22 May 2021
Apa itu inflasi pasti sudah sering Anda dengar ketika Anda belajar ilmu ekonomi dasar di masa sekolah lalu. Sebenarnya inflasi cukup penting dipelajari agar Anda senantiasa mampu menghadapinya dengan baik. Apalagi inflasi ini pada dasarnya memang sulit untuk dihindari.
Inflasi terjadi ditandai dengan perubahan harga bahan pokok, tapi sebenarnya inflasi lebih dari itu karena bisa memengaruhi berbagai aspek, termasuk menurunkan kesejahteraan masyarakat. Di sini Anda akan lebih tahu tentang inflasi serta contoh peristiwanya agar lebih mudah dipahami.
Baca juga: Investasi Surat Utang Negara? Ini Strateginya
Inflasi adalah keadaan ketika terjadi kenaikan harga secara berkesinambungan dalam waktu tertentu. Kenaikan harga ini tidak terjadi pada satu kebutuhan pokok saja, tapi juga ke kebutuhan penting lainnya. Misalnya, ketika harga BBM naik, maka harga kebutuhan pokok dan harga pada barang lainnya akan ikut naik.
Sampai di sini pasti Anda sudah bisa membayangkannya dengan baik. Hal itu karena inflasi ini memang sering terjadi di waktu tertentu dan memengaruhi segala aspek kehidupan kita sehingga pemerintah memantau inflasi dengan cukup ketat.
Tadi sudah disebutkan bahwa kenaikan harga di satu barang saja tidak bisa langsung dikatakan sebagai inflasi. Pemerintah Indonesia sendiri memiliki indikator untuk menetapkan bahwa di Indonesia di jangka waktu tertentu terjadi inflasi. Indikatornya disebut dengan Indeks Harga Konsumen (IHK).
Indeks Harga Konsumen adalah perhitungan yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi di beberapa kebutuhan rumah tangga dengan melihat peningkatan harga yang terjadi. Kebutuhan rumah tangga yang dihitung di sini meliputi:
Lembaga yang bertugas melakukan pemantauan dan perhitungan adalah Badan Pusat Statistik (BPS) melalui program Survei Biaya Hidup (SBH).
Kedua tugas itu dilakukan tidak hanya sesekali, tapi rutin sebulan sekali. Cakupan wilayah di Indonesia yang dipantau tidak hanya di satu wilayah pusat, tapi tersebar di lebih dari 80 wilayah Indonesia.
Hal itu dilakukan agar hasil indikatornya tepat. Jadi, bisa disimpulkan bahwa perhitungan untuk mengetahui terjadinya inflasi tidak bisa dilakukan sembarangan dalam waktu singkat.
Untuk lebih jelasnya, di sini ada beberapa situasi yang terjadi ketika inflasi melanda di Indonesia. Hal ini juga terjadi di kejadian nyata sehari-hari.
Ketika terjadi kenaikan harga secara berkesinambungan di waktu tertentu, risikonya adalah daya beli masyarakat akan turun. Anda pasti pernah melihat demo buruh yang mengharapkan upah minimum mereka naik. Hal itu sangat wajar, mengingat setiap tahun ada kecenderungan harga-harga dari kelompok Indeks Harga Konsumen itu akan naik.
Sementara itu untuk menaikkan upah pekerja juga pengusaha tidak bisa langsung melakukannya karena beban produksi mereka bertambah. Ketika Indeks Harga Konsumen naik, maka bahan pokok produksi perusahaan akan ikut naik. Bisa saja produk perusahaan akan ikut naik juga, tapi mereka pun tidak ingin kehilangan pelanggan jika dinaikkan secara tiba-tiba.
Namun, jika sudah terdesak, para produsen pun akan menaikkan harga produk-produknya. Produsen tentunya ingin tetap bisa untung, walaupun bahan pokok produksinya sudah naik.
Selain peristiwa di atas, banyaknya uang yang beredar di masyarakat luas juga bisa memengaruhi terjadinya inflasi. Banyaknya uang yang beredar akan membuat kemampuan membeli masyarakat akan naik, lalu mereka akan beramai-ramai membeli barang yang dibutuhkan secara simultan.
Perusahaan yang tidak siap dengan permintaan yang naik berkali lipat ini akan kerepotan menyediakan stoknya. Jadi, bisa disimpulkan inflasi ini akan memengaruhi kinerja perusahaan juga.
Dari peristiwa di atas Anda pasti bisa langsung melihat bahwa inflasi benar-benar memengaruhi banyak aspek kehidupan masyarakat secara luas. Oleh karena itu, pemerintah biasanya akan melakukan intervensi jika inflasi terindikasi tidak terkontrol.
Kebalikannya dari inflasi adalah deflasi. Inflasi dikatakan sebagai keadaan ketika naiknya harga barang diiringi dengan kemampuan beli masyarakat yang turun. Sedangkan deflasi adalah keadaan ketika harga barang turun secara berkesinambungan di waktu tertentu dan menyebabkan daya beli masyarakat naik.
Keduanya menjadi masalah perekonomian yang harus senantiasa diwaspadai agar nantinya pemerintah mencarikan solusi untuk menciptakan perekonomian yang stabil.
Terjadi inflasi tentu ada faktornya. Dengan mengetahui faktornya, dari sini bisa dicarikan solusi untuk mengatasi inflasi agar bisa terkendali kembali.
Baca juga: Langkah-Langkah Melakukan Diversifikasi Portofolio Investasi
Ketika inflasi terjadi, pemerintah akan melakukan berbagai macam kebijakan untuk mengatasinya. Walaupun tidak langsung pulih dengan cepat, tapi setidaknya kebijakan-kebijakan di bawah ini bisa menjadi langkah awal untuk menstabilkan keadaan.
Seperti ini kebijakan yang akan pemerintah keluarkan demi mengendalikan laju inflasi.
Kebijakan menekan harga ini maksudnya adalah dengan cara menentukan harga maksimum agar tidak naik menjadi harga yang tidak masuk akal. Pemerintah punya kekuatan mengeluarkan kebijakan ini. Mau tidak mau, pihak produsen harus mengikuti ketentuan demi stabilitas perekonomian yang terjaga.
Biasanya jika pemerintah sudah menetapkan hal ini, harga barang tidak akan naik lebih tinggi. Bahkan bisa berangsur-angsur turun seiring dengan waktu.
Kebijakan diskonto merupakan salah satu kebijakan dalam bidang moneter yang pemerintah keluarkan. Caranya adalah dengan menerbitkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang suku bunganya sudah dinaikkan. Dengan begitu, pemerintah bisa menarik jumlah uang yang beredar di masyarakat untuk menurunkan tingkat inflasi.
Cara ini sampai sekarang masih digunakan oleh pemerintah karena terbukti ampuh. Selain itu, SBI juga masih menjadi andalan masyarakat untuk berinvestasi demi mendapatkan keuntungan jangka pendek.
Pemerintah juga punya wewenang untuk mengatur jumlah uang kas yang tersedia di bank-bank Indonesia dan yang tersedia di masyarakat. Cara ini juga termasuk ke dalam kebijakan moneter pemerintah untuk mengurangi jumlah uang yang beredar.
Kebijakan moneter lain yang bisa pemerintah keluarkan adalah dengan cara menjual surat-surat berharga milik pemerintah bernama Surat Utang Negara (SUN). SUN juga bisa dijadikan sebagai sumber investasi jangka pendek oleh masyarakat. Apabila jumlah SUN banyak yang terjual, maka potensi uang beredar yang diserap pemerintah akan banyak juga.
Salah satu cara untuk mengendalikan inflasi adalah dengan cara menaikkan tarif pajak. Tarif pajak yang naik ini bisa membuat masyarakat mengurangi belanjanya terhadap kebutuhan barang. Akibatnya harga barang bisa berangsur-angsur turun, lalu stok barang yang tadinya jarang bisa tersedia kembali di jumlah yang mencukupi.
Ketika terjadi inflasi, pelaku UMKM juga bisa terkena imbasnya, yaitu modal akan berkurang karena digunakan untuk produksi yang terbatas dan bahan baku yang ikut naik. Untuk memperoleh pinjaman modal secara cepat, Anda bisa mengandalkan P2P Lending Modal Rakyat.
Bunga yang akan dibebankan pada peminjam sangat kompetitif karena disesuaikan dengan risiko usaha Anda. Selain itu cara pengajuan mudah, Anda tinggal mengandalkan internet. Bangun bisnis kecil Anda bersama Modal Rakyat di sini.