Finansial

Bisnis

Apa Itu Fraud? Ini yang Perlu Anda Waspadai

Pretty Angelia Wuisan-

18 May 2021

Apa Itu Fraud? Ini yang Perlu Anda Waspadai

Di dalam pengelolaan keuangan perusahaan, fraud bisa terjadi apabila ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab melakukannya. Uang itu memang menggiurkan, sehingga orang yang bukan menjadi pemilik uang tersebut kadang melakukan berbagai macam cara agar bisa menjadi pemiliknya secara diam-diam.  

Di artikel ini akan dibahas mengenai apa itu fraud. Fraud sering kali mengejutkan karena baru diketahui ketika semuanya sudah terjadi. Kerugian akhirnya tidak dapat terelakkan. Di sini juga akan dibahas bagaimana cara untuk melakukan pencegahan terhadap fraud


Apa itu fraud dalam keuangan?

Fraud adalah tindakan curang yang dilakukan dengan berbagai macam cara untuk menguntungkan pribadi atau demi kelompok yang bekerja sama dengannya.

Bentuk fraud ini bisa apa saja, nanti kita akan bahas lebih lengkap di bawah. Sebagai seorang pebisnis atau pemilik modal. Anda tentunya ingin modal yang sudah Anda sediakan atau tanamkan bisa dikelola dengan baik. Anda pun terkadang tidak bisa mengelolanya seorang diri karena terlampau sibuk. 

Akhirnya Anda mempekerjakan orang lain untuk mengelola uang tersebut. Sayangnya, tidak semua orang bisa dititipkan tanggung jawab. Ketika melihat uangnya atau jumlah nominalnya secara langsung, mereka jadi lupa diri, dan mengambil hal yang bukan menjadi milik mereka. 

Anda sebagai pebisnis atau pemilik modal bisa mengalami kerugian yang bisa memengaruhi kinerja bisnis. Untuk itu sebaiknya Anda mengusung strategi untuk mencegah agar hal ini tidak terjadi. 


Baca juga: 5 Tips Menghindari Investasi Bodong


Faktor penyebab fraud

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab mengapa fraud bisa saja terjadi. Setiap orang yang melakukan kecurangan punya alasan berbeda-beda mengapa mereka melakukan hal demikian. Inilah beberapa penyebab yang diketahui secara umum.


1. Kesempatan

Faktor penyebab fraud yang pertama adalah adanya kesempatan. Kesempatan ini ada ketika seseorang diberikan kepercayaan penuh untuk mengelola uang atau aset. Kesempatan yang ada mereka manfaatkan untuk berbuat curang untuk kepuasan pribadi mereka. 

Setelah ketahuan, mereka biasanya akan mengaku bahwa hal itu dilakukan karena khilaf atau ketidaksengajaan. Padahal sebenarnya mereka sengaja karena adanya kesempatan besar. 

Anda yang memberikan kesempatan itu jangan merasa bersalah karena memang bukan salah Anda. Orang yang mencuri hak orang lain demi kepentingannya sendiri tentu akan melakukan berbagai cara untuk bebas dari tuduhan, salah satunya adalah dengan tidak mengakui seratus persen kesalahannya.

Yang terpenting, orang yang sudah ketahuan melakukan fraud, harus diberikan hukuman setimpal dan tidak perlu lagi mendapatkan kepercayaan dari Anda.

 

2. Motivasi

Ada juga yang melakukan kecurangan karena terdesak. Hal ini seperti yang Anda tonton di film-film, padahal sebenarnya film juga mendapatkan inspirasi dari kejadian nyata. Mereka biasanya melakukan fraud karena ada motivasi membutuhkan uang untuk biaya pengobatan keluarga terdekat, membutuhkan biaya untuk sekolah anak yang belum dibayar, dan motivasi lainnya.

Ada juga yang melakukan fraud karena membutuhkan uang untuk tindak kejahatan lain seperti membeli narkoba. Walaupun dilakukan terdesak, perbuatan ini tentunya tetap tidak bisa dibenarkan. Keputusan untuk menyelesaikan fraud yang sudah terjadi sebaiknya dilakukan sesuai hukum yang berlaku.


3. Menganggap bahwa itu adalah haknya

Atau juga dikenal dengan faktor rasionalitas. Orang yang melakukan fraud dengan motivasi ini menganggap uang atau aset yang dicurinya adalah miliknya. Hal ini terjadi karena dia merasa dicurangi, dia merasa sudah bekerja keras, tapi tidak diapresiasi, dan sikap membenarkan lainnya yang menurut Anda mungkin tidak masuk akal.


Jenis fraud yang perlu diketahui

Setelah faktor-faktornya, Anda juga perlu mengetahui tentang jenis-jenis fraud yang sangat umum terjadi di tengah masyarakat. Dengan mengetahui berbagai jenis kecurangan ini, Anda pasti akan lebih waspada terhadapnya.


1. Kecurangan Pegawai atau Employment Fraud

Jenis kecurangan ini dilakukan pegawai yang bekerja pada sebuah bisnis atau perusahaan. Orang-orang tidak akan mengira pegawai ini akan berbuat curang karena mereka biasanya tidak menunjukkan sikap yang mencurigakan.


2. Kecurangan Manajemen atau Management Fraud

Tindakan curang ini masih dalam lingkup organisasi. Pelaku fraud biasanya adalah orang dari manajemen yang memang memiliki akses ke sana. Contoh paling mudahnya adalah memanipulasi laporan keuangan untuk menutupi tindak kejahatannya. Pelakunya bisa saja tidak hanya satu orang, tapi terorganisir.

Yang jelas kerugiannya pun akan berpengaruh terhadap perusahaan atau organisasi yang menaunginya. Untuk itulah laporan keuangan pun akan dicek lagi apakah sesuai dengan data-data yang tersedia atau tidak. Pengerjaannya membutuhkan waktu yang lebih lama.


3. Kecurangan Pelanggan atau Customer Fraud

Biasanya Anda mendengar pelanggan yang ditipu oleh penjual. Namun, sebenarnya pelanggan juga bisa saja menipu penjual. Sekarang zaman semakin canggih, sehingga bukti melakukan transfer pun bisa dimanipulasi sampai terlihat asli. Penjual bisa saja mengirimkan produk yang dipesan itu kepada si penipu dan akhirnya mengalami kerugian karena tidak ada transferan yang masuk.


4. Kecurangan Investasi atau Investment Scams

Hal yang sering terjadi di masyarakat adalah penipuan investasi yang sering diberitakan. Ada orang yang mengajak masyarakat berinvestasi di usahanya dengan keuntungan yang tidak masuk diakal. Masyarakat yang tergiur dengan keuntungan itu, lalu berbondong-bondong menanamkan modalnya ke sana.

Padahal sebenarnya perusahaan atau bisnis itu sama sekali tidak ada. Ketika waktunya sudah dinilai tepat, penipu itu akan kabur membawa lari uangnya. 


5. Kecurangan Vendor atau Vendor Fraud

Perusahaan juga bisa menipu pelanggan atau rekanan yang bekerja sama dengannya. Perusahaan seperti ini biasanya memiliki cara kerja yang rapi untuk menipu agar tidak niat busuknya. 

Contohnya dalam dunia nyata adalah menaikkan ongkos kirim sampai berlipat-lipat, tidak mengirimkan pesanan pelanggan padahal uangnya sudah dibiarkan, dan berbagai macam kejahatan lainnya yang dilakukan oleh perusahaan.

Perusahaan atau vendor yang biasanya melakukan kecurangan ini adalah perusahaan yang dari awal sebenarnya tidak ada alias bodong. 


Baca juga: Hindari Fintech Ilegal dengan Pahami Ciri-Cirinya


Tips pencegahan fraud

Di atas tadi sudah disebutkan bahwa fraud biasanya ketahuan ketika hasil dari penipuan itu muncul di hadapan kita. Walaupun begitu, sebenarnya hal ini sangat mungkin untuk dicegah dengan melakukan tindakan-tindakan preventif seperti di bawah ini.


1. Evaluasi secara berkala

Melakukan evaluasi secara berkala perlu dilakukan untuk mengetahui bahwa semua sistem kerja perusahaan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Evaluasi ini bisa dilakukan sebulan sekali atau waktu lainnya yang ditentukan oleh perusahaan. 


2. Menerapkan hukum yang berlaku

Sanksi atau hukuman sebaiknya harus diterapkan untuk memunculkan efek jera bukan hanya bagi pelaku, tapi bagi orang lain yang punya niatan sama untuk berbuat curang. Perusahaan juga perlu tegas dalam menjaga uang dan aset yang dimilikinya.


3. Melakukan program risiko fraud

Perusahaan atau organisasi bisa membuat program risiko fraud untuk mencegah agar kecurangan tidak terjadi di internal mereka. Program ini bisa didiskusikan oleh yang ahlinya agar bisa berjalan dengan rapi.


4. Mengadakan penyuluhan anti fraud

Mengadakan penyuluhan anti fraud di dalam internal perusahaan atau organisasi agar seluruh elemen perusahaan bisa memiliki tanggung jawab untuk menjaga kepercayaan yang sudah diberikan oleh perusahaan.

Penyuluhan ini bisa dilakukan secara rutin, sesuai dengan kebijakan perusahaan atau organisasi yang bersangkutan.


Seperti itulah penjelasan apa itu fraud beserta jenis dan cara pencegahan yang umumnya dilakukan. Semoga dengan begini, Anda yang memiliki usaha atau perusahaan bisa mencegah kecurangan agar tidak terjadi.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru