23 Apr 2020
Kamu ingin memiliki tabungan, tapi selalu gagal? Banyaknya pengeluaran yang tak terkontrol dan sering menemui berbagai promo menarik, sehingga menabung hanya menjadi angan-angan belaka.
Jika benar-benar ingin mengubahnya sehingga kamu memiliki tabungan, berikut cara menabung yang baik.
Baca juga: Pelajaran dari 5 Founders Perempuan di Amerika
Menabung akan terasa sangat sulit ketika kamu tidak mempunyai tujuan. Maksud tujuan di sini adalah segala sesuatu yang ingin kamu miliki, apapun itu bentuknya.
Jadi kamu termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut. Supaya mudah, bagi tujuan tabunganmu menjadi dua jenis:
Sebelum kamu mulai untuk menabung uang kamu di bank, ada baiknya membuat daftar tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan yang jelas akan membuat timbul motivasi untuk segera mewujudkannya.
Tersedianya catatan anggaran akan membantu kamu untuk menentukan skala prioritas pada pengeluaran, dan menciptakan keseimbangan antara pengeluaran dan tabungan.
Periksa laporan kartu kredit, tagihan utilitas (air, listrik), laporan bank dan tanda terima kamu. Hitung semua pengeluaran rutin, seperti sewa atau pinjaman rumah, transportasi, asuransi, dsb. Kemudian mengurangi pengeluaran ini dari penghasilan kamu.
Jika kamu membelanjakan lebih dari penghasilan, alangkah baiknya kamu evaluasi apa saja yang perlu dihentikan atau kurangi. Pikirkan poin-poin pengeluaran mana yang kamu butuhkan untuk biaya hidup utama dan mana yang menjadi sekadar tambahan. Dianjurkan untuk memperbarui catatan anggaran kamu setidaknya setahun sekali.
Kamu mungkin berpikir bahwa pengeluaran untuk hal-hal yang besar membuat keuangan kamu cepat tergerus. Akan, tetapi jika kamu menelusuri pengeluaranmu lebih detail, justru pengeluaran kecil yang seringkali kita anggap enteng yang membuat masalah.
Contoh saja, andai kamu adalah seorang perokok berat yang membutuhkan sebungkus rokok sehari, kamu mungkin merasa pengeluaranmu untuk rokok begitu murah, “hanya” Rp20.500 sehari. Tapi, setelah kamu telusuri lagi, Rp20.500 sehari berarti Rp7.482.500 selama setahun! Tentu bukan nominal yang sedikit, bukan?
Itulah mengapa penting untuk melacak pengeluaran kamu sehari-hari, agar tidak melebihi anggaran. Catat apa saja pengeluaran kamu dalam satu hari, dan dari situ dapat dilacak belanja apa saja yang sering menghabiskan keuanganmu. Kemudian, evaluasi dan lihat apakah ada penyesuaian yang bisa kamu lakukan.
Ketika menerima uang gaji bulanan, kamu harus segera sisihkan uang yang diperuntukkan untuk tabungan dan pastikan untuk tidak dipakai. Dengan menyisihkan uang secara langsung sebelum digunakan untuk kepentingan lain, kamu dapat memastikan bahwa setiap bulan bisa menyisihkan uang.
Tidak disarankan untuk mengeluarkan kebutuhan bulananmu terlebih dahulu, dan menabungkan sisanya kemudian. Karena jika demikian, kemungkinan kamu tidak bisa menyisihkan uang sepeserpun. Apalagi mengingat bahwa kadang, kamu tidak sadar membeli keperluan yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, terutama saat ada godaan diskon atau promosi di toko kesayanganmu.
Memang ketika akhir pekan tiba paling asyik nongkrong dengan teman-temanmu berbagi cerita ataupun canda, namun terkadang pada saat nongkrong, kamu tidak sadar telah menghabiskan uang cukup banyak yang melebihi anggaranmu.
Jika kamu memang niat untuk menabung ada baiknya kurangi frekuensi nongkrongmu mulai dari sekarang. Karena ini merupakan cara menabung yang baik.
Momen PSBB yang terjadi di Jakarta bisa menjadi ajang bagi kita untuk mengevaluasi keuangan. Jika memang benar tidak nongkrong membuat kesehatan keuangan pribadi kita baik, berarti ada yang salah dengan kebiasaan nongkrong kita sebelumnya.
Alangkah baiknya kamu membawa uang yang kamu perlukan pada hari itu saja di dalam dompetmu. Jika kamu menaruh uang terlalu banyak di dalam dompetmu, seringkali akan terpakai untuk membeli sesuatu yang tidak direncanakan. Kamu akan berpikiran masih ada uang di dompetmu, dan pada akhirnya tidak kamu sadari uang yang tadinya untuk kamu simpan terpakai untuk sesuatu yang tidak kamu rencanakan sebelumnya.
Buka tabungan deposito adalah cara menabung yang baik. Tabungan ini akan membuat kamu disiplin dalam mengambil uangmu di bank.
Kamu pasti tahu bahwa mengambil uang tabungan kamu di ATM bisa kapan saja, dan di mana saja. Dengan deposito kamu tidak bisa mengambil uang seenaknya. Deposito mempunyai jangka waktu (tenor) tertentu yang harus kamu lewati hingga waktu jatuh tempo, baru bisa melakukan pencairan uang.
Tenor deposito biasanya pilihan waktunya 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 24 bulan. Jika kamu mengambil uang kamu tidak pada waktunya maka kamu harus terima risiko mengeluarkan biaya pinalti. Misal kamu deposito dengan tenor 24 bulan, tapi di bulan ke-10 kamu sangat membutuhkan uang, kamu tetap bisa mengambilnya namun dikenakan biaya pinalti.
Jika kamu ingin belajar disiplin tanpa harus terikat dengan tenor, kamu bisa mencoba menabung di reksa dana pasar uang (RDPU). Pasalnya, reksa dana pasar uang berisi kumpulan deposito/SBI, dan surat utang jangka pendek. Menabung di RDPU berarti kamu menabung di beberapa deposito sekaligus. Bedanya, reksa dana bersifat fleksibel. Dana yang kamu tabungkan bisa ditarik kapan saja.
Cobalah untuk menabung reksa dana secara online. Melalui aplikasi reksa dana online, kamu bisa memantau pertumbuhan tabunganmu kapan saja. Diharapkan agar pertumbuhan ini juga dapat memacu semangatmu untuk terus menabung.
Itulah beberapa cara menabung yang baik. Lakukan cara tersebut agar kamu bisa memiliki tabungan yang berguna untuk masa depan dan keadaan daruratmu. Karena kamu tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Mari bangun kebiasaan finansial yang sehat dengan mempraktikkan tips-tips tersebut.
Baca juga: 5 Cara Menabung di Rumah untuk Anak Sekolah