14 Jul 2021
Finansial adalah salah satu faktor terjadinya keretakan pada sebuah rumah tangga, terlebih apabila tidak memiliki perencanaan keuangan keluarga secara matang. Perbedaan pendapat tentang pengeluaran serta kebutuhan yang besar menjadi topik permasalahannya.
Tentunya siapa saja tidak ingin kondisi tersebut terjadi pada keluarganya. Memiliki komposisi serta kondisi keluarga yang kondusif adalah impian setiap orang. Karenanya harus dipersiapkan secara matang, terlebih topik sensitif seperti finansial.
Baca juga: Tips Perencanaan Keuangan untuk Pendidikan Anak sejak Dini
Anda mungkin sebelum menikah bisa menggunakan pendapatan untuk berbagai kegiatan, namun kebiasaan tersebut haruslah diubah ketika sudah berkeluarga. Karena yang diurus bukan lagi diri sendiri, melainkan juga pasangan dan anak.
Tidak terbiasanya merencanakan atau mengelola keuangan dalam jangka pendek mungkin tidak terasa efeknya, tetapi dalam jangka panjang akan terasa beratnya beban ekonomi. Perencanaan keuangan keluarga memiliki berbagai manfaat penting, di antaranya:
Kebutuhan berdasarkan jangka waktunya bisa dibagi menjadi kebutuhan saat ini dan kebutuhan di masa mendatang. Tantangannya terletak pada pemenuhan kebutuhan di masa mendatang. Berbagai faktor tidak terduga bisa menyebabkan sulitnya pemenuhan ke depan.
Salah satu contohnya adanya wabah pandemi saat ini, tidak menutup kemungkinan beberapa puluh tahun lagi juga bisa terjadi hal yang sama. Karenanya untuk memastikan siap dan kebutuhannya terpenuhi, harus dipersiapkan mulai dari sekarang.
Adanya perencanaan keuangan keluarga memberikan gambaran mengenai kekuatan dan kelemahan ekonomi internal. Melalui kekuatan serta kelemahan tersebut nantinya akan bisa ditentukan prioritas serta target finansial dalam waktu dekat atau jauh.
Hal ini tentunya akan membantu ketika dihadapkan pada kondisi kesulitan secara finansial. Seperti apakah mengambil hutang atau menggunakan cadangan tabungan sekolah anak. Apabila tidak ada acuan, cenderung terombang – ambing dan keputusannya bisa merugikan.
Mengetahui kebutuhan di masa mendatang serta sudah menyiapkan berbagai langkah untuk memenuhinya tentunya bisa memberikan rasa aman. Meski mungkin belum sepenuhnya terealisasi, namun optimisme tersebut ada, sehingga memberikan rasa aman.
Baca juga: 3 Jenis Tabungan Wajib untuk Hari Tua Ini Wajib Kamu Miliki!
Rencana tidak muncul begitu saja, terlebih apabila sebelumnya tidak begitu disiplin dalam mengelola keuangannya. Untuk bisa membuat perencanaan secara matang, perlu melalui berbagai langkah – langkah terlebih dahulu. Berikut beberapa tips dan langkahnya.
Berbicara tentang kondisi finansial dengan orang lain terkadang menjadi hal yang tidak umum atau canggung untuk dibicarakan. Ada berbagai faktor penyebabnya, mulai dari harga diri, privasi, maupun alasan lainnya.
Namun karena akan hidup bersama hingga akhir hayat, alangkah baiknya mulai terbuka terkait kondisi finansial. Mulai dari pemasukan, pengeluaran, hutang, dan berbagai hal lainnya. Sehingga pasangan juga tidak kaget terhadap berbagai potensi masalahnya.
Perencanaan keuangan keluarga bisa disusun apabila didukung dengan data – data yang kuat. Mulai dari kebutuhan tiap bulannya hingga besaran pemasukan tiap bulannya. Spekulasi terhadap kebutuhan tersebut terkadang menyebabkan planning kurang matang.
Pencatatan harus disiplin, memang terkesan ribet atau melelahkan karena setiap kali uang dikeluarkan harus dimasukkan dalam laporan catatan. Namun dengan data tersebut pasangan bisa lebih objektif menilai kebiasaan konsumtifnya.
Tujuan finansial merupakan sebuah ujung dari segala pengelolaan finansialnya, bentuknya harus konkrit dan terukur. Contohnya memiliki rumah sendiri dengan kolam renang indoor setelah 5 tahun menikah. Semakin kongkrit tujuannya semakin baik.
Fungsinya adalah sebagai fokus dalam mengelola keuangannya. Hal ini bisa mencegah untuk membeli barang konsumtif secara berlebihan. Perencanaan keuangan keluarga pada dasarnya tidak hanya menentukan tujuan, tetapi juga memastikan rencananya tercapai.
Idealnya pendapatan masuk ke dalam beberapa pos, mulai dari kebutuhan sehari – hari, investasi, serta penyediaan dana darurat. Tanpa adanya rencana, pos pendapatan tersebut cenderung tidak konsisten serta bergantung pada situasional.
Akibatnya pemasukan cenderung cepat habis serta persiapan menghadapi masa depan cenderung minim. Kondisi inilah yang biasanya memicu pertengkaran dalam rumah tangga, untuk menghindarinya cobalah mengatur pos pemasukan menjadi lebih rinci.
Baca juga: Apa itu Asuransi Kesehatan? Inilah Pengertian dan Manfaatnya
Dalam sebuah rencana, pengeluaran juga harus diatur atau dikontrol. Kebiasaan seperti berbelanja, menghabiskan uang, atau bahkan terlalu banyak berhutang juga harus mulai dikurangi. Namun bagi sebagian orang hal ini tidak mudah, karenanya ada beberapa tips.
“lo kok uang tinggal segini?” pastinya tidak asing dengan pernyataan begitu, bahkan mungkin Anda sering mengalaminya. Pernyataan demikian adalah suatu bentuk ekspresi karena tidak menyadari betapa besarnya pengeluarannya.
Mencatat bisa membantu Anda untuk menyadari bagaimana uang dibelanjakan tiap bulannya. Catatan tersebut bisa digunakan untuk melihat letak kebocoran- kebocoran pengeluaran. Sehingga bisa meminimalisir pengeluaran non esensial.
Perencanaan Keuangan Keluarga apabila sudah mengetahui kebutuhan tiap bulannya adalah zero budgeting. Ketika mendapatkan gaji, langsung menginvestasikan sebagian pendapatannya. Sehingga pengeluaran seperti rekreasi bisa diminimalisir.
Kartu kredit memang memudahkan untuk berbelanja, karena dengan menggunakannya Anda bisa berbelanja apa saja tanpa takut tidak memiliki uang. Namun pada akhirnya Anda harus menanggung tagihan cukup besar di kemudian hari.
Kebiasaan untuk membeli berbagai barang yang belum tentu kebutuhan primer juga menjadi hambatan untuk merealisasikan perencanaan keuangan keluarga. Terlebih apabila pendapatan masih terbatas.
Auto debit seperti tabungan berjangka bisa dijadikan sebagai langkah untuk meminimalisir konsumsi. Sama seperti tabungan biasa, namun bedanya uangnya tidak bisa ditarik sebelum jatuh tempo.
Keharmonisan dalam rumah tangga ditentukan oleh beberapa faktor, seperti finansial, kasih sayang, serta komunikasi yang baik. Perencanaan keuangan keluarga yang baik juga menjadi kunci menjalani kehidupan keluarga harmonis.
Baca juga: Fenomena Selingkuh Keuangan, Bikin Pernikahan Ambyar
Dalam berinvestasi atau mengembangkan dana, Anda bisa memilih P2P Lending Modal Rakyat. Dana yang Anda pinjamkan akan disalurkan untuk para pelaku UMKM di Indonesia yang ingin mengembangkan usahanya tersebut. Anda bisa memulai berinvestasi di modal yang minim, yaitu Rp25.000.
Anda dapat meraih imbal balik 15% hingga 18% setiap tahunnya. Kami telah meraih izin dari OJK secara resmi. Gunakan kode BLOG25 untuk mendapatkan bonus saldo Rp25.000. Anda bisa langsung mendaftar menjadi pendana melalui halaman berikut ini.