Finansial

Apa itu Invoice Financing? Bagaimana Langkah Kerjanya?

Kabrina Rian Ferdiani-

17 Mar 2021

Apa itu Invoice Financing? Bagaimana Langkah Kerjanya?

Setiap pelaku usaha merasakan banyak rintangan dalam memulai bisnis. Salah satunya rintangan yang kerap membuat senewen ialah cash flow yang terganggu karena pembayaran invoice yang telat. Permasalahan ini dapat ditangani dengan invoice financing.

Invoice financing ialah jalan keluar kredit di mana peminjam memakai invoice belum terbayarkan yang dia punyai sebagai dokumen penting dalam aplikasi pinjaman. Saat konsumen setia membayar invoice, peminjam bisa membayar pinjamannya ke penyedia invoice financing. Periode waktu invoice financing sekitar antara 15-90 hari, seperti siklus pembayaran invoice biasanya.

Dengan invoice financing, usaha tetap berjalan mulus tak perlu kesusahan mengajukan pinjaman dana ke bank. Pemilik usaha bisa membayar operasional dan meningkatkan usaha dengan dana itu. Apakah yang dimaksud invoice financing dan bagaimana cara mengajukannya?


Pengertian dan Langkah Kerja Invoice Financing

Langkah kerja invoice financing terbilang sangat simpel. alangkah lebih baik Anda ketahui  dulu apakah itu invoice financing dan bagaimana langkah kerjanya. Invoice financing merupakan solusi dana usaha untuk UMKM dengan memakai invoice yang masih belum terbayarkan sebagai agunan untuk memperoleh dana dan dapat digunakan untuk bermacam kepentingan.

Langkah ini dipandang sebagai langkah yang efisien dalam memperoleh dana supaya cash flow bisnis masih berjalan mulus. Sambil menanti konsumen membayar invoice yang masih belum dibayarkan, pemilik usaha bisa memakai dana itu untuk bermacam jenis kepentingan mulai dari aktivitas produksi, project lain atau pembayaran operasional seperti listrik, upah pegawai dan lain-lain.

Invoice yang masih belum dibayarkan akan dipakai sebagai agunan untuk ajukan pinjaman ke pemberi pinjaman atau lender. Kemudian, pihak peminjam diminta untuk penuhi beberapa syarat yang dimulai dari dokumen (NPWP, SIUP, dan Akte Perusahaan), proses analisis data, pengecekan invoice ke konsumen dari pihak peminjam/debitur.

Bila disepakati, pihak peminjam akan memperoleh pencairan dana sejumlah 70% - 80% dari keseluruhan invoice debitur. Untuk proses pelunasan, saat konsumen dari pihak peminjam melakukan pelunasan maka, pihak peminjam bisa membayar invoice financing dengan bunga sekitar 1% - 2% perbulan.

Saat invoice dibayar konsumen, peminjam bisa membayar invoice financing. Biasanya, invoice financing dibayarkan sekali, di akhir tanggal kesepakatan kontrak. Proses invoice financing bergantung kategori produk yang Anda tentukan.


Baca juga: 3 Jenis Pinjaman Modal Usaha Terbaik Saat ini


Kenapa Anda Membutuhkan Invoice Financing?

Invoice financing membantu cash flow usaha kecil dan UMKM. Usaha kecil selalu memerlukan cash flow yang lancar, tidak peduli keseluruhan keuntungan. UMKM memerlukan cash flow lancar untuk operasional usaha atau untuk membayar project baru yang perlu segera dimulai.

Namun, ada usaha yang rawan pada persoalan cash flow. Misalkan, penjual grosiran atau distributor. Mereka selalu memerlukan persediaan inventori baru. Jika umumnya dari penghasilan mereka terikat di invoice yang masih belum terbayarkan, karenanya perputaran kas akan terkena resiko negatif.

Proses memperoleh pinjaman juga semakin lebih cepat lewat invoice financing dibanding pinjaman yang lain. Nah, untuk lengkapnya simak alasan mengapa membutuhkan Invoice Financing dibawah ini.

Proses pencairannya cepat

Pembayaran invoice dari konsumen sering memerlukan waktu yang lama, walau sebenarnya Anda memerlukan dana secepat-cepatnya untuk kepentingan operasional usaha. Karenanya, Invoice Financing jadi jalan keluar cepat untuk memperoleh dana usaha dengan aman dan tepat. Biasanya, proses pencairan cuman memerlukan waktu perhitungan hari saja sehingga, keperluan operasional usaha bisa ditutupi secara cepat.

Pengajuan pinjaman yang gampang

Tidak seperti pinjaman bank, mengajukan pinjaman invoice financing condong lebih gampang karena mengaplikasikan persyaratan tanpa jaminan dan invoice jadi sebagai agunan untuk memperoleh dana dari pihak pemberi dana pinjaman. Tetapi, tiap pelaku usaha disarankan untuk berhati-hati dalam ajukan pinjaman dan pilih penyedia invoice financing yang sudah tercatat dan dipantau oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Cash flow usaha berjalan mulus

Layanan invoice financing memberi pinjaman dana ke pelaku usaha untuk pastikan cash flow masih berjalan mulus. Dengan proses yang cepat dan tidak repot, ini jadi opsi alternatif untuk pelaku usaha yang memerlukan dana yang cepat tetapi aman dan terbuka.


Baca juga: Apa itu Fintech? Apa Saja Manfaat Fintech di Indonesia?


Invoice Factoring vs Invoice Financing

Dalam invoice factoring, penyedia factoring atau kreditor bisa secara sah membeli invoice konsumen dan menggantikan proses penagihan invoice tersebut. Konsumen Anda harus dikabarkan bahwa telah ada kontrak factoring karena kreditor/penyedia factoring jadi pihak yang meminta nilai invoice ke konsumen. Konsumen lantas membayar nilai invoice langsung ke penyedia factoring.

Dengan invoice factoring, penagihan invoice tidak lagi jadi tanggung jawab peminjam. Invoice factoring bisa menolong peminjam konsentrasi ke usaha mereka. Tetapi, calon peminjam harus percaya jika konsumen memercayai mereka dan tidak memiliki masalah jika bermasalah dengan penyedia invoice factoring.

Sedangkan invoice financing, tanggung jawab penagihan invoice konsumen masih jatuh pada peminjam. Peranan khusus penyedia invoice financing atau kreditor ialah menyiapkan pinjaman.


Biaya Invoice Financing

Ada dua biaya pokok yang penting diingat saat sebelum mendaftarkan untuk invoice financing. Biaya pokok itu ialah berapa besaran bunga pinjaman yang perlu dibayarkan. Sesudah lakukan penilaian kredit, penyedia invoice financing akan memberi tingkat suku bunga pada pinjaman. Tingkat bunga untuk invoice financing biasanya dimulai dari 12%, bergantung hasil dari penilaian kredit.

Biaya lainnya ialah ongkos administrasi. Umumnya, jumlah ongkos administrasi kurang lebih 3% dari pinjaman yang diberi. Ada kelompok invoice financing yang mempunyai tingkat biaya administrasi yang makin tinggi. Mempunyai biaya administrasi yang semakin tinggi karena penyedia invoice factoring sudah menggantikan tanggung jawab meminta invoice hingga mereka menetapkan ongkos yang ada untuk service itu.

Seperti wujud pinjaman yang lain, keseluruhan biaya bergantung penyedia invoice financing. Karena ini, Anda disarankan supaya selalu memeriksa kemunculan biaya tersembunyi.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru