15 Feb 2022
Obligasi merupakan instrumen investasi menguntungkan yang bisa diandalkan untuk menambah aset. Keuntungan itu berasal dari bunga obligasi yang berlaku. Besaran bunga ini biasanya sudah diatur sendiri oleh penerbit obligasi.
Untuk lebih memahami tentang bunga obligasi, di sini akan dijelaskan pengertian, jenis, dan pajak yang berlaku untuk bunga investasi obligasi.
Baca juga: Arti Obligasi, Jenis-jenis, Contoh, dan Kelebihannya
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan penerbit obligasi dan ditawarkan pada publik atau dijual secara private.
Uang hasil penawaran obligasi biasanya digunakan untuk kepentingan internal dan nanti akan dikembalikan sebagai pinjaman pokok dan bunga. Contohnya, perusahaan A yang menerbitkan obligasi untuk membayar utang yang akan segera habis jangka waktunya.
Jenis obligasi dilihat dari penerbit dibagi dua, yaitu obligasi pemerintah dan obligasi perusahaan. Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah ada berbagai jenis seperti ORI, SBR, Sukuk Ritel, dan lainnya. Biasanya digunakan untuk keperluan pembangunan dalam negeri.
Sedangkan, obligasi perusahaan biasanya menggunakan obligasi umum dan bisa dibedakan sesuai bunga yang berlaku padanya.
Pasar obligasi ada 2 macam, yaitu pasar primer dan sekunder. Pasar primer adalah pasar di mana obligasi pertama kali diterbitkan, yaitu di pasar modal atau Bursa Efek Indonesia.
Sedangkan, pasar sekunder adalah tempat obligasi ditawarkan setelah tercatat dan terbit di Bursa Efek Indonesia.
Jatuh tempo obligasi adalah jangka waktu yang berlaku pada suatu obligasi yang ditentukan sendiri oleh penerbit obligasi.
Intinya, obligasi adalah instrumen investasi yang berjangka waktu. Penerbit obligasi punya kewajiban membayar pokok pinjaman dan kupon ke pemegang obligasi dalam kurun waktu yang sudah ditetapkan di awal.
Obligasi ada yang berjangka waktu pendek dan panjang. Ada yang jangka waktunya kurang dari 5 tahun, sampai lebih dari 5 tahun, bahkan ada juga yang mencapai 10 tahun.
Baca juga: Kenali Risiko Investasi Obligasi Sebelum Memulai
Bunga obligasi adalah keuntungan obligasi yang biasa disebut dengan kupon obligasi. Tingkat imbal hasil kupon tidak menentu karena berdasarkan pada jenis obligasi dan kebijakan penerbit obligasi.
Kupon obligasi umumnya lebih besar dibandingkan bunga simpanan deposito. Hal itu yang membuat obligasi selalu diminati oleh masyarakat. Apalagi saat ini ada obligasi ritel yang harga jual yang ditawar penerbitnya murah meriah.
Tingkat suku bunga obligasi berbeda-beda, menyesuaikan keadaan ekonomi pada saat itu. Namun, Anda selalu bisa memeriksanya karena sebagai bentuk promosi pada publik, penerbit obligasi akan mengumumkan besaran kupon sebelum masa penawaran dimulai.
Kupon yang berlaku pada obligasi ada berbagai jenis. Ini penjelasannya.
Kupon obligasi ada yang menggunakan bunga tetap. Bunga ini besaran persentasenya akan sama saja sampai jatuh tempo. Perhitungan bunga termasuk mudah karena tidak ada yang berubah. Pembayarannya pun dilakukan rutin, bisa 1 bulan sekali, 3 bulan, dan lainnya.
Contoh dari obligasi yang memakai bunga tetap adalah ORI atau Obligasi Ritel Indonesia yang diterbitkan pemerintah Indonesia. ORI adalah obligasi yang murah untuk dibeli, pemesanan minimalnya hanya Rp1 juta dengan masa tenor 3 tahun.
Kupon obligasi yang menggunakan bunga mengambang atau bunga floating ciri khasnya adalah persentase bunga bisa berubah sesuai dengan keadaan pasar.
Besaran bunga mengambang bisa naik atau turun. Contoh obligasi yang menggunakan bunga mengambang adalah SBR atau Savings Bond Ritel. SBR juga diterbitkan oleh pemerintah.
Sebagai informasi, bunga di SBR bisa berubah, tapi penurunannya tidak akan melewati besaran bunga yang ditetapkan di awal. Besaran bunga di awal adalah persentase yang paling rendah.
Anda juga bisa membeli SBR minimal Rp1 juta beserta kelipatannya, dan tenor yang berlaku adalah 2 tahun.
Merupakan jenis kupon pada obligasi yang biasanya dibayarkan dengan teratur untuk periode tertentu. Ada yang memberikan pembayaran kupon 1 bulan sekali, 3 bulan, dan seterusnya.
Besaran kupon selalu diumumkan di awal pengumuman penerbitan obligasi, jauh sebelum masa penawaran. Anda bisa memeriksa jumlah kuponnya terlebih dulu.
Manfaatnya bagi pemegang obligasi jadi seperti memperoleh gajian dan tidak perlu menunggu hingga jatuh tempo.
Obligasi tidak selalu memberlakukan bunga. Ada juga obligasi yang tidak memiliki bunga. Lalu, bagaimana pemegang obligasi bisa meraih keuntungan?
Keuntungan obligasi tanpa kupon ini dihasilkan dari selisih antara harga jual dan nilai obligasi yang berlaku pada masa pembelian. Investor bisa meraih keuntungan berupa capital gain dari harga jual yang biasanya lebih tinggi.
Besaran pajak atas penghasilan berupa bunga obligasi awalnya 15%, tapi melalui PP Nomor 91 Tahun 2021, pajak penghasilan obligasi menurun jadi 10%. Hal ini berlaku mulai bulan Agustus 2021.
Ketentuan PPh bunga obligasi ini diberlakukan untuk segala jenis obligasi yang diterbitkan pemerintah atau lembaga non pemerintah. Tarif PPh tersebut perlu dihitung berdasarkan nilai nominal obligasi yang dibeli investor.
Aturan pajak atas penghasilan bunga obligasi tidak bisa diberlakukan pada wajib pajak penyedia dana pensiun dan wajib pajak perbankan yang berdiri di Indonesia beserta cabangnya di luar negeri.
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Obligasi Berdasarkan Berbagai Kategori
Kupon obligasi hadir sebagai imbalan dari penerbit obligasi kepada investor yang sudah bersedia membeli obligasi. Perhatikan bunga yang berlaku dan kapan jatuh temponya ketika Anda memutuskan untuk berinvestasi obligasi. Anda pun jadi bisa berinvestasi sesuai tujuan.
Ingin meraih keuntungan menarik? Gabung menjadi pendana di Modal Rakyat dan bantu UMKM yang membutuhkan modal.
Pendanaan di Modal Rakyat bisa dipercaya karena berizin legal OJK. Proses pendaftaran pun mudah karena semuanya dilakukan online.
Keuntungannya punya potensi hingga 18% per tahun. Menggiurkan, bukan?
Gunakan promo BLOG25 ketika top up saldo supaya Anda mendapatkan Rp25.000 gratis langsung dari Modal Rakyat.