25 Jul 2022
Biaya bisnis dibutuhkan selama operasi bisnis dijalankan. Hal itu tidak dapat dihindari karena setiap bisnis selalu berhubungan dengan bisnis lain yang juga mencari tujuan keuntungan.
Memahami biaya atau ongkos bisnis ini sangat penting dilakukan. Utamanya, perusahaan atau entitas tertentu akan menghitung biaya bisnis untuk menentukan laba dan rugi. Biaya bisnis akan menjadi salah satu pertimbangan untuk menetapkan harga produk yang ditawarkan kepada masyarakat.
Biaya bisnis atau disebut juga sebagai business cost merupakan jenis biaya yang dikeluarkan oleh pelaku bisnis dalam proses menghasilkan sebuah produk berbentuk barang atau jasa. Meskipun dinamakan sebagai “biaya”, biaya bisnis lebih dipandang sebagai bentuk investasi ketimbang sebagai sebuah beban. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan untuk biaya bisnis terhitung produktif.
Meskipun nantinya diharapkan akan terbayar dari hasil bisnis, tetapi sebagian besar biaya bisnis harus dikeluarkan sebelum produk dihasilkan. Hal ini yang menjadikan pelaku usaha kecil umumnya kesulitan untuk memulai atau mengembangkan bisnis.
Tantangan pembiayaan bisnis tersebut membuat banyak pelaku bisnis membutuhkan bantuan dalam bentuk biaya modal. Untungnya, sebenarnya, masyarakat dapat mengambil peran untuk ikut memajukan berbagai bisnis yang ada di Indonesia. Apalagi, hal tersebut menguntungkan bagi semua pihak.
Demi kemajuan bisnis di Indonesia yang terus bertumbuh, Anda dapat bertindak sebagai pendonor modal. Anda dapat memanfaatkan fintech Modal Rakyat yang akan menghubungkan Anda dengan para pelaku bisnis di Indonesia, terutama pelaku bisnis kelas UMKM.
Dengan menjadi pendana di Modal Rakyat, Anda tidak hanya memberi modal tambahan kepada pelaku bisnis, tetapi juga akan memperoleh keuntungan. Sebagai imbal untung, Anda akan memperoleh keuntungan hingga 18% per tahun dari jumlah modal yang diberikan.
Baca Juga: Biaya Marginal adalah: Pengertian hingga Cara Menghitungnya
Perencanaan keuangan hingga penentuan harga produk dalam sebuah upaya bisnis harus dilakukan secara matang. Pembiayaan bisnis tidak dapat dilakukan sembarangan, melainkan harus dilakukan sesuai perencanaan awal. Selain menghindari pembengkakan, penyusutan biaya juga harus dievaluasi.
Agar efektif atau tepat guna, biaya bisnis harus diterapkan sesuai jenis-jenis biaya itu sendiri. Setidaknya ada 11 jenis biaya bisnis yang digolongkan berdasarkan empat kategori. Berbagai jenis gaya bisnis tersebut adalah:
Biaya Bisnis Dilihat dari Aktivitas Bisnis
Biaya Bisnis Dilihat dari Objek Bisnis
Biaya Bisnis Dilihat dari Variabilitas
Biaya Bisnis Dilihat dari Elemen Bisnis
Dalam bisnis skala kecil, biaya bisnis umumnya berpusat pada pembiayaan berdasarkan aktivitas bisnis. Ada beberapa kegiatan tertentu dalam alur kerja bisnis, misalnya produksi, penjualan, dan lainnya. Masing-masing kegiatan tersebut memiliki biaya bisnis tersendiri yaitu sebagai berikut.
Biaya ini merupakan akumulasi dari seluruh kebutuhan biaya dalam rangka menghasilkan barang yang menjadi objek bisnis. Penyewaan tempat, biaya mesin, upah tenaga kerja, dan pembelian bahan baku adalah bagian dari production cost.
Untuk mengkoordinasi seluruh pembiayaan dan catatan-catatan penting mengenai bisnis dan pembiayaannya, dibutuhkan kegiatan administrasi. Hal itu membutuhkan biaya yang berbeda, yang disebut sebagai administration cost.
Dalam bisnis, bagian paling penting selain produksi adalah kegiatan penjualan atau marketing. Bahkan, entitas bisnis umumnya akan memiliki konsentrasi tersendiri dalam kegiatan ini. Upaya mencari demand melalui papan iklan, promosi langsung, atau upaya lainnya adalah contoh dari selling cost.
Dalam kegiatan bisnis di era modern, aktivitas distribusi memegang peran penting. Semakin mudah distribusi dilakukan, maka semakin berkembang bisnis dapat dilakukan di suatu daerah. Sementara itu, dari sisi entitas bisnis, kegiatan ini mendapat porsi biaya bisnis yang tidak sedikit. Mengirimkan hasil produksi kepada konsumen melalui berbagai jalur transportasi adalah contoh dari distribution cost.
Ada banyak elemen yang digunakan dalam aktivitas produksi. Oleh karena itu, pembiayaan bisnis dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
Biaya langsung atau direct cost dapat dimaknai sebagai pembiayaan yang harus dikeluarkan oleh pelaku bisnis untuk elemen yang berkaitan dengan proses produksi secara langsung. Biaya untuk membeli bahan mentah dan membayar tenaga kerja termasuk ke dalam jenis ini.
Berbagai biaya yang mengiringi biaya langsung disebut sebagai indirect cost. Elemen-elemen yang mengiringi elemen utama produksi adalah seperti penyewaan pabrik, listrik, hingga kemungkinan penyusutan alat dan bahan.
Pembiayaan bisnis suatu entitas tidak dapat disamakan antara tahun pertama dan tahun selanjutnya. Hal itu berkaitan dengan variabilitas yang ada. Beberapa klasifikasi biaya bisnis dilihat dari variabilitasnya adalah sebagai berikut.
Biaya variabilitas sangat mempertimbangkan kuantitas produksi, sehingga hal ini sama dengan direct cost dan indirect cost yang dikalikan persentase jumlah produksi. Jika pelaku bisnis melakukan jumlah produksi semakin banyak, maka direct cost dan indirect cost yang harus dikeluarkan juga semakin tinggi.
Kebalikan dari jenis biaya sebelumnya, fixed cost tidak akan terpengaruh oleh kuantitas produksi. Faktor yang akan mengubah jumlah pembiayaan dalam fixed cost adalah waktu. Semakin lama sebuah produksi dilakukan, maka pembayaran seperti penyewaan tempat, pajak, dan lainnya akan meningkat.
Hampir sama dengan biaya bisnis berdasarkan aktivitas, pembiayaan bisnis berdasarkan elemen didasarkan pada objek dalam bisnis. Berbagai jenis pembiayaan dilihat dari elemen bisnis adalah sebagai berikut:
Pembelian material adalah salah satu pembiayaan paling inti dalam proses bisnis. Tidak hanya membeli bahan mentah, Material Cost adalah biaya yang juga digunakan untuk mendatangkan bahan baku ketika proses produksi.
Jika dilihat lebih detail, ada banyak tenaga kerja yang terlibat dalam aktivitas bisnis. Namun, umumnya pekerja dalam alur produksi adalah yang paling dipertimbangkan. Oleh karena itu, Labor Cost ini dikeluarkan untuk membayar pihak yang terlibat dalam produksi, seperti karyawan produksi langsung atau teknisi mesin.
Berbagai biaya yang termasuk ke dalam Expenses Cost umumnya bersifat tetap atau tidak mengalami banyak kenaikan. Biaya ini digunakan untuk membayar penunjang produksi seperti listrik, bahan bakar, penyewaan gedung, dan lainnya.
Baca Juga: Biaya Overhead adalah: Fungsi dan Contohnya
Gaji seorang karyawan dapat dimasukkan ke dalam beberapa jenis biaya bisnis. Hal itu bergantung pada posisi karyawan tersebut. Namun, lazimnya gaji karyawan termasuk ke jenis biaya bisnis production cost atau labor cost.
Pembiayaan pembiayaan yang bersifat tetap dalam biaya bisnis umumnya pembiayaan berjangka panjang. Beberapa yang termasuk ke dalam biaya tetap atau fixed cost misalnya seperti penyewaan gedung, pembayaran pajak, dan lainnya.
Sunk Cost adalah bentuk pembiayaan yang nilai keuntungan atau kerugiannya tidak diketahui oleh pelaku bisnis. Namun, biaya Sunk Cost ini tetap harus dilakukan karena pasti rugi jika tidak dikeluarkan. Contoh paling umum dari Sunk Cost adalah biaya pengadaan iklan baliho.
Sebuah perusahaan atau pihak pelaku bisnis tidak tahu seberapa besar efek dari iklan baliho yang diterapkannya. Namun, sudah pasti tidak ada keuntungan yang didapat apabila iklan baliho tidak dilakukan.