02 Sep 2021
Berbagai studi menunjukkan ada perbedaan antara pria dan wanita dalam mengelola keuangan. Walaupun memiliki pendapatan yang sama, keduanya akan menghabiskan uang dengan cara yang berbeda.
Banyak yang menyebutkan perbedaan itu terjadi akibat aspek psikologis dan emosional masing-masing. Kenyataannya, kedua hal tersebut memang berpengaruh terkait pengelolaan keuangan.
Seperti apa perbedaan di antara pria dan wanita dalam pengelolaan keuangan? Berikut penjelasannya.
Baca juga: Deposito vs Tabungan: Pilih Mana? Ini Penjelasannya!
Perbedaan yang paling mencolok adalah saat pria dan wanita berbelanja. Studi di Wharton School of Business tahun 2007 mengungkapkan istilah Men Buy, Women Shop.
Studi tersebut menunjukkan wanita melihat belanja sebagai suatu kegiatan. Sementara itu pria fokus pada tujuannya.
Seorang pria akan pergi ke toko, membeli barang yang dibutuhkan, lalu keluar. Sementara itu wanita melihat-lihat terlebih dahulu dan cenderung tergoda membeli barang lebih banyak.
Survei Pengeluaran Konsumen 2015-2016 menunjukkan perbedaan pilihan pengeluaran antara wanita dengan pria yang sama-sama lajang. Hasilnya pria lajang mengeluarkan lebih sedikit uang daripada wanita lajang.
Alokasi pengeluarannya pun berbeda. Wanita menghabiskan lebih banyak uang untuk berbelanja daripada pria. Sementara itu pria menghabiskan lebih banyak uang untuk makanan daripada wanita. Untuk hiburan, pengeluarannya relatif sama.
Dalam hal menabung, sulit dikatakan mana yang lebih baik. Studi pada tahun 2015 menyebutkan pria memiliki tabungan dana darurat dua kali lipat lebih banyak dibandingkan wanita.
Sementara itu menurut survei BlackRock 2015, wanita Amerika pada usia pensiunnya memiliki dana pensiun lebih sedikit daripada pria. Para pria disebut lebih mampu menabung tiga kali lipat dibandingkan wanita.
Walaupun begitu alokasi persentase tabungan wanita lebih besar daripada pria. Misalnya wanita menabung 20 persen dari pendapatannya, sedangkan pria hanya 18 persen. Namun hasil akhirnya lebih besar pria karena total pemasukannya yang lebih besar.
Berbagai studi menunjukkan perbedaan kebiasaan investasi antara pria dan wanita. Kesimpulannya, pria cenderung mengarah ke investasi dengan risiko tinggi.
Sementara itu wanita cenderung berhati-hati dalam berisiko dan memiliki pandangan ke masa depan. Rata-rata strategi investasi wanita lebih stabil dibandingkan pria.
Namun hal ini bukan berarti wanita tidak memiliki kecenderungan mengambil risiko berinvestasi. Mereka akan mau mengambil risiko jika memiliki lebih banyak uang.
Wanita biasanya menempatkan sekitar setengah dari jumlah yang diinvestasikan pria. Ini sebabnya mereka disebut lebih berhati-hati, bukannya tidak ingin mengambil risiko.
Dilihat dari sifatnya, wanita akan cenderung berinvestasi pada logam mulia dan reksa dana. Sementara itu pria akan memilih investasi yang lebih menantang seperti mata uang digital atau saham.
Dalam menganggarkan keuangannya, wanita dianggap lebih baik. Wanita disebut lebih efektif dalam mengelola pemasukan dan pengeluaran rumah tangga untuk menjamin kenyamanan hidup anggota keluarganya.
Wanita juga disebut lebih disiplin dalam menempatkan anggaran untuk pengeluarannya. Misalkan untuk makan, pendidikan, kebutuhan rumah tangga, dan lain sebagainya.
Wanita akan cenderung lebih mampu mengorganisasi pendapatannya dengan mencatat berbagai tanggal pembayaran dan laporan keuangan.
Sifat disiplin ini akan membantu memotong pembelanjaan yang tidak perlu. Keuangan akan dioptimalkan untuk tabungan dan investasi. Dampaknya, wanita dianggap lebih mampu mengamankan keuangan keluarga.
