Finansial

Cara Berinvestasi di Pasar Modal, Kelebihan, dan Risikonya

Pretty Angelia Wuisan-

06 Jun 2022

Cara Berinvestasi di Pasar Modal, Kelebihan, dan Risikonya

Pasar modal Indonesia sekarang semakin bertumbuh dan cocok menjadi tempat transaksi Anda yang ingin mengembangkan dana. Untuk itu, cara berinvestasi di pasar modal perlu Anda ketahui dengan baik.

Ada berbagai instrumen investasi di pasar modal. Untuk bisa investasi di pasar modal dengan lancar, di sini akan dijelaskan cara berinvestasi di sana.


Baca juga: Pengertian Pasar Modal dan Unsur-unsur di Dalamnya


Apa itu Pasar Modal?

Pasar modal adalah pasar yang menjadi tempat transaksi surat berharga yang dilakukan oleh perusahaan, pemerintah, serta masyarakat yang tujuannya adalah untuk mencari dana segar dan mendapatkan keuntungan.

Sedangkan, investasi di pasar modal adalah aktivitas menanamkan modal pada instrumen investasi yang tersedia dan meraih keuntungan dari sana.

Berbagai instrumen investasi yang hadir di pasar modal adalah investasi saham, investasi obligasi, investasi reksa dana, investasi ETF, dan lainnya.

Pasar modal di Indonesia saat ini hanya ada satu. Kita mengenalnya dengan sebutan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang markas utama ada di Jakarta.

BEI sendiri berbeda dengan pasar biasa. Untuk bisa memulai investasi di BEI, Anda perlu melakukan pendaftaran dulu sesuai prosedur di perusahaan sekuritas. Untuk itu Anda diharuskan memilih sekuritas yang legal supaya bisa menerapkan cara investasi di pasar modal yang aman.


Cara Berinvestasi di Pasar Modal

Cara berinvestasi di pasar modal sebenarnya mudah dan bisa dipraktikkan siapa saja. Ini dia cara investasi yang bisa diterapkan.

  • Memilih instrumen investasi yang disesuaikan profil risiko
  • Memilih aplikasi legal untuk investasi
  • Tentukan modal sesuai dengan kemampuan
  • Pantau terus pergerakan harga efek di pasar modal
  • Investasi secara bertahap dan konsisten
  • Melakukan diversifikasi investasi
  • Terus belajar berinvestasi 

1. Memilih instrumen investasi yang disesuaikan profil risiko

Ada bermacam instrumen investasi yang hadir di pasar modal. Anda dapat memilih sesuai profil risiko yang Anda punya.

Misalnya, Anda lebih senang berinvestasi di instrumen yang risikonya rendah dan keuntungannya tidak seberapa, itu artinya Anda adalah investor konservatif. Anda bisa memilih reksadana pasar uang.

Anda yang ingin keuntungan sedang dengan risiko yang sedang pula berarti masuk ke investor moderat. Instrumen yang pas untuk Anda adalah reksa dana pendapatan tetap, obligasi, dan reksa dana campuran.

Anda yang ingin meraih keuntungan tinggi dengan risiko yang tidak kalah tinggi adalah investor agresif. Anda cocok beli saham.

2. Memilih aplikasi legal untuk investasi

Masuk ke pasar modal membutuhkan perantara yang dapat dipercaya. Pilih sekuritas yang sudah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah, yaitu memiliki kriteria legal.

Aplikasi legal untuk berinvestasi sekarang mudah Anda temukan. Anda pun tinggal mengunduhnya secara gratis dan membayar ketika terjadi transaksi saja.

3. Tentukan modal sesuai dengan kemampuan

Jangan dipaksakan memulai investasi dengan modal besar. Biasanya karena mengira berinvestasi harus bermodal besar Anda jadi pinjam sana-sini. Hasilnya nihil, Anda malah terlilit utang.

Untuk berinvestasi di pasar modