09 Apr 2020
Investasi saat ini menjadi alternatif menghasilkan pemasukan sampingan yang semakin digemari oleh generasi milenial. Namun, investasi sendiri tidak bisa berjalan tanpa risiko. Sedikit banyak, pasti ada peluang kegagalan dalam mengikutinya. Jika investasi yang kamu lakukan menunjukkan tren negatif, maka sebaiknya lekas dihentikan agar kerugian dapat diminimalisasi.
Baca juga: Anti Klenik, Menggandakan Uang itu Mudah Banget, Lho!
Setiap investasi yang hendak kolaps, sejatinya selalu menunjukkan tanda-tanda terlebih dahulu. Jadi, ketika kamu sudah menggelontorkan dana pada suatu sektor, jangan lantas lepas tangan sepenuhnya. Penting untukmu terus memantau perkembangan dari investasi tersebut. Lima pertanda berikut merupakan sinyal investasimu tidak berhasil :
Alasan utama kamu berinvestasi tentu untuk mendapatkan keuntungan. Namun, jika langkah yang kamu lakukan itu gagal, maka pertanda utamanya adalah tidak adanya profit. Bisa terjadi sejak masa awal investasi atau ketika sudah berjalan beberapa waktu tiba-tiba macet begitu saja. Bila sudah menunjukkan tanda ini, hentikan segera keterlibatanmu dalam investasi tersebut.
Kegagalan investasi juga tampak dari nilai objek yang menunjukkan tren negatif. Naik turun nilai memang tidak terhindarkan, namun berbeda dengan objek yang cenderung menunjukkan penurunan nilai dari waktu ke waktu. Sebelum merosot drastis hingga minus, kamu sebaiknya segera mencari jalan agar tidak semakin merugi. Minimal agar bisa balik modal utuh.
Anda menambahkan anggaran untuk memperbesar skala investasi merupakan hal yang wajar dan bagus bila memang menghasilkan profit sesuai harapan. Beda soal dengan penyuntikan dana segar berkali-kali namun keuntungan kecil hingga nihil. Ini adalah tanda tidak terbantahkan bahwa investasi tersebut di ambang kolaps. Kamu perlu berhati-hati, ya.
Dalam beberapa sektor investasi, ada moderator yang terlibat, seperti di industri saham, forex dan reksa dana. Anda sebagai investor berhak untuk mendapatkan laporan keuangan secara berkala untuk melihat jalur pengucuran dana dan skema pembagian profit. Namun, ketika investasi tersebut mengalami masalah, laporan keuangan pun sulit didapatkan.
Pada dasarnya, investasi bukan antara kamu – objek – moderator saja, namun juga berkaitan dengan khalayak luas. Contohnya jika kamu berinvestasi pada saham sebuah perusahaan yang menjual produk kosmetik. Jika respon masyarakat positif dan ramai menjadi perbincangan, investasimu aman. Bila tidak? Berarti kamu harus bersiap mengalami kegagalan investasi.
Pada dasarnya, investasi gagal tentu bukan tanpa alasan. Selalu ada penyebab yang dapat kamu telusuri dan cegah untuk menghindari kerugianmu sebagai penyedia dana. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan investasi gugur?
Hal pertama yang dapat menyebabkan investasi merugi disebabkan oleh dirimu sendiri. Jadi, kamu tidak terlalu paham dengan objek yang kamu geluti namun bersikukuh untuk berinvestasi di situ. Akhirnya, kamu hanya menyuntikkan dana tanpa mengetahui bagaimana pengelolaan objek investasi tersebut sampai menghasilkan profit.
Opini pasar sangat menentukan kelangsungan sebuah investasi. Sebab itu, objek investasi haruslah bersifat fleksibel. Dalam artian mengikuti perkembangan zaman dan minat pasar. Banyak objek investasi yang gagal dalam poin yang satu ini. Bisa dibilang, yang paling fleksibel di antara objek-objek investasi hanya logam mulia emas.
Kegagalan juga pasti terjadi kalau moderator investasi yang kami pilih ternyata tidak andal. Contohnya untuk broker reksa dana di mana tidak lihai melihat peluang sehingga menyuntikkan modal pada bisnis ecek-ecek. Akhirnya, dana lenyap tapi usaha tidak mendatangkan keuntungan. Jelas yang paling dirugikan adalah para investor yang telah menyetor dana.
Dapat pula ketidakberhasilan investasi terjadi karena pada dasarnya memang bodong. Oknum-oknum nakal yang melakukan penipuan berkedok investasi sekarang ini semakin lihai dalam meyakinkan calon korban untuk menyetor dana. Iming-iming selangit namun objek sebenarnya saja tidak ada. Jangan mudah tergiur dengan promosi investasi semacam ini.
Kamu melakukan investasi tapi dananya berasal dari pinjaman? Baik utang personal maupun instansi tidak dibenarkan untuk berinvestasi. Karena keuntungan yang didapat berisiko habis untuk mengembalikannya. Terlebih jika kamu mengambil investasi jangka menengah – panjang yang butuh waktu menghasilkan profit padahal pinjaman harus segera dikembalikan.
Risiko memang menjadi bagian tidak terelakkan dari investasi. Namun, hal tersebut tidak perlu membuat kamu takut untuk menekuninya. Terlebih saat kamu masih berada di usia produktif di mana kamu masih memiliki kemampuan menghasilkan dana segar untuk dijadikan sebagai modal investasi. Di masa tua, kamu tinggal memetik hasil yang kamu tanamkan.
Jika ingin aman dalam berinvestasi, sebenarnya caranya sangat mudah. Pastikan kamu memiliki sumber dana segar sebagai modal, memahami benar tentang objek tersebut, dan memilih vendor yang tepat sebagai moderator. Langkah-langkah sederhana tersebut dapat menyelamatkan kamu dari kemungkinan kegagalan investasi. Namun yang paling aman tentu memilih objek terbaik.
Apa yang dimaksud objek investasi terbaik itu? Ada beberapa kriteria :
Memangnya ada objek investasi seperti itu? Tentu saja ada, yaitu logam mulia, terutama emas. Bukankah emas memerlukan dana besar untuk dimulai mengingat harga satu gram emas sudah mencapai lebih dari lima ratus ribu rupiah? Sekarang sudah tidak lagi karena ada alternatif yang aman, terjangkau, dan mudah, yaitu menabung emas.
IndoGold merupakan solusi investasi emas terbaik dengan program menabung, trading, dan penarikan emas secara daring. Kamu cukup menyetor dana sesuai kemampuan yang langsung dikonversi oleh sistem menjadi tabungan emas dan dicatat secara detail. Mudah sekali, bukan? Hindari kegagalan berinvestasi dengan menabung emas di IndoGold saja.
Baca juga: Update Tanggal Rilis Film Marvel (2020-2022)