21 Sep 2021
Budidaya ikan lele dilakukan untuk meraih untung. Bisnis ini menjadi salah satu usaha menjanjikan apabila dilakukan dengan benar. Anda hanya perlu tahu cara budidaya yang benar.
Dengan begitu, Anda bisa menghasilkan ikan lele terbaik yang siap dijual dan dikonsumsi. Terlebih orang Indonesia banyak yang berminat mengkonsumsi ikan lele.
Usaha ini sangat mungkin dilakukan di rumah dengan menyediakan kolam yang besar. Untuk pengetahuan Anda, di sini akan dijelaskan mengenai cara budidaya ikan lele, modal yang dibutuhkan, target pasar, dan cara menentukan harga jual.
Baca juga: Suka Hewan? Ini Peluang Usaha Menjanjikan untuk Anda
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk budidaya ikan lele.
Untuk budidaya ikan lele, kolam ikan lele perlu dibuat terlebih dulu di sekitar rumah Anda, sehingga Anda mudah memantaunya dengan baik. Kolam untuk ikannya bisa dalam bentuk kolam terpal, kolam semen, atau kolam yang terbuat dari tanah. Anda pun bisa mengisinya dengan air. Sebagai peternak lele, Anda perlu menjaga suhu air pada kolam berkisar dari 20 hingga 28 derajat celcius.
Anda jangan langsung menaruh benih ikan lele ke dalam kolam. Hal yang pertama perlu Anda lakukan adalah menumbuhkan fitoplankton dan lumut yang berfungsi membuat air tidak keruh. Anda baru bisa menggunakan kolamnya 3 hingga 7 hari ke depan.
Cara budidaya ikan lele berikutnya, air yang digunakan untuk mengisi kolam ikan lele haruslah bersih, terhindar dari limbah jenis apapun yang bisa mengganggu kehidupan ikan lele.
Tambahkan tanaman yang tumbuh di air seperti eceng gondok yang berfungsi untuk menyerap racun-racun yang tidak sengaja masuk ke kolam ikan. Tanaman itu juga bisa membuat kolam jadi lebih teduh.
Hal yang perlu diperhatikan selanjutnya dalam budidaya ikan lele adalah memilih benih yang terbaik. Anda bisa menemukannya di mana saja dan bibit ini mudah didapat, asalkan pilihlah bibit dengan ciri khas berikut ini.
Untuk ikan lele jantan, pilih benih yang kepalanya pipih, gerakan renangnya cepat, warnanya kehitaman, dan perutnya pun ramping.
Untuk ikan lele betina, pilih bibit yang perutnya terlihat lebih gemuk dibandingkan punggungnya, gerakannya apabila lamban atau cenderung malas tidak masalah, lalu kepalanya berbentuk cembung.
Cara budidaya ikan lele berikutnya adalah menebar bibit di waktu yang benar. Pilih waktu ketika lele tenang, biasanya itu di pagi atau malam hari.
Sebar bibit ikan lele secara perlahan. Jangan langsung banyak di waktu bersamaan untuk menghindari benih stres.
Anda perlu memisahkan ikan lele yang tumbuh. Hal ini dilakukan ketika ikan lele berusia 20 hari di kolam. Ikan lele yang dipisahkan ada yang dewasa dan masih kecil. Jangan membuat mereka tinggal bersama karena ikan lele besar bisa saja melukai ikan lele kecil dan Anda akan kehilangan potensi banyaknya jumlah ikan lele yang terjual.
Anda perlu untuk memberi pakan ikan lele teratur 3 kali sehari, pagi, siang, dan malam dengan rentang waktu 8-10 jam. Misalnya, pagi hari pukul 6, sore harinya pukul 4. Kemudian, pakannya perlu diberikan lebih banyak saat malam hari antara jam 10 hingga 12.
Paling bagus memilih pakan sentrat 781-1 yang baik untuk ikan lele. Pemberian pakan harus disesuaikan dengan porsi. Jangan terlalu banyak karena ikan lele bisa terserang penyakit.
Tujuan budidaya ikan lele adalah Anda ingin memelihara lebih banyak ikan lele. Setelah masuk musim kawin, Anda akan meraih bibit baru lele yang cukup banyak. Jangan didiamkan begitu saja. Anda perlu memisahkan benih itu ke kolam lain khusus bibit baru lahir agar dapat tumbuh sehat sesuai dengan yang diharapkan.
Kolam lain ini ukurannya bisa lebih kecil dibandingkan yang utama. Atau malah bisa Anda taruh di sebuah ember berukuran besar.
Benih ikan lele ini perlu ada 24 jam di dalam kolam kecil itu untuk beradaptasi hidup ke depannya. Pastikan ukuran suhu di benih ikan lele ini sama dengan kolam ikan lele yang Anda jadikan tujuan selanjutnya. Setelah itu Anda bisa memindahkanya ke kolam utama.
Anda nanti bisa memanen ikan lele dalam kurun waktu 3-4 bulan. Jadi, Anda perlu sabar menunggu. Setelah panen Anda, bisa menyebar benih yang baru.
Modal yang dibutuhkan untuk mengembangbiakkan ikan lele sangat murah. Anda bisa memulainya dari modal Rp2 juta untuk sekali panen.
Dengan modal segitu Anda bisa memanen sekitar 500 kg ikan lele dalam 4 bulan ke depan atau sekitar 2.000 ikan lele. Sangat banyak, bukan? Jika Anda ingin memasang modal lebih dari itu juga bisa.
Biaya ini belum termasuk modal untuk pembuatan kolam. Namun, sebenarnya untuk pembuatan kolam pun Anda tidak memerlukan banyak biaya. Tidak akan mencapai Rp2 juta per kolamnya.
Supaya target modal Anda bisa memenuhi semua kebutuhan budidaya ini, Anda perlu membuat anggaran modalnya terlebih dulu.
Berikutnya, Anda pasti bingung mau menjual ikan lele ke mana, Target pasar untuk menjual ikan lele termasuk luas. Inilah target pasar yang bisa Anda tentukan.
Anda bisa menawarkan ikan lele ke orang-orang terdekat, misalnya teman, tetangga, atau orang lain yang bersedia membeli ikan lele Anda. Paling bagus jika Anda promosikan melalui media sosial supaya lebih banyak meraih pelanggan.
Anda akan mudah menemukan rumah makan atau usaha kuliner yang menjadikan ikan lele salah satu menu andalan. Anda bisa menawarkan ikan lele Anda itu ke rumah makan-rumah makan itu. Anda perlu melakukan negosiasi supaya rumah makan tersebut bersedia menjadikan Anda sebagai pemasok utama ikan lele untuk mereka.
Syaratnya, Anda tentu harus menyediakan ikan lele yang memenuhi permintaan mereka. Selain itu, harus memastikan bahwa ikan lele yang Anda tawarkan mempunyai kualitas yang bagus.
Anda juga bisa saja bekerja sama dengan perusahaan yang membuat produk makanan olahan terbuat dari ikan lele. Anda bisa mencarinya di sekitar Anda. Misalnya, perusahaan yang menyediakan keripik terbuat dari ikan lele. Hasil budidaya ikan lele Anda akan cepat laku di sini.
Sekarang Anda perlu tahu harga jual ikan lele yang layak Anda pasang supaya mendapatkan keuntungan dari budidaya ikan lele.
Harga ikan lele lokal atau yang biasanya tersedia di Pulau Jawa harganya dipatok mulai dari Rp15.000 - Rp25.000. Coba Anda hitung jika Anda memasang harga ikan lele per kg-nya adalah Rp15.000. Apabila Anda berhasil menjual 500 kg per 3 bulan dengan modal Rp2.000.000, maka Anda bisa meraih pemasukan sebesar Rp7.500.000.
Inilah daftar harga ikan lele yang ada di pasaran.
1. Ikan lele sangkuriang: Rp17.000 - Rp25.000
2. Lele dumbo: Rp18.000 - Rp26.000
3. Lele masamo: Rp19.000 - Rp27.000
4. Lele mutiara: Rp20.000 - Rp25.000
5. Lele piton: Rp20.000 - Rp28.000
6. Lele albino: Rp700.000 - Rp900.000
Baca juga: 4 Peluang Usaha untuk Pecinta Binatang
Pelaku UMKM yang ingin membangun usaha budidaya ikan lele, tapi terkendala modal, dapat mengajukan pinjaman di Modal Rakyat. P2P Lending Modal Rakyat akan mempertemukan Anda dengan pendana yang bersedia meminjamkan dana untuk Anda. Anda dapat mengajukan pinjaman di Rp500 ribu sampai Rp2 miliar.
Tidak perlu mencemaskan besaran bunga karena bunga yang dibebankan pada Anda akan disesuaikan dengan risiko usaha. Proses pengajuan pinjaman termasuk mudah karena bisa dilakukan secara online, oleh karena itu prosesnya cenderung cepat. Modal Rakyat juga sudah memperoleh izin dari OJK, jadi aman dan terpercaya.
Anda bisa memulai pengajuan pinjaman dengan berkunjung ke tautan ini.
Anda perlu menjaga suhu kolam dari 20 hingga 28 derajat celcius. Kolam juga tidak terlalu dangkal. Kemudian air yang digunakan untuk kolam harus bersih dari limbah. Untuk menyerap racun dalam kolam, Anda bisa menanamkan eceng gondok.
Supaya air tidak keruh, Anda bisa menunggu lumut dan fitoplankton hadir di kolam dalam waktu 7 hari.
Sangat menguntungkan. Seperti ini ilustrasi keuntungan yang bisa Anda raih.
Harga ikan lele lokal atau yang biasanya tersedia di Pulau Jawa harganya dipatok mulai dari Rp15.000 - Rp25.000. Coba Anda hitung jika Anda memasang harga ikan lele per kg-nya adalah Rp15.000. Apabila Anda berhasil menjual 500 kg per 3 bulan dengan modal Rp2.000.000, maka Anda bisa meraih pemasukan sebesar Rp7.500.000.
Anda nanti bisa memanen ikan lele dalam kurun waktu 3 hingga 4 bulan ke depan. Jadi, Anda perlu sabar menunggu.
Anda bisa memulainya dari Rp2 juta. Dari modal segitu, biasanya Anda akan bisa meraih 500 kg untuk sekali panen.