24 Nov 2020
Motivasi kerja sangat dibutuhkan terutama oleh orangtua yang bekerja di rumah selama pandemi. Bingung dan susah membagi waktu antara pekerjaan rumah dengan kantor bisa menjadikan seseorang mengalami stress, baik itu stress ringan, sedang, maupun berat.
Bagi orangtua bekerja yang memiliki anak mungkin sering merasa khawatir atau bahkan takut tidak dapat membantu anak berkembang dengan baik. Stress yang berkepanjangan dan tanpa penanganan professional bisa membuat seseorang menjadi mudah marah dan kewalahan.
Lalu, bagaimana cara agar kamu, sebagai orangtua yang bekerja, dapat secara efektif mengatasi ketidakpastian dalam urusan rumah dan kantor? Inilah tiga mantra yang bisa kamu gunakan untuk menjaga motivasi kerjamu. Namun sebelumnya, yuk simak pengertian dari mantra itu sendiri!
Baca juga: Kamu Mudah Lelah Bekerja Saat di Rumah Karena 6 Hal ini!
Secara umum, mantra adalah pengulangan kata, frasa, atau suku kata yang berirama. Karena penggunaannya yang diulang-ulang. Mantra yang kamu gunakan akan perlahan memenuhi pikiranmu, Dear. Dengan demikian, mantra dapat menghentikan pikiran normal serta menjernihkan pikiran.
Nah, sudah tahu kan apa itu mantra? Yuk baca tiga mantra yang bisa kamu gunakan untuk membantumu menjadi orang tua pekerja yang mindful dan termotivasi!
Untuk menjaga motivasi bekerja, cobalah untuk tidak berpura-pura seakan semua sedang baik-baik saja. Mengambil waktu jeda untuk bergabung bersama anak maupun anggota keluarga lain bisa membantumu untuk membangun koneksi bersama yang lain.
Untuk kesejahteraanmu dan anak-anak, serta menyeimbangkan kehidupan kerja dengan rumah, cobalah untuk mengakui fakta bahwa menghadapi ketidakpastian itu sulit.
Tantangan yang saat ini dihadapi karyawan karena harus bekerja dari rumah tanpa mengetahui hal pasti kapan dapat kembali ke ritme bekerja seperti di kantor bisa menambah beban psikologis, lho Dear.
Anak-anak di rumah juga mendapati sebuah ketidakpastian sama sepertimu, terlebih tentang masa depan mereka. Bagi kamu karyawan yang juga merangkap sebagai orantua, latihlah kejujuran kepada anak-anak dengan cara melatih mereka untuk mengetahui bahwa tidak semua jawaban dapat diketahui.
Memberi pemahaman pada diri sendiri dan anggota keluarga lainnya bahwa kita mengalami masa sulit dapat menjadi salah satu strategi kepemimpinan saat orang tua memulai, kemudian mengakui alih-alih menghindari, kekacauan yang kita hadapi.
Salah satu mantra adalah dengan menulis atau membaca ”Ini memang sulit” secara berulang-ulang. Di saat sulit seperti ini, para karyawan harus dapat menerima dan mengakui adanya tantangan baru ketika menyelesaikan sebuah pekerjaan.
Meskipun para karyawan terbaik mengakui ketidakpastian dan membantu orang lain menghadapinya, bukan berarti mereka sama sekali tidak memikirkan masa depan. Sebaliknya, mengkomunikasikan visi yang penuh harapan tentang masa depan yang lebih baik adalah ciri khas kepemimpinan yang efektif.
Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika karyawan mampu mengkomunikasikan gambaran realistis tentang hari esok yang lebih baik, mereka menyebarkan energi positif pada orang-orang di sekitar mereka.
Sebagai orang tua, kamu bisa menggambarkan seperti apa masa depan yang lebih baik seakan kamu sedang memberi motivasi.
Tantangannya adalah bagaimana kamu dapat memiliki energi positif tanpa berpura-pura, tidak seakan sedang meramalkan masa depan atau menyangkal kesulitan masa kini.
Kamu bisa melakukan beberapa hal, misalnya daripada memberi tahu anak-anak bahwa sekolah akan kembali normal, sebagai cara untuk menghilangkan ketakutan maupun kekhawatiran mereka, kamu dapat mengatakan bahwa semua akan kembali normal dan akan semakin menghargai kebersamaan dengan teman maupun guru.
Buatlah mantra “semua akan baik-baik saja” dan jelaskan bagaimana kamu mengharapkan keluargamu untuk keluar dari pandemi ini dengan perasaan lebih kuat, lebih terhubung, dan lebih bersyukur dengan cara yang dapat dilihat oleh orang-orang di sekitar, terutama anak-anakmu.
Baca juga: 5 Mindset Ini Bikin Kamu Gagal Merdeka Finansial
Para pemimpin terbaik menginspirasi orang-orang di sekitar mereka untuk mengatasi ketakutan dan bergerak maju dalam menghadapi yang tidak diketahui. Mereka membantu memberi motivasi kerja karyawan agar merasa percaya diri dengan kemampuan mereka untuk mengatasi rintangan yang ada di depan.
Meskipun mungkin tampak jelas bagi kamu bahwa anak-anak memiliki ketahanan untuk melewati hal ini, itu mungkin tidak begitu jelas bagi mereka.
Kamu telah mengatasi kesulitan dengan jujur, telah dapat mengembangkan pesan yang realistis tentang harapanmu agar segalanya menjadi lebih baik.
Sekarang, terserah kamu untuk mengekspresikan secara eksplisit, keyakinanmu bahwa kamu dan keluarga memiliki kendali dalam mewujudkan harapan itu dan memang dapat mewujudkannya.
Kamu bisa mengungkapkan keyakinan itu melalui humor, rasa syukur, atau yang lainnya. Dengan begitu, hal ini akan memungkinkan anak-anakmu untuk tumbuh dengan diri mereka sendiri dan menjadi lebih percaya diri dalam kehidupan mereka.
Bergantung pada usia anakmu, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk memberi mereka rasa kendali dan hak untuk memilih. Misalnya, menjelaskan kepada anak-anak bahwa mencuci tangan tidak hanya membantu mereka menghindari kuman virus.
Lebih dari itu, mereka dapat mencegah untuk menulari orang lain sekaligus menjadi bagian dari upaya global untuk mengurangi penyebaran virus. Mereka melakukan bagian penting dalam membantu kita semua agar dapat kembali lebih cepat ke sekolah, pekerjaan dan kehidupan sosial tanpa batasan jarak.
Nah, ulangi mantra-mantra tadi sesuai kebutuhan kamu dengan anak-anak ya. Ini sulit, semua akan membaik, dan kita bisa melakukannya. Semangat ya Dear!
Disadur dari:
Ditulis oleh Yuri Mahirta Sari dari Riliv.