Secara umum, pria dan wanita mempunyai tujuan keuangan yang sama. Namun ada perbedaan dalam fokus mereka. Menurut survei Motley Fool pada 2018, pria memfokuskan tabungan mereka untuk tujuan liburan dan melunasi utang.
Sementara itu wanita akan cenderung terlebih dahulu memilih melunasi utang dan kredit, baru menggunakan uang untuk keperluan lainnya
Utang dapat memengaruhi situasi keuangan seseorang. Berdasarkan riset, pria lebih berani berutang daripada wanita.
Wanita cenderung berpikir jauh ke depan sebelum berutang. Mereka juga akan mempertimbangkan cara lain, seperti mengurangi pembelanjaan dari anggaran. Hal ini disebabkan faktor rasa malu dan rendah diri.
Keberanian berutang bukanlah sesuatu yang buruk. Hal ini harus dilihat dari bagaimana cara mengelola utangnya.
Jika seorang pria berani mengambil utang untuk dijadikan sesuatu yang produktif, maka hal itu adalah sesuatu yang positif. Sebaliknya, seorang wanita yang takut berutang demi hal yang produktf, tentu akan menjadi sesuatu yang negatif.
Baca juga: 8 Cara Masuk Akal Menabung di Rumah ala Ibu Rumah Tangga
Pria cenderung memiliki loyalitas dalam hal pertemanan dan keluarga. Namun hal ini bisa menjadi bumerang bagi dirinya sendiri dalam mengelola keuangan.
Berbeda halnya dengan wanita yang terbiasa membagi bill saat pergi bersama. Pria memiliki kebiasaan bergantian mentraktir teman-temannya.
Namun di sisi lain wanita dianggap memiliki kelemahan dalam hal terlalu mudah berempati. Empati ini ditunjukkan dengan memberikan bantuan seperti pinjaman atau materi lainnya kepada keluarga atau teman yang meminta. Hal ini dapat menjadi kelemahan bagi wanita dalam mengelola keuangannya.
Studi Ascent pada 2019 menunjukkan 73 persen wanita mengaku sekali berbohong tentang keuangan mereka. Sementara itu 67 persen pria mengaku melakukannya.
Hal ini dapat berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan bulanan, terlebih untuk rumah tangga. Ketidakjujuran finansial akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Menurut ahli keuangan, para pria cenderung lebih percaya diri dalam urusan finansialnya. Seperti investasi dan segala sesuatu yang menguntungkan.
Sementara itu wanita relatif kurang percaya diri dan lebih mudah khawatir. Hal ini membuat wanita membutuhkan dukungan orang lain untuk membantu memutuskan sesuatu terkait keuangannya.
Sebuah penelitian di Amerika menunjukkan laki-laki beranggapan investasi adalah ajang kompetisi dalam memperoleh pengembalian sebanyak-banyaknya. Sementara itu wanita jarang bersaing dalam hal investasi, tetapi lebih memilih melakukan kolaborasi.
Hal ini disebabkan wanita memiliki lebih banyak pikiran seperti memikirkan kebahagiaan keluarga, orang tua, dan anak. Dampaknya pria relatif akan memiliki profil risiko agresif dan perempuan lebih konservatif.
Selanjutnya, wanita cenderung jarang mengelola investasinya, sedangkan pria lebih suka menangani investasinya sendiri.
Baca juga: Kunci Sukses Menabung Agar Bisa Membeli Rumah
Anda bisa meraih financial freedom sekarang juga. Caranya adalah dengan memutar uang Anda untuk mendanai UMKM Indonesia yang sudah terverifikasi melalui P2P lending Modal Rakyat.
Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga aset Anda dijamin keamanannya. Imbal hasil yang ditawarkan mencapai 18 persen per tahun.
Selanjutnya, minimal pendanaan yang bisa dilakukan rendah. Anda bisa mendanai mulai dari Rp25.000 saja.
Likuiditas yang ditawarkan juga tinggi. Anda bisa memilih durasi pendanaan, misalnya mulai dari satu bulan saja.