkan lebih lama lagi. Pinjaman jangka panjang juga jumlahnya lebih besar ketimbang yang jangka pendek. Oleh sebab itu, perusahaan butuh waktu untuk melunasinya.
Untuk membayar utang jangka panjang, perusahaan biasanya akan menggunakan aktiva lancar yang tersedia sesuai dengan periode waktu pembayaran. Namun, tetap akan membayar utang untuk jangka pendeknya terlebih dulu.
Namun, perusahaan tidak bisa sembarangan mengadakan utang jangka panjang karena hanya yang memenuhi syarat yang bisa melakukannya. Terutama untuk perusahaan yang memiliki aset yang sesuai dengan nilai jaminan yang diwajibkan. Jaminan ini diperlukan karena utang perusahaan yang begitu besar.
Apabila perusahaan tidak mampu membayar utang jangka panjang di masa depan, jaminan ini yang akan menyelamatkan perusahaan dari masalah kredit macet itu.
Utang jangka panjang, bisa termasuk juga ke utang jangka pendek apabila pembayarannya terjadi di waktu yang telah ditentukan. Misalnya, term terakhir utang jangka panjang harus dilunasi di akhir tahun 2021, maka perusahaan perlu menyiapkan dananya di periode tahun ini.
Baca juga: Keren! Ini Dia Daftar 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia
Utang jangka pendek akan mudah diidentifikasi dengan ciri-cirinya sebagai berikut.
Utang untuk jangka pendek memiliki jenis-jenis yang biasa digunakan oleh perusahaan. Ini penjelasannya.
Dalam melaksanakan bisnisnya, ada perusahaan yang mengandalkan barang yang didapatkan dari supplier atau produsen lain. Untuk mendapatkan barang itu, perusahaan tentu saja perlu membayar. Namun, perusahaan bisa membayar barang dagang itu tidak langsung lunas, sementara itu barangnya sudah diterima oleh perusahaan.
Perusahaan perlu mencatat utangnya ke jenis jangka pendek dan perlu untuk melunasi utang itu sesuai dengan waktu temponya.
Jenis utang ini biasanya mempunyai bukti tertulis berupa surat. Anda bisa juga mengenalnya sebagai pinjaman wesel. Sama seperti kebanyakan utang jenis jangka pendek, jenis utang ini tidak perlu disertakan dengan jaminan.
Bagi perusahaan terbuka yang menawarkan sahamnya pada publik, biasanya membagikan dividen secara rutin kepada pemegang saham. Jadwal pembagian tergantung pada kebijakan perusahaan. Ada perusahaan yang membagikan dividen setahun sekali, ada juga yang lebih dari setahun sekali, tergantung dari laba bersih yang diperolehnya.
Dividen yang biasanya dibagikan minimal setahun sekali ini membuatnya masuk sebagai utang jangka pendek.
Ada lagi jenis utang di jangka pendek pendapatan yang diterima perusahaan di muka. Jadi, perusahaan meraih sebagian pembayaran sebelum barang atau jasa diterima oleh konsumen.
Jenis utangnya adalah barang atau jasa yang perlu dikirimkan sesuai dengan pesanan. Perusahaan perlu memperhatikan tanggal kesepakatan untuk pengirimannya, jangan dikirim melebihi jadwal yang sudah ditentukan.
Nanti ketika barang atau jasa sudah tiba di tangan konsumen, barulah konsumen itu akan membayarkan uang sisanya pada perusahaan.
Jenis lain dari utang untuk jangka pendek adalah hutang biaya. Utang biaya ini jatuh temponya masih nanti, jadi akan dicatatkan dulu di jurnal dan dibayarkan saat sudah mendekati waktu jatuh tempo.
Kenapa perlu dicatat? Supaya perusahaan tidak melupakan kewajiban jangka pendeknya itu. Satu saja kewajiban terlupakan nanti akan mengacaukan rencana keuangan yang sudah disusun perusahaan.
Baca juga: Pintar Mengatur Keuangan Meski Banyak Memiliki Utang
Seperti itulah penjelasan mengenai utang untuk jangka pendek. Memang berutang membuat risiko keuangan yang dihadapi perusahaan akan meningkat. Namun, sebenarnya hal itu bisa diatasi oleh perusahaan dengan berbagai macam rencana.
Berutang bukanlah hal buruk bagi perusahaan. Justru bisa menguntungkan, selama perusahaan dapat melakukan manajemen keuangan dengan baik. Salah satu caranya adalah membayar utang-utang sesuai dengan tanggal kesepakatan bersama para kreditur.
Pelaku UMKM yang ingin membangun usaha, tapi terkendala modal, dapat mengajukan pinjaman di Modal Rakyat. P2P Lending Modal Rakyat akan mempertemukan Anda dengan pendana yang bersedia meminjamkan dana untuk Anda. Anda dapat mengajukan pinjaman di Rp500 ribu sampai Rp2 miliar.
Tidak perlu mencemaskan besaran bunga karena bunga yang dibebankan pada Anda akan disesuaikan dengan risiko usaha. Proses pengajuan pinjaman termasuk mudah karena bisa dilakukan secara online, oleh karena itu prosesnya cenderung cepat. Modal Rakyat juga sudah memperoleh izin dari OJK, jadi aman dan terpercaya.
Anda bisa memulai pengajuan pinjaman dengan berkunjung ke tautan ini.
Yang termasuk utang jenis jangka pendek adalah utang dagang, pinjaman wesel, dividen, pendapatan diterima di muka, dan utang biaya. Semua jenis utang atau jenis pinjaman ini pembayarannya wajib disetorkan dalam kurun waktu kurang dari 12 bulan.
Maksudnya adalah utang jangka panjang yang harus dibayarkan sesuai jatuh temponya. Jika belum dibayarkan juga setelah jatuh tempo, nilai kredit perusahaan akan menurun dan bisa juga menurunkan kepercayaan para investor.
Oleh karena itu, perusahaan wajib membayar utang di tanggal yang sudah ditentukan. Akan lebih baik lagi jika pembayarannya dilakukan sebelumnya, apabila perusahaan mampu.
Solusi untuk membedakannya ada di pencatatan dalam jurnal. Untuk utang jangka panjang yang sebagian jatuh tempo dan telah dibayar, dimasukkan pada daftar utang atau kewajiban jangka pendek.
Sedangkan, untuk utang tersisa yang belum dibayarkan, tetap dimasukkan pada jenis utang yang jangka panjang.