16 Sep 2021
Apa itu interest rate? Istilah dalam dunia finansial ini dapat diartikan sebagai suku bunga. Interest rate sering didengar dalam aktivitas pinjam-meminjam dana.
Sudahkah Anda mengetahui penjelasan tentang suku bunga? Berikut ulasannya.
Baca juga: Alasan Pengajuan Pinjaman Online Bunga Kecil Anda Ditolak
Interest rate (suku bunga) adalah biaya yang dibebankan oleh pemberi pinjaman (lender atau kreditur) kepada peminjam (borrower atau debitur). Suku bunga ditetapkan berdasarkan persentase jumlah dana yang dipinjam. Umumnya suku bunga ditetapkan sebagai tingkat persentase tahunan yang dibebankan atas dana yang dipinjam.
Sementara itu suku bunga SBI adalah surat berharga dalam bentuk rupiah yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI). Surat tersebut menjadi bentuk pengakuan utang dengan jangka waktu pendek yang ditransaksikan dengan diskonto.
Fluktuasi tingkat interest rate akan berpengaruh ke perubahan jumlah investasi di sebuah negara. Hal ini berasal dari investor baik luar maupun dalam negeri, terlebih pada jenis investasi portofolio dengan periode singkat atau jangka waktunya pendek.
Fluktuasi tingkat suku bunga memengaruhi demand dan supply di pasar uang dalam negeri. Jika terjadi penambahan aliran modal yang masuk dari luar, akan menimbulkan fluktuasi nilai tukar terhadap mata uang asing di pasar valas.
Suku bunga dibebankan sebagai biaya penggunaan aset. Aset yang dipinjam dapat berbentuk uang tunai, barang tertentu, kendaraan, atau properti.
Suku bunga berlaku untuk hampir semua transaksi peminjaman. Contohnya pinjaman dana untuk membeli rumah, mendanai proyek, meluncurkan lini bisnis, atau membayar tagihan.
Bisnis juga meminjam dana untuk membiayai proyek dan mengekspansi operasional mereka dengan membeli aset tetap dan berjangka panjang, seperti properti maupun mesin. Dana yang dipinjam dikembalikan dalam bentuk lump sum berdasarkan jatuh tempo yang ditetapkan atau angsuran berkala.
Untuk pinjaman, suku bunga yang berlaku pada pinjaman pokok. Suku bunga menjadi beban bagi debitur dan menjadi tingkat pengembalian atau return bagi kreditur.
Pengembalian uang biasanya lebih dari jumlah peminjaman, karena kreditur akan meminta kompensasi atas hilangnya penggunaan uang selama masa peminjaman.
Kreditur dapat menginvestasikan uangnya dalam kurun waktu masa peminjaman, yang akan menimbulkan pemasukan dari aset itu. Perbedaan antara total jumlah pembayaran dengan pinjaman aslinya adalah suku bunga yang dibebankan.
Ketika si debitur dianggap memiliki risiko rendah oleh kreditur, debitur biasanya akan diberi tingkat suku bunga yang lebih kecil. Jika debitur dianggap memiliki risiko tinggi, maka akan diberi tingkat suku bunga yang lebih besar.
Baca juga: Tenor adalah Jangka Waktu Pinjaman, ini Pengertian Lengkapnya
Dalam memberikan bunga pinjaman, pihak pemberi pinjaman memiliki banyak sekali pertimbangan. Apa saja faktor yang memengaruhinya?
Setiap bank memiliki kebijakan terkait jumlah bunga. Mereka sudah memperhitungkan berbagai aspek seperti tingkat bunga bank sentral, kompetisi, situasi pasar, dan masih banyak lagi.
Jumlah uang yang Anda pinjam berpengaruh ke besaran bunga. Umumnya semakin banyak pinjaman Anda, bunga yang dibebankan juga semakin tinggi.
Tenor atau jangka waktu cicilan turut memengaruhi tingkat bunga. Semakin singkat tenornya, jumlah bunganya semakin ringan. Sebaliknya, semakin lama tenornya, jumlah bunganya semakin besar.
Pekerjaan dan jumlah penghasilan turut berpengaruh ke bunga yang dibebankan. Pekerja dengan status karyawan kontrak akan dikenai bunga pinjaman yang berbeda dengan karyawan tetap.
Bank akan melihat apakah Anda memiliki catatan kredit yang buruk alias kredit macet. Jika ya, hal tersebut dapat berpengaruh ke jumlah bunga yang dibebankan.
Berikut ini sifat-sifat pinjaman dari tingkat suku bunga.
Pinjaman memiliki jatuh tempo, di mana pada tanggal tersebut pinjaman harus dikembalikan beserta bunganya.
Ada beberapa pinjaman yang tidak berisiko. Namun ada pula yang mempunyai potensi inflasi spekulasi yang tinggi.
Suatu aktiva dianggap likuid jika dapat dicairkan menjadi bentuk tunai secara cepat dengan risiko kerugian kecil.
Biaya administrasi dibebankan kepada debitur jika terjadi kelalaian dalam masalah administrasi.
Baca juga: Keuntungan Memilih Pinjaman Online Bunga Kecil untuk Bisnis
Ada dua jenis suku bunga. Berikut penjelasannya.
Jenis ini adalah koreksi atas tingkatan inflasi. Rumus real interest rate yaitu nominal rate dikurangi rate of inflation.
Jenis ini biasanya terpampang pada rekening koran, di mana nasabah dapat melihat tingkat pengembalian atas investasinya.
Contoh kasus yaitu Anda meminjam dari bank sebesar Rp30 juta dengan tingkat suku bunga 4%. Artinya Anda harus membayar bank sebanyak jumlah pinjaman asli ditambah bunganya, yakni Rp30.000.000 + (4% x Rp30.000.000) = Rp30.000.000 + Rp1.200.000 = Rp31.200.000.
Contoh di atas dihitung mengikuti rumus suku bunga sederhana.
Simple Interest = Principal x Interest Rate x Time
Di mana Principal adalah pinjaman pokok, Interest Rate adalah suku bunga, dan Time adalah tenor pinjaman.
Contoh di atas menunjukkan Anda harus membayar bunga Rp1.200.000 dengan asumsi pinjaman pinjaman tersebut berlangsung selama satu tahun. Jika pinjaman berlangsung selama 30 tahun, penghitungan pembayaran bunganya akan menjadi seperti berikut ini.
Simple Interest = Rp30.000.000 x 4% x 30 = Rp36.000.000
Suku bunga tahunan 4% atas pinjaman tersebut ditetapkan sebesar Rp1.200.000. Setelah 30 tahun, total pembayaran bunga adalah Rp1.200.000 x 30 = Rp36.000.000. Dari sinilah bank memperoleh penghasilan mereka.
Beberapa kreditur lebih memilih metode penghitungan compound interest rate (suku bunga majemuk). Artinya, debitur dibebani bunga lebih banyak lagi.
Compound interest juga disebut bunga atas bunga. Hal ini diterapkan atas pinjaman pokok serta diakumulasikan dengan bunga pada pinjaman sebelumnya.
Bank berasumsi pada tahun pertama debitur berutang pinjaman pokok sekaligus bunga pada tahun tersebut. Bank juga berasumsi bahwa pada tahun kedua, debitur berutang pinjaman pokok, ditambah bunga tahun pertama, dan ditambah bunga tahun pertama lagi.
Bunga terutang ketika penggabungannya lebih tinggi dibandingkan bunga simple interest. Bunga dibebankan secara bulanan atas pinjaman pokok, termasuk bunga yang harus dibayar dari bulan sebelumnya.
Untuk jangka waktu pendek, perhitungan suku bunga sama antara metode simple interest rate maupun compound interest rate. Seiring dengan bertambahnya tenor pinjaman, perbedaan antara kedua metode perhitungan tersebut meningkat.
Menggunakan contoh yang sama, setelah 30 tahun total bunga terutang hampir mencapai Rp70.000.000 untuk pinjaman Rp30.000.000 dengan suku bunga 4%.
Compound Interest Rate = p X [(1 + interest rate)n − 1]
Di mana P adalah principal atau pinjaman pokok dan n adalah number of compounding periods atau jumlah periode penggabungan.
Anda kini bisa mendukung perekonomian Indonesia dengan menjadi pendana UMKM yang sudah terverifikasi. Caranya adalah dengan mendaftarkan diri sebagai pendana di P2P lending Modal Rakyat.
Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga aset Anda dijamin keamanannya. Imbal hasil yang ditawarkan mencapai 18 persen per tahun.
Selanjutnya, minimal pendanaan yang bisa dilakukan rendah. Anda bisa mendanai mulai dari Rp25.000 saja.
Likuiditas yang ditawarkan juga tinggi. Anda bisa memilih durasi pendanaan, misalnya mulai dari satu bulan saja.
Interest rate atau suku bunga adalah biaya yang dibebankan oleh pemberi pinjaman (lender atau kreditur) kepada peminjam (borrower atau debitur).
Nominal interest rate adalah suku bunga yang dapat dipantau di pasar, sedangkan real interest rate adalah konsep yang menghitung tingkat pengembalian setelah dikurangi inflasi.