23 Sep 2019
Ternyata ada banyak cara P2P lending membantu permodalan UMKM di Indonesia. Termasuk di antaranya membantu peminjaman modal. Industri teknologi finansial atau yang disebut fintech saat ini sedang berkembang pesat. Saat ini sudah ada kurang lebih 30 pemain P2P lending yang ada di Indonesia dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Beberapa cara P2P lending membantu permodalan UMKM sangat disukai oleh pelaku usaha. Pasalnya P2P lending membantu permodalan UMKM dengan memberikan kemudahan dan kelancaran dalam proses pengajuan dana hingga pencairan dana. Kemudahan yang diberikan oleh P2P lending membuat para pelaku bisnis yang meminjam modal merasa lega karena proses pencairan dana sangat cepat.
Model P2P lending ini sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan modal usaha. Pemberi pinjaman atau yang sering disebut investor juga bisa mendapatkan keuntungan. Pemberi pinjaman bisa berinvestasi dan mendapatkan pengembalian uang yang lebih menarik.
Baca juga: Pinjaman Online Bunga Kecil? Pahami Dulu Risikonya
Bagaimana cara P2P lending membantu permodalan UMKM? Berikut penjelasannya.
P2P lending membantu permodalan UMKM dengan memberikan pinjaman dana. Saat ini terdapat pelaku UMKM yang sedang merintis bisnisnya, misalnya di bidang usaha kuliner, usaha fashion, usaha di bidang otomotif, dan masih banyak lagi. Untuk dapat meneruskan sebuah usaha maka pelaku UMKM membutuhkan modal yang cukup.
Para pelaku usaha ini akan membutuhkan dana pinjaman sebagai modal usaha. Begitu pula dengan bisnis yang baru dirintis, tentu membutuhkan banyak modal. Pelaku UMKM yang baru merintis usahanya berusaha mencari pinjaman dana untuk dapat membuat bisnisnya semakin berkembang.
P2P lending membantu permodalan UMKM dengan cara menghubungkan peminjam dana dengan pemberi pinjaman. Pinjaman dana yang didapat akan digunakan oleh pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya. Menurut OJK, saat ini Indonesia membutuhkan banyak dana untuk dapat memberikan pinjaman dana kepada UMKM yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha.
Baca juga: Macam-Macam Pinjaman Modal Usaha untuk Merintis Bisnis
Cara P2P lending membantu permodalan UMKM lainnya adalah dengan memberikan bunga yang rendah kepada setiap pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman dana. Bunga pada P2P lending tentu sangat berbeda jauh dengan bunga bank, karena bunga pada bank umumnya antara 12 – 20%. Bunga yang diberikan pun masih tergolong rendah ketimbang tagihan kartu kredit. Sementara itu bunga yang diberikan oleh P2P lending tergolong cukup rendah, hal ini membuat para pelaku UMKM sangat puas dengan P2P lending.
Dengan adanya suku bunga yang rendah pada P2P lending, maka pelaku UMKM mendapat pengurangan anggaran untuk membayar tagihan pinjaman setiap bulan. Selanjutnya pelaku UMKM tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk mengangsur pinjaman dana.
Secara tidak langsung hadirnya P2P lending membantu permodalan UMKM terutama dalam mengembangkan bisnisnya. UMKM menjadi berkembang karena mendapatkan pinjaman dana yang cukup. Pinjaman dana yang didapat menjadi modal untuk terus mengembangkan bisnis dengan memberikan berbagai inovasi-inovasi.
Tentu untuk melakukan sebuah inovasi diperlukan modal, misalnya pelaku UMKM memberikan inovasi pada desain baju yang dijual, pasti untuk dapat membuat inovasi pada desain baju memerlukan biaya yang cukup. Nah, dengan adanya P2P lending ini dapat membantu mengembangkan UMKM karena dana pinjaman yang diberikan didapatkan dengan proses yang mudah dan cepat.
UMKM Indonesia akan mengalami perkembangan secara signifikan, inovasi-inovasi baru pun akan terlahir dari UMKM di Indonesia. Hal ini disebabkan karena adanya modal yang cukup untuk mengembangkan bisnis.
Salah satu kendala dari pelaku UMKM saat meminjam dana adalah, proses peminjaman dana yang memakan waktu yang lama dan dengan proses yang cukup rumit. Bahkan ada yang harus menunggu hingga 3 bulan hanya untuk menunggu proses pencairan dana.
Rumitnya proses peminjaman dana di bank membuat para pelaku bisnis mengalami kesulitan, pasalnya mereka membutuhkan pinjaman dana yang cepat agar dapat segera digunakan untuk modal usahanya. Menunggu proses pencairan dana yang sangat lama membuat beberapa bisnis menjadi terhambat. Akibatnya banyak bisnis yang gagal dan mengalami kerugian karena menunggu proses pencairan dana yang sangat lama.
Namun P2P lending dapat membantu hal ini agar menjadi lebih mudah. UMKM menjadi sangat terbantu karena sistem pencairan dana yang hanya membutuhkan waktu yang singkat. Dengan proses yang mudah dan cepat ini maka UMKM menjadi berkembang dan tidak mengalami kerugian karena harus menunggu proses pencairan dana yang sangat lama.
Saat ini peminjam dana dapat meminjam kepada P2P lending dengan tenor pendek, rata-rata tenor yang diberikan sekitar 3-6 bulan. Tentunya ini sangat meringankan peminjam dana dalam sisi pembayaran bunga untuk pinjaman, karena peminjam tidak perlu membayar dalam jangka waktu yang lama. Hal ini tentu sangat berbeda dengan pinjaman di bank, rata-rata pinjaman dana di bank memberikan tenor pinjaman yang cukup lama yaitu 1 tahun.
P2P lending sangat menguntungkan karena dapat membantu UMKM dalam mengembangkan bisnisnya. Memang proses yang ditawarkan P2P lending ini sangat mudah dan cepat, sehingga membuat pelaku UMKM dimudahkan dalam meminjam dana di P2P lending. Dengan banyaknya P2P lending yang ada di Indonesia, maka akan mempermudah para pelaku UMKM. Cara P2P lending membantu permodalan UMKM memang sangat tepat untuk menjadi solusi mengatasi kurangnya dana pada UMKM.