18 Nov 2021
Apa itu ETF merupakan salah satu instrumen di pasar modal yang bisa Anda andalkan untuk tujuan cuan. Mungkin masih banyak yang belum mengenal ETF karena kalah pamor dengan saham dan reksa dana, padahal ETF adalah bagian dari reksa dana.
Di sini Anda akan tahu mengenai apa itu ETF, keunggulan, risiko, sampai ke perbedaan ETF dan reksa dana.
Baca juga: P2P lending, Reksa Dana, dan Deposito: Mana Paling Profit?
Pasar modal merupakan tempat yang menyediakan instrumen investasi seperti saham yang diperjualbelikan secara umum pada investor.
Namun, selain saham, ternyata ada juga produk reksa dana yang diperjualbelikan secara bebas di Bursa Efek Indonesia. Namanya adalah ETF.
Exchange Traded Fund (ETF) merupakan reksa dana yang sistem penawarannya berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek.
Produk ETF pada dasarnya adalah reksa dana terbuka yang diperdagangkan layaknya apa itu saham. Jadi apa itu ETF adalah reksa dana yang dipadukan dengan sistem transaksi jual-beli saham.
Sama seperti reksa dana pada umumnya, transaksi ETF dilakukan oleh dealer partisipan yang kerja bareng dengan manajer investasi yang menyediakan pengelolaan apa itu ETF.
Di Indonesia, dealer partisipan atau agen penjual ETF memang belum sebanyak perusahaan manajer investasi. Hanya ada 6 yang keberadaannya diakui oleh lembaga berwenang, yaitu Mandiri Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, Bahana Sekuritas, Philip Sekuritas, Sinarmas Sekuritas, dan Panin Sekuritas.
Sama seperti efek lain yang hadir di pasar modal, transaksi apa itu ETF pun diawasi oleh lembaga-lembaga berwenang seperti Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Kustodian Sentral Efek Indonesia.
ETF mempunyai keunggulan yang membuatnya layak untuk dipilih oleh investor yang ingin meraih cuan. Ini dia penjelasannya.
Sama seperti reksa dana dan saham yang transaksinya dilakukan online, ETF juga demikian. Anda bisa melakukan pembelian atau penjualan ETF melalui aplikasi platform yang menyediakan instrumen ETF.
Jika dibandingkan dengan reksa dana, biaya untuk manajemen ETF ini lebih rendah. Untuk biaya transaksi yang ada di pasar sekunder pun disesuaikan dengan komisi broker.
Risiko yang dimiliki instrumen ETF termasuk rendah karena likuiditasnya terjamin.
Ketika Anda membeli 1 unit ETF, di dalamnya bisa berisi berbagai macam saham yang pada saat itu diunggulkan. Anda pun bisa memiliki saham yang variatif di ETF ini.
Untuk Anda yang ingin tahu lebih banyak mengenai produk ETF yang hadir di pasar modal, Anda akan mudah mendapatkannya melalui pihak dealer partisipan atau bisa juga di situs web resmi yang dimiliki oleh Bursa Efek Indonesia.
ETF merupakan instrumen yang akan memudahkan Anda untuk melakukan diversifikasi. Alasannya karena dalam pemesanan ETF Anda dapat membeli berbagai saham yang punya nilai beragam.
Proses transaksinya termasuk praktis karena Anda tidak perlu membeli satu per satu berbagai macam saham yang tersedia untuk produk ETF.
Selain keunggulan, apa itu ETF juga punya risiko yang perlu Anda pertimbangkan. Ini daftarnya.
Sama seperti reksa dana pada umumnya, ETF juga bisa mengalami penurunan nilai pada unit penyertaan yang diakibatkan oleh nilai investasinya yang berkurang.
Apa itu ETF juga bisa mempunyai risiko likuiditas, terutama untuk unit ETF yang masih terbilang baru dan tidak begitu populer, sehingga peminatnya masih sedikit. Persaingan di dunia ETF Indonesia termasuk ketat. Apalagi ETF masih kurang populer jika dibandingkan reksa dana umum dan saham, padahal potensinya ada.
Ketika Anda sebagai investor ingin mengambil keuntungan atau melakukan cut loss karena merugi dengan menjual unit ETF ke investor lain, Anda akan dikenakan pajak sebesar 0,1% dari total keseluruhan transaksi.
Hal ini tidak hanya berlaku ketika Anda mengambil untung, tapi juga ketika mengambil jalan untuk meminimalisir kerugian.
Pajak ini tidak bisa Anda lewatkan karena termasuk sebagai kewajiban yang mesti dilaksanakan.
Sebagai informasi, unit ETF yang hadir di pasar modal Indonesia ada 48 dan tentu berpotensi untuk bertambah di kemudian hari karena minat investor pada ETF yang kian besar.
Contoh ETF yang bisa Anda pilih bernama IDX30 ETF. Sesuai dengan namanya, Anda yang membeli ETF ini akan memiliki saham-saham yang tergabung dalam indeks IDX30 yang berlaku pada saat itu.
Contoh lainnya adalah ETF yang pertama muncul di Indonesia, yang dibentuk untuk menarik minat para investor dinamakan dengan Premier ETF LQ45.
Sesuai dengan namanya, ETF tersebut berisi saham-saham yang masuk daftar LQ45 pada saat itu. Anda pun bisa memiliki saham LQ45 seluruhnya dengan sekali pembelian pada produk ETF. Menarik, bukan?
Berinvestasi ETF bisa Anda lakukan di dua tempat, yaitu pasar primer dan pasar sekunder. Pasar primer adalah tempat transaksi efek-efek yang baru pertama kalinya ditawarkan di pasar modal, sebelum tercatat di BEI.
Sedangkan pasar sekunder adalah tempat transaksi efek-efek setelah terjadinya pencatatan oleh BEI.
Anda perlu mendatangi dealer partisipan resmi yang sudah ditunjuk oleh Bursa Efek Indonesia. Nanti, Anda akan diminta membuka RDN atau Rekening Dana Nasabah.
Setelah jadi, Anda bisa menyetorkan dana sesuai dengan syarat minimum unit penyertaan yang disediakan oleh dealer partisipan itu. Nanti pihak dealer akan menginformasikan harga pasti unit penyertaan yang Anda pilih.
Anda pun tinggal menyelesaikan transaksi yang dibantu oleh dealer partisipan.
Walaupun ETF termasuk reksa dana, ada perbedaan mendasar antara ETF dengan reksa dana pada umumnya. Ini penjelasannya.
Transaksi ETF dilakukan melalui dealer partisipan khusus ETF, sedangkan reksa dana dapat dilakukan dengan mengandalkan perusahaan manajer investasi.
Pada ETF, Anda diharuskan melakukan minimum pembelian di pasar primer sebesar 1.000 lot atau sama dengan 100.000 unit atau disebut juga dengan creation unit. Sedangkan pasar sekunder, Anda bisa memesan ETF sebanyak 1 lot atau sebanyak 100 unit.
Berbeda dengan reksa dana yang bisa dipesan mulai dari 1 unit saja.
Perbedaan lain yang perlu diperhatikan adalah biaya transaksi yang perhitungannya berbeda.
Untuk ETF biaya transaksi setiap broker berbeda untuk komisinya, Anda bisa menanyakannya langsung pada pihak broker.
Untuk reksa dana biaya transaksi dibedakan ketika pembelian dan penjualan. Biasanya tidak jauh di angka 1% hingga 3% dari keseluruhan transaksi.
Di ETF pengelolaan portofolio diatur sendiri oleh investor karena Anda bisa melakukan transaksi selama jam operasional Bursa Efek Indonesia berlangsung.
Sedangkan untuk reksa dana, risiko transaksi ada pada manajer investasi dan pengelolaan portofolionya juga diatur oleh mereka.
Harga yang berlaku pada ETF biasanya real time, sedangkan untuk reksa dana harganya ditentukan sesuai dengan harga yang berlaku di akhir hari.
Baca juga: Memahami Expense Ratio yang Berperan Penting di Reksa Dana
Apa itu ETF termasuk sebagai investasi yang menarik untuk dipilih. Jangan lupa memilih platform terpercaya untuk melancarkan kegiatan transaksi Anda. Pilih juga jenis ETF yang Anda inginkan dan pelajari keunggulan, serta risikonya. Selamat berinvestasi!
Untuk Anda yang mau mendapatkan keuntungan hingga 18% per tahunnya, yuk bantu UMKM Indonesia mengembangkan bisnis melalui Modal Rakyat.
Dengan Rp25.000, Anda sudah bisa menjadi pendana. Mendanai di Modal Rakyat aman karena dikelola oleh tenaga profesional dan sudah meraih izin OJK.
Jangan lupa masukkan kode BLOG25 untuk pendanaan supaya Anda mendapatkan penambahan dana Rp25.000.