02 Aug 2021
Aktiva adalah salah satu komponen penting yang mempengaruhi kinerja bisnis. Tidak mengherankan apabila perusahaan akan selalu berusaha mengelola aktivanya dengan baik. Aktiva juga termasuk komponen utama yang dihitung dalam laporan keuangan.
Anda yang berminat menjadi pebisnis, sudah sepatutnya tahu mengenai aktiva. Oleh sebab itu, di sini akan dibahas mengenai aktiva adalah, jenis-jenis, dan contohnya.
Baca juga: Aset adalah: Pengertian, Jenis, dan Manfaat Manajemennya
Pengertian aktiva adalah berbagai macam harta atau kekayaan milik suatu perusahaan. Kekayaan ini bisa ada sejak awal atau merupakan hasil dari usaha yang sudah dijalan perusahaan dalam periode tertentu. Kita bisa menyebutnya juga sebagai aset.
Seperti yang kita tahu bahwa segala sesuatu dapat dinyatakan sebagai aset apabila bisa dinilai menggunakan uang.
Sementara itu, aktiva adalah istilah yang biasanya digunakan untuk laporan keuangan. Sebagai seorang pebisnis, Anda harus mengenal baik istilah ini karena Anda akan sering berkutat dengan laporan keuangan.
Disebutkan bahwa perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa mengelola hartanya dengan baik. Hal itu dilihat dari bagaimana cara perusahaan mengelola aktiva itu hingga menghasilkan keuntungan yang optimal.
Jadi, aktiva adalah aset yang tidak hanya disimpan begitu saja. Namun, perusahaan akan membuatnya bekerja demi perusahaan. Hanya saja tentu pengelolaannya harus dilakukan dengan perhitungan yang jeli. Jika salah langkah, perusahaan bisa saja kehilangan hartanya.
Baik atau buruknya kinerja keuangan perusahaan juga dapat dinilai dari aktivanya. Untuk itulah perusahaan akan selalu menjaga ketersediaan aktiva sebaik-baiknya.
Aktiva adalah harta yang bisa dibedakan dengan melihat jenis-jenisnya. Jenis aktiva dibedakan dari bentuk dan bagaimana cara pengelolaannya di perusahaan.
Di sini akan dibahas lebih jauh mengenai macam-macam aktiva dalam sebuah bisnis.
Merupakan aset yang dapat dijadikan uang atau dicairkan dalam jangka pendek. Biasanya diperlukan untuk transaksi di bawah satu tahun.
Dari sini bisa disimpulkan bahwa aktiva adalah aset yang harus tersedia setiap saat. Di bawah ini adalah contoh dari aktiva lancar:
Aktiva adalah aset yang bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang juga. Contohnya adalah perusahaan membeli saham perusahaan lain. Dengan aset jenis ini, perusahaan berniat mendapatkan laba yang tinggi di masa depan.
Hanya saja untuk bisa mendapatkan laba itu, perusahaan harus sabar menunggu. Tidak hanya itu investasi ini juga termasuk high risk, high return¸ sehingga perusahaan harus memilih investasi yang tepat supaya mendulang laba yang diinginkannya.
Merupakan jenis aktiva yang penggunaannya lebih lama dibandingkan aktiva lancar. Atau bisa digunakan lebih dari setahun.
Namun, beberapa jenis dari aktiva ini nilainya bisa menyusut karena fungsinya yang semakin berkurang, sehingga perusahaan perlu memperbaruinya dalam kurun waktu tertentu. Seperti mesin pabrik dan gedung.
Aset yang menyusut ini juga akan dihitung di dalam laporan keuangan, sehingga nanti perusahaan bisa tahu kapan waktunya melakukan penyegaran untuk aset jenis ini. Misalnya, untuk meningkatkan performa penjualan, tidak mungkin perusahaan menggunakan mesin yang sudah rusak.
Ada juga aset yang tidak akan menyusut, walaupun waktu berlalu, yaitu tanah yang bentuknya akan tetap sama selama tidak terkena bencana alam.
Aktiva tetap dibagi menjadi dua jenis, yaitu berwujud dan tidak berwujud. Berikut penjelasannya.
Merupakan jenis aktiva tetap yang bisa dilihat, bentuknya bisa diukur, dan bisa disentuh. Aset yang termasuk ke dalamnya adalah gedung, mesin pabrik, tanah, peralatan kantor, dan lain sebagainya.
Merupakan jenis aktiva tetap yang wujudnya tidak bisa kita lihat, tapi kita tahu aset itu ada dan berharga untuk perusahaan. Perusahaan juga bisa mendapatkan keuntungan darinya karena aset itu memang bisa diuangkan.
Inilah contoh dari aktiva tetap tidak berwujud:
Baca juga: Equity adalah: jenis-jenis dan Cara Menghitungnya
Seperti itulah penjelasan mengenai aktiva. Sekarang, Anda jadi tahu seberapa pentingnya aktiva bagi sebuah usaha. Usaha besar dan kecil pun membutuhkan kehadiran harta untuk menunjang jalannya bisnis. Semoga informasi ini berguna untuk Anda.
Pelaku UMKM yang ingin meningkatkan kinerja bisnisnya, tapi terkendala modal, dapat mengajukan pinjaman di Modal Rakyat. P2P Lending Modal Rakyat akan mempertemukan Anda dengan pendana yang bersedia meminjamkan dana untuk Anda. Anda dapat mengajukan pinjaman di Rp500 ribu sampai Rp2 miliar.
Tidak perlu mencemaskan besaran bunga karena bunga yang dibebankan pada Anda akan disesuaikan dengan risiko usaha. Proses pengajuan pinjaman termasuk mudah karena bisa dilakukan secara online, oleh karena itu prosesnya cenderung cepat. Modal Rakyat juga sudah memperoleh izin dari OJK, jadi aman dan terpercaya.
Anda bisa memulai pengajuan pinjaman dengan berkunjung ke tautan ini.