Bisnis

Apa itu Amortisasi dan Perbedaan dengan Depresiasi

Pretty Angelia Wuisan-

13 May 2022

Apa itu Amortisasi dan Perbedaan dengan Depresiasi

Apa itu amortisasi? Anda yang akan memulai usaha harus memahaminya karena Anda bisa saja bertemu dengan amortisasi suatu saat nanti. Amortisasi bisa berpengaruh terhadap laporan keuangan usaha Anda.

Untuk lebih memahami apa itu amortisasi, di sini akan dijelaskan banyak hal mengenai pengertian amortisasi.


Baca juga: Aktiva adalah: Pengertian, Jenis-jenis, dan Contohnya


Apa yang Dimaksud dengan Amortisasi?

Pengertian amortisasi adalah tahapan akuntansi yang melakukan pengurangan nilai terhadap suatu aset atau aktiva tidak berwujud dan nilai biaya yang dibebankan pada perusahaan yang berupa utang.

Pengurangan terjadi karena perusahaan berhasil membayar kewajibannya itu secara perlahan. Sehingga, membuat beban perusahaan jadi berkurang.

Amortisasi untuk aset biasanya berhubungan dengan aset yang tidak berwujud. Contoh aset yang tidak berwujud itu misalnya merek dagang, hak cipta, hak paten, dan lainnya.

Nilai amortisasi biasanya akan menyusut seiring waktu karena perusahaan melakukan pembayaran secara rutin. Jenis pembayaran yang hadir padanya adalah pinjaman pokok yang ditambah dengan bunga.


Pengertian Dana Amortisasi

Amortisasi tidak bisa dilepaskan dari biaya amortisasi. Biaya amortisasi adalah dana yang dikeluarkan untuk bisa mengeluarkan pembayaran amortisasi yang biasanya muncul per bulan.

Dana ini berasal dari kas perusahaan secara berkala dan biasanya akan dicatat sesuai dengan laporan keuangan per periode. 

Perusahaan pun akan memperoleh keuntungan dari amortisasi, yaitu mengetahui nilai jual kembali aset tidak berwujud yang dibeli olehnya.


Apa Perbedaan Depresiasi dan Amortisasi?

Arti amortisasi sering disamakan dengan depresiasi. Walau sama-sama berkaitan dengan penyusutan, arti amortisasi lebih kepada penyusutan aset tidak berwujud yang dibayar oleh perusahaan sampai tuntas, sedangkan depresiasi adalah penyusutan pada aset berwujud yang fungsinya lama-kelamaan berkurang karena sering digunakan.

Perbedaan pengertian amortisasi dan penyusutan ini dilihat dari bentuk aset yang digunakan bagi kepentingan perusahaan.

Depresiasi dan amortisasi sama-sama perlu dicatat dengan benar karena berpengaruh terhadap total aset yang dimiliki perusahaan.

Perusahaan jadi tahu kapan harus melakukan perbaruan aset. Apalagi kedua jenis aset tersebut digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya.

Amortisasi dan depresiasi juga akan dimulai dari bulan yang kita sebut sebagai bulan pengeluaran. Hal ini membuat keduanya dihitung secara bersamaan.

Amortisasi dan depresiasi punya hubungan yang erat karena memiliki tujuan yang sama yaitu mengubah nilai aset perusahaan. Jika hanya satu saja yang dihitung, maka nilai aset perusahaan bisa jadi tidak menyeluruh atau salah.


Fungsi dan Manfaat Apa itu Amortisasi

Amortisasi memiliki fungsi dan manfaat yang penting untuk perusahaan, yaitu mengetahui nilai aset tidak ada wujud yang dikembalikan pada perusahaan. Nilai ini harus dihitung agar seluruh aset perusahaan diketahui.

Dari sini perusahaan bisa menyesuaikan nilai pada laporan keuangan yang harus disampaikan setiap tahunnya. 

Manfaat lainnya dari apa itu amortisasi bisa Anda temukan berikut ini:

  • Mengetahui jadwal yang jelas untuk pembayaran utang yang disertai bunga dan biasanya akan lebih terstruktur.
  • Mengetahui adanya pengurangan pajak yang disesuaikan dengan penurunan angsuran.
  • Menghindari terjadinya tumpukan utang yang tidak terbayar.
  • Laporan keuangan jadi lebih tersusun rapi dan jelas catatannya.


Kapan Dimulainya Amortisasi?

Amortisasi punya waktu sendiri untuk dihitung, yaitu dimulai ketika sudah masuk bulan pengeluaran. Namun, bidang usaha tertentu punya ketentuan bulan pengeluaran sesuai Peraturan Menteri Keuangan PMK 248/PMK.03/2008. Penjelasannya seperti ini:

  • Usaha kehutanan
  • Usaha perkebunan tanaman keras
  • Usaha peternakan

1. Usaha kehutanan

Bidang usaha kehutanan memulai amortisasi ketika tanamannya baru ditanam lebih dari 1 tahun dan tanaman yang sudah bisa menghasilkan produksi berkali-kali.

2. Usaha perkebunan tanaman keras

Bidang usaha ini memulai amortisasi setelah ditanam lebih dari 1 tahun dan tanamannya tersebut sudah bisa menghasilkan berkali-kali.

3. Usaha peternakan

Amortisasi untuk peternakan dilakukan pada hewan ternak yang dapat berproduksi berkali-kali dan biasanya sudah dipelihara minimal 1 tahun.


Metode Amortisasi

Metode amortisasi yang biasanya diterapkan itu ada 2. Ini dia penjelasannya.

  • Metode garis lurus
  • Metode garis menurun

1. Metode garis lurus

Metode amortisasi ini yang paling mudah dihitung karena perusahaan harus membayar untuk aset tidak berwujud sama nilainya per tahun.

Hal inilah yang membuat aset yang menggunakan metode ini nilai amortisasinya selalu stabil setiap tahunnya. Perusahaan pun jadi lebih mudah menyediakan dana.

2. Metode garis menurun

Sesuai dengan namanya, metode amortisasi yang ini nilai penyusutan akan menurun setiap tahunnya. Hal ini disesuaikan dengan nilai amortisasi yang telah dibayar di tahun sebelumnya.

Dengan metode ini, perusahaan bisa mengurangi beban pembayaran setiap tahun. Namun, yang harus diperhatikan adalah perhitungannya yang tidak tetap setiap tahun.

Agar tidak salah melakukan pembayaran, perusahaan harus menghitung dengan benar terlebih dulu di waktu yang sudah ditetapkan.


Contoh Amortisasi

Supaya Anda bisa lebih memahami apa itu amortisasi, di sini akan diberikan contoh amortisasi yang biasanya hadir di perusahaan.

Misalnya, perusahaan melakukan pinjaman di lembaga keuangan lain sebesar Rp60.000.000 dan harus dibayarkan setiap tahun sebesar Rp10.000.000. Dari sini bisa disimpulkan bahwa perusahaan ini melakukan amortisasi terhadap pinjaman sebesar Rp10.000.000.

Jika dihubungkan dengan aset yang tidak berwujud, misalnya perusahaan A memiliki hak paten sebuah mesin produksi yang digunakan selama 10 tahun.

Untuk bisa melakukan hal itu perusahaan sampai mengeluarkan uang Rp300 juta. Jika dihitung per tahunnya, perusahaan mengamortisasi hak paten tersebut sebesar Rp30 juta selama 10 tahun lamanya.

Itu adalah 2 contoh nilai amortisasi yang stabil setiap tahunnya. Untuk amortisasi yang dinilai menurun setiap tahun adalah ketika Anda membayar KPR. Cicilan yang harus Anda bayarkan biasanya akan berkurang seiring waktu.


Bagaimana Cara Hitung Amortisasi?

Cara menghitung amortisasi perlu dilakukan secara bertahap berikut ini.

  • Cara hitung amortisasi bulan pertama
  • Cara hitung amortisasi untuk keseluruhan

1. Cara hitung amortisasi bulan pertama

Hal pertama yang perlu dipersiapkan sebelum amortisasi adalah Anda perlu mengumpulkan data yang benar dari pokok pinjaman, bunga, dan lamanya waktu cicilan yang harus Anda lakukan.

Kemudian Anda perlu lembar kerja berupa tabel untuk pencatatan amortisasi yang lebih detail. Anda bisa memanfaatkan spreadsheet.

Berikutnya, Anda perlu menentukan nominal pinjaman yang ada sebelumnya untuk menghitung jumlah cicilan. Ini dia rumusnya.

Jumlah cicilan = P x (i /12) / 1 – (1+(i /12) - t)

Keterangan:

P adalah nilai pokok pinjaman.

i adalah suku bunga yang diberlakukan.

t adalah tenor atau jangka waktu yang ditetapkan untuk pembayaran pinjaman.

Anda pun perlu menghitung cicilan bunga = nominal pinjaman sebelumnya x suku bunga x (30/360)

Setelah itu Anda bisa menghitung angsuran pokok yang dilakukan dengan: Angsuran pokok = Jumlah keseluruhan angsuran - bunga angsuran.

Barulah Anda menghitung saldo pinjaman dengan cara: saldo pinjaman = saldo pinjaman sebelumnya - angsuran pokok.

Untuk lebih jelasnya di sini ada contoh kasus yang bisa Anda ikuti, misalnya perusahaan ABG punya pinjaman pokok Rp10.000.000, suku bunga 6% dan tenor adalah 12 bulan.

Jumlah angsuran yang dibebankan pada perusahaan itu adalah:

Jumlah cicilan = P x (i /12) / 1 – (1+(i /12) - t)

Jumlah cicilan = 10.000.00 x (6%/12) / 1 - (1+(6%/12) -12) 

Jumlah cicilan = Rp860.664

Kemudian, Anda bisa mulai menghitung cicilan bunga, yaitu:

 Cicilan bunga = nominal pinjaman sebelumnya x suku bunga x (30/360)

Cicilan bunga = 10.000.000 x 6% x (30/360)

Cicilan bunga = Rp50.000

Anda pun bisa menghitung angsuran pokoknya:

Angsuran pokok =  Jumlah keseluruhan angsuran - bunga angsuran.

Angsuran pokok = 860.664 - 50.000

Angsuran pokok = Rp810.664

Sekarang, Anda bisa menghitung berapa saldo pinjaman.

Saldo pinjaman = saldo pinjaman sebelumnya - angsuran pokok

Saldo pinjaman = 10.000.000 - 810.664

Saldo pinjaman = Rp9.189.336

2. Cara hitung amortisasi untuk keseluruhan

Agar lebih mudah menghitung di bulan selanjutnya, Anda bisa memanfaatkan spreadsheet. Dari sini dapat terlihat ketika amortisasi nilainya semakin berkurang setiap tahunnya karena sudah dibayarkan sesuai dengan nilai pinjaman.


Pajak untuk Amortisasi

Amortisasi pajak adalah jenis pajak penghasilan yang dibebankan di setiap amortisasi. Hal ini juga sudah diatur secara jelas oleh pemerintah Indonesia.

Perhitungan amortisasi juga berkaitan dengan pajak. Besaran pajak akan bergantung pada besaran amortisasi yang dikeluarkan oleh perusahaan, metode perhitungan apa yang digunakan pada amortisasi, dan bentuk kelompok dari amortisasi itu sendiri. Seperti ini ketentuannya.

  • Kelompok 1, harta tak berwujud punya manfaat 4 tahun, metode garis lurus dibebankan pajak 25%, sedangkan untuk metode saldo menurun pajaknya adalah 50%.
  • Kelompok 2, harta tak berwujud punya manfaat 8 tahun, metode garis lurus dibebankan pajak 12,5%, sedangkan untuk metode saldo menurun pajaknya adalah 25%.
  • Kelompok 3, harta tak berwujud punya manfaat 16 tahun, metode garis lurus dibebankan pajak 6,25%, sedangkan untuk metode saldo menurun pajaknya adalah 12,5%.
  • Kelompok 4, harta tak berwujud punya manfaat 20 tahun, metode garis lurus dibebankan pajak 5%, sedangkan untuk metode saldo menurun pajaknya adalah 10%.

Lalu, bagaimana dengan aset tidak berwujud yang dimanfaatkan di bawah waktu yang sudah ditentukan? Untuk waktu yang terdekat seperti 3 tahun, biasanya akan dimasukkan ke waktu syarat amortisasi terdekat.

Sementara itu, untuk aset tidak berwujud yang baru dimanfaatkan maksimal 1 tahun biasanya tidak harus dibebankan amortisasi. Amortisasi akan dibebankan ketika mendekati syarat minimal amortisasi diberlakukan padanya.


Baca juga: Depresiasi adalah: Pengertian dan Bagaimana Menghitungnya


Kesimpulan

Demikian penjelasan apa itu amortisasi. Amortisasi akan selalu hadir di dalam bisnis Anda, jadi pastikan Anda menghitungnya dengan benar untuk mengetahui nilai aset secara keseluruhan. Ketika usaha Anda berkembang, biasanya nilai aset akan bertambah untuk menunjang kebutuhan usaha tersebut.


Mengembangkan Usaha Tidak Lagi Mimpi dengan Pinjaman Mudah dari Modal Rakyat

Anda yang sedang kebingungan mencari dana tambahan untuk mengembangkan usaha, bisa mengajukan pinjaman lewat Modal Rakyat.

Di Modal Rakyat Anda akan dibantu oleh para pendana yang meminjamkan modal pada Anda. Pinjamannya aman karena Modal Rakyat adalah P2P lending legal OJK.

Anda bisa mengajukan pinjaman Rp500 ribu hingga pinjaman terbesar Rp2 miliar. Bunga yang ditetapkan pun kompetitif.

Yuk, ajukan pinjaman untuk membuat usaha Anda lebih besar di Modal Rakyat!


Artikel Terkait
image image
Artikel Baru