19 Jul 2021
Startup adalah salah satu jenis perusahaan yang banyak ditemukan di Indonesia. Di Indonesia sendiri terdapat 2.200 startup, yang membuat Indonesia sebagai negara kelima dengan startup terbanyak di seluruh dunia.
Terus berkembangnya startup menunjukkan bisnis dengan model rintisan seperti ini sangat menjanjikan. berikut penjelasan tentang startup, mulai dari sejarah hingga contohnya.
Baca juga: Peer-to-Peer Lending Indonesia: Investasi untuk Anak Muda
Istilah startup mengacu kepada perusahaan yang baru pada tahap pertama operasionalnya. Startup didirikan oleh satu orang atau lebih yang bertujuan mengembangkan barang atau jasa. Produk ini diyakini tengah tinggi permintaannya di kalangan masyarakat.
Perusahaan semacam startup biasanya mulai dengan biaya operasional yang tinggi dan pendapatan rendah. Ini sebabnya startup selalu berupaya mencari sumber modal, misalnya dari pemodal ventura.
Sampai bisnis tersebut dapat berdiri sendiri, perusahaan startup biasanya dibiayai pendirinya atau mencari investor dari luar. Ada banyak sumber pembiayaan startup, mulai dari uang keluarga, pemodal ventura, crowdfunding, dan pinjaman.
Startup biasanya berfokus pada satu produk atau jasa yang hendak dibawa ke pasar. Perusahaan startup umumnya belum memiliki model bisnis yang sempurna. Bahkan kurangnya modal untuk maju ke tahap bisnis berikutnya. Maka dari itu, umumnya startup dibiayai pendirinya sendiri.
Mereka juga mencari pemodal dari luar. Sebagai contoh, pusat inovasi teknologi di Amerika Serikat, Silicon Valley, dikenal dengan komunitas pemodal venturanya. Kawasan tersebut juga terkenal menjadi acuan perkembangan startup dunia.
Pada praktiknya, startup menggunakan pemodalan tahap awal untuk diinvestasikan dalam riset dan mengembangkan rencana bisnis mereka. Riset pasar membantu menentukan permintaan atas suatu produk atau jasa.
Startup seringkali dikaitkan dengan perusahaan yang baru didirikan di bidang teknologi informasi. Hal ini berkaitan dengan awal mula startup muncul.
Perusahaan dot-com adalah sesuatu yang lazim pada tahun 1990-an. Pemodal ventura sangat mudah ditemukan pada era ini. Pasalnya para investor berspekulasi pada bangkitnya industri baru ini.
Sayangnya, kebanyakan startup internet akhirnya bangkrut karena cacat besar dalam rencana bisnis mereka, misalnya kurangnya upaya mencari pendapatan yang berkelanjutan. Namun sejumlah perusahaan berhasil selamat dari ledakan bubble-dot-com, contohnya Amazon dan eBay. Banyak startup yang gagal pada beberapa tahun pertama. Inilah sebabnya periode awal sangat penting.
Pengusaha harus mencari modal, membuat model bisnis dan rencana bisnis, merekrut pegawai, memecahkan masalah mendetail seperti saham ekuitas untuk partner dan investor, dan merencanakan bisnis jangka panjang. Microsoft, Apple, dan Facebook memulai bisnis mereka sebagai startup dan kini menjadi perusahaan terbuka yang terkemuka.
Perusahaan startup yang baru merintis usahanya harus memperhatikan beberapa hal untuk menjalankan bisnisnya.
Perusahaan startup harus memutuskan apakah bisnis mereka akan dibuat secara online, di sebuah kantor, atau toko. Lokasi bergantung kepada barang atau jasa yang dijual.
Sebagai contoh, startup teknologi yang menjual hardware virtual reality membutuhkan toko fisik untuk mendemonstrasikan fitur-fitur kompleks produk yang dijualnya.
Startup perlu memutuskan dasar hukum yang paling tepat untuk entitasnya. Kepemilikan tunggal mungkin lebih cocok untuk founder sekaligus pegawai utama bisnis tersebut.
Partnership adalah struktur hukum yang cocok untuk bisnis yang dimiliki beberapa orang sekaligus, dan mereka juga termasuk pendiri. Startup juga dapat didaftarkan sebagai perseroan terbatas.
Startup biasanya dimulai dengan dana dari keluarga dan teman atau menggunakan pemodal ventura. Artinya, sekelompok investor profesional yang memiliki spesialisasi dalam membiayai startup.
Crowdfunding juga sering dilakukan untuk mendapatkan uang tunai untuk menggerakkan bisnis. Pengusaha akan membuat laman crowdfunding di situsnya. Siapa saja yang mau dapat mendanai perusahaan tersebut.
Startup terkadang mengambil kredit untuk operasional bisnis mereka. Riwayat kredit yang baik akan membuat perusahaan rintisan tersebut dapat memperoleh sumber dana kredit.
Namun pilihan ini memiliki banyak risiko, terutama jika perusahaan startup tersebut gagal. Perusahaan lainnya memilih pinjaman kecil. Umumnya bank memiliki beberapa opsi pinjaman kecil berjangka pendek dengan bunga rendah yang cocok untuk startup.
Baca juga: Dynamic Pricing adalah Rahasia Sukses E-Commerce, Mengapa?
Seperti disinggung di awal, perkembangan startup di Indonesia sangat masif. Hal ini disebabkan tingginya penggunaan internet di Tanah Air.
Dengan demikian, peluang mendirikan startup semakin besar. Para pemilik usaha startup tentunya memberi kemudahan layanan untuk pengguna jaringan internet, termasuk jasa menjual produk.
Faktor lainnya yang memengaruhi adalah jumlah penduduk yang semakin banyak dan dukungan investor atau pemerintah dalam memberikan dana.
Di bawah ini merupakan jenis-jenis startup yang banyak berkembang di Indonesia. Walaupun begitu, masa depan startup Indonesia tidak hanya terbatas pada jenis ini.
Perusahaan game berkembang pesat di Indonesia. Hal ini disebabkan peminatnya yang sangat banyak. Peminat game juga tidak mengenal kondisi ekonomi. Dengan demikian, peminat game selalu ada.
Contoh startup di bidang game di Indonesia adalah Agate Studio, Own Games, Touchten Games, serta Toge Productions.
Startup di bidang pendidikan juga banyak berkembang di Indonesia. Peminatnya berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, guru, bahkan orang tua murid. Dengan demikian, pangsa pasarnya cukup besar.
Contoh startup di bidang edukasi di Indonesia adalah Ruangguru, Zenius, Quipper, Skill Academy, dan Arkademy.
Perkembangan e-commerce di Indonesia sangat masif. Dengan teknologi internet, orang semakin mudah berbelanja tanpa perlu keluar rumah.
Tidak hanya itu, e-commerce sering menawarkan diskon besar-besaran untuk menarik minat pembeli. Hal ini membuat berbagai e-commerce di Indonesia berlomba-lomba mencari pelanggan setia.
Contoh startup di bidang e-commerce di Indonesia adalah Bukalapak, Tokopedia, Blibli, Lazada, OLX, dan lain-lain.
Indonesia terkenal akan lokasi pariwisatanya yang menarik perhatian turis dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini dimanfaatkan sejumlah perusahaan startup yang bergerak di bidang perjalanan atau akomodasi.
Contoh startup di bidang perjalanan dan akomodasi di Indonesia adalah Tiket.com, Traveloka, Booking.com, Mamikos, Tripal, Halaltrip, dan Jejakku.
Startup yang bergerak di sektor kesehatan juga disebut healthtech. Startup ini memadukan layanan kesehatan dengan teknologi.
Contoh startup di bidang kesehatan di Indonesia adalah Alodokter, Halodoc, Klikdokter, HelloSehat, Flo, dan lain-lain.
Teknologi yang menawarkan kemudahan bagi masyarakat dalam bertransaksi secara digital membuat startup fintech berkembang pesat di Indonesia. Banyak pebisnis yang kini menggarap sektor ini.
Contoh startup di bidang finansial di Indonesia adalah Ajaib, DOKU, Go-Pay, Indogold, Dana, dan Modal Rakyat. Untuk mengetahui lebih jauh tentang startup fintech, Anda dapat membacanya di sini.
Selain identik dengan penggunaan teknologi, startup memiliki karakteristik lainnya yang membedakan dengan perusahaan lain. Berikut penjelasannya.
Umumnya perusahaan rintisan masih tergolong muda. Biasanya berusia di bawah tiga tahun. Selain itu, perusahaan startup masih mengembangkan model bisnis dan teknologinya.
Jumlah karyawan yang bergabung dalam perusahaan startup biasanya sedikit, yakni sekitar 30 orang atau bahkan kurang. Jumlah yang sedikit ini membuat para karyawan harus memutar otak terkait bagaimana melakukan multitasking.
Ciri lainnya adalah karyawan yang ada di perusahaan startup cenderung masih muda. Kebanyakan termasuk generasi millenial. Mereka fasih dengan teknologi dan memiliki semangat kerja tinggi.
Bisnis startup mengandalkan teknologi sebagai daya jual utamanya. Umumnya mereka menggunakan situs untuk mempromosikan produk atau jasa yang dijual. Mereka juga dapat membuat aplikasi untuk menjangkau pengguna smartphone.
Walaupun begitu, ada pula startup yang tidak bergerak di bidang teknologi.
Bisnis startup selalu berupaya mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Pasalnya mereka baru mulai merintis usahanya. Maka dari itu, mereka menawarkan inovasi untuk menggaet minat pelanggan.
Baca juga: Dana Darurat, Memangnya Anak Muda Sudah Butuh?
Jika disandingkan dengan online shop, perusahaan startup mungkin bisa dianggap mirip. Namun apabila dicermati lebih jauh, sebenarnya kedua hal tersebut berbeda.
Menurut founder Paypal Peter Thiel, startup menggiatkan inovasi secara vertikal. Artinya, menciptakan teknologi yang belum ada.
Sebaliknya, inovasi horizontal berupaya mendatangkan teknologi ke wilayah yang belum mengenal atau memanfaatkan teknologi tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan online shop bukanlah startup. Ditambah lagi teknologi yang digunakan online shop bukanlah inovasi baru. Mereka hanya memanfaatkan internet dalam melakukan penjualan.
Anda ingin merintis usaha sendiri, tetapi kebingungan dengan modal awal yang dibutuhkan? Anda dapat mendaftarkan diri sebagai peminjam di P2P lending Modal Rakyat.
Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga dijamin keamanannya. Selanjutnya, bunga yang ditawarkan relatif lebih kompetitif dibandingkan alternatif pinjaman lainnya.
Proses pengajuannya pun mudah dan cepat. Anda dapat mengajukan pinjaman secara online. Persetujuannya relatif cepat, yakni dapat disetujui dalam lima hari kerja jika syarat-syarat sudah dipenuhi.