12 Dec 2018
Kata investasi sudah lekat di benak kita namun masih banyak yang tidak tahu harus memulai dari mana. Investasi seharusnya merupakan hal yang mudah dan dapat dilakukan dari semua orang bahkan dari segala umur, kapan pun, dan dimana pun. Berikut adalah beberapa tips investasi untuk pemula yang akan terjun di dunia investasi:
Ada banyak sekali macam Instrumen atau metode investasi yang dapat dipilih oleh para calon investor sesuai dengan tujuan dan profil risiko dari masing-masing calon investor. Umumnya, semakin besar risiko dari suatu instrumen, maka potensi imbal hasil yang dapat diberikan akan cukup besar. Sebut saja obligasi, instrumen yang diyakini aman karena dijamin langsung oleh pemerintah memberikan imbal hasil sebesar 6-8% per tahun. Adapun investasi yang memberikan imbal hasil lebih tinggi seperti saham atau reksadana yang dapat memberikan potensi rata-rata pengembalian lebih dari 30% per tahun namun dengan risiko performa yang tidak konsisten, bahkan bisa menghasilkan imbal hasil minus, alias rugi.
Di sisi lain, banyak alternatif investasi tradisional seperti membeli properti, tanah, dan emas yang umumnya telah digandrungi oleh masyarakat karena fisiknya lebih terlihat daripada sekedar membeli saham yang berbentuk sertifikat elektronik. Selain risiko perbedaan potensi imbal hasil, adapun yang perlu diperhatikan adalah dari sisi risiko likuiditas, yakni seberapa cepat hasil belanja investasi dapat diuangkan kembali? Hal ini sudah biasa dihadapi dalam konteks pembelian properti atau tanah yang umumnya tidak mudah untuk dijual kembali. Pasalnya, investasi di bidang tersebut juga memakan biaya yang tidak sedikit. Tentu semua harus disesuaikan juga dengan kapasitas dana yang dapat dianggarkan oleh calon investor. Inilah yang menjadi tips investasi untuk pemula pertama.
Kegiatan berinvestasi tidak akan dapat dimulai tanpa ada dana yang disisihkan secara khusus oleh investor. Penyisihan dana secara rutin dapat dikatakan adalah bentuk komitmen yang nantinya membentuk perilaku investor agar rajin dan konsisten dalam melakukan kegiatan investasi. Ini artinya bagi para calon investor, kedisiplinan untuk membagi secara rinci dan terukur pada portfolio keuangan mulai dari biaya untuk kebutuhan sehari-hari, tabungan, dana darurat, serta dana investasi sangat diperlukan. Pasalnya, alokasi dana yang umumnya dilakukan oleh para investor adalah 10-20% dari uang pemasukan bulanan (bagi karyawan). Bagi beberapa orang, ada yang cukup ekstrim sampai dengan 80% uang yang didapat langsung diinvestasikan ke berbagai macam instrumen. Tips untuk pemula kedua ini semua pada akhirnya kembali dihadapkan pilihannya bergantung pada profil risiko dan tujuan para investor.
Tips investasi untuk pemula ketiga berikut walau klise, tetapi cukup penting. Tujuan orang berinvestasi umumnya adalah untuk mendapatkan penghasilan tambahan diluar gaji yang diterima sebagai karyawan (atau laba dalam konteks pebisnis). Namun hal pasti yang perlu diperhatikan adalah jangka waktu dan tujuan akhir dari apa yang ingin dicapai dari penanaman modal. Bagi sebagian besar masyarakat, kegiatan investasi dilakukan untuk memberi rasa aman pada saat pensiun kerja nantinya di hari tua. Adapun orang lain menganggap tujuan investasi adalah untuk hanya melawan inflasi. Pada akhirnya semua pertimbangan harus melihat situasi keuangan calon investor, imbal hasil yang ingin dicapai, dan jangka waktu investasi.
Jika takut memulai berinvestasi semisal di saham, kini semua bisa dimulai dengan uang virtual atau uang simulasi. Semisal jika ingin belajar memulai dengan membeli saham, beberapa sekuritas ternama mengizinkan bagi para calon investor untuk merasakan pengalaman berbelanja saham dengan uang virtual terlebih dahulu. Beberapa platform fintech alternatif investasi seperti modalrakyat.id bahkan dapat dimulai dari pendanaan cukup Rp 100.000 saja, serta semua proses pendaftar online dan mudah. Tentu bagi para calon investor yang telah rajin menabung sejak kecil akan lebih mudah untuk beradaptasi melakukan kegiatan investasi seperti pada tips investasi untuk pemula keempat ini.
Baca lebih lengkap mengapa investasi sejak dini itu penting di sini.
Seperti dilansir dari tips pertama, pembelian aset investasi tidak terlepas dari risiko. Seperti peribahasa yang sering kita dengar: jangan menaruh semua telur ke dalam 1 keranjang, sangat penting untuk melakukan alokasi dana ke instrumen aset-aset yang berbeda. Sehingga jika terjadi suatu kejadian yang menyebabkan dana hilang, maka kerugian dapat diminimalisasi dengan keuntungan imbal hasil yang didapat dari aset lain. Diversifikasi dapat dilakukan tidak hanya dalam level aset itu sendiri (misal saham Bank mandiri dan saham Unilever), tetapi diversifikasi bisa dilakukan lintas aset (misal investor memiliki portofolio investasi tanah, emas, deposito, dan reksadana). Alokasi dana di masing-masing aset pun bervariasi tergantung dari profil risiko dari investor. Tugas investor di sini adalah melakukan riset yang mendalam dan mencari titik optimal antara rasio potensi imbal hasil dengan potensi risiko yang akan dihadapi dari suatu aset yang diinvestasikannya.
Kunci dari membangun kekayaan adalah memanfaatkan konsep bunga-berbunga atau compound interest, yakni konsep dimana bunga atau imbal hasil dari investasi diinvestasikan ulang termasuk pokoknya sehingga pertumbuhan keuntungannya eksponensial. Semakin dini mulai berinvestasi, semakin besar efek keuntungan yang didapat dari konsep bunga berbunga. Sebagai ilustrasi, dengan asumsi instrumen investasi dengan imbal hasil 10% dan pokok Rp 1 juta, dalam waktu 10 tahun akan menjadi Rp 2.6 juta yakni untung 1.6 juta. Jika ditarik lurus ke 20 tahun, keuntungan akan menjadi Rp 6.8 juta, untung 5.8 juta! Hampir 3x lipat dengan jangka waktu yang sama. Jadi bisa dibayangkan berapa yang didapat jika rutin dan disiplin menunggu waktu yang memberikan imbal hasil keuntungan dari investasi. Konsep pada tips investasi untuk pemula keenam ini telah teruji oleh Investor kawakan seperti Warren Buffet memanfaatkan teknik bunga berbunga selama lebih dari 50 tahun karirnya dan kini telah sukses menjadi salah satu miliarder ternama di dunia keuangan.
Tips investasi untuk pemula terakhir yang tidak kalah penting, semua butuh proses, baik dari awal belajar sampai dengan melakukan pembelian aset investasi. Kegiatan berinvestasi memang dimaksudkan lebih untuk tujuan jangka panjang. Pasalnya, investasi fisik seperti tanah dan properti dilakukan untuk jangka waktu lebih dari 20 tahun. Saham dan Reksadana dimaksudkan untuk para investor yang sabar menunggu imbal hasil berkembang untuk paling tidak 5 tahun kedepan. Di dunia ini tidak ada yang instant, terkecuali banyak penawaran investasi dengan iming-iming bunga tinggi dengan tenor pendek. Bisa dipastikan itu adalah bodong dan para investor tentunya harus jeli dalam memilih instrumen aset yang aman dan legal.
Untuk pemula, alternatif pendanaan ke platform peer-to-peer (P2P) lending, yakni kesempatan untuk melakukan pendanaan ke Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) umumnya memiliki imbal hasil yang atraktif dengan risiko yang terukur. Modalrakyat.id sebagai salah satu pemain P2P lending yang telah resmi terdaftar di OJK dapat menjadi pilihan tepat untuk memulai belajar investasi, cukup dengan menyisihkan dana Rp 100ribu saja. Di dunia ini tidak ada yang instant, sabar pangkal kaya!
Author: Stanis
Stanis memiliki pengalaman kerja sebelumnya sebagai mantan management associate di Citibank sebelum akhirnya terjun menjadi Co-founder dan Chief Operation Officer untuk mengembangkan platform e-commerce fashion bernama salestock.com dimana dia berkontribusi membangun infrastruktur logistik nasional dan sukses mengirim lebih dari jutaan paket sandang dari sabang sampai merauke. Berkat pencapaian itu, Stanis mendapatkan gelar 30 under 30 dari Forbes Asia serta Alumnus Muda berprestasi dari alamamaternya, Universitas Gadjah Mada. Kini fokus Stanis adalah mengembangkan inklusi keuangan lewat platform Fintech Modalrakyat.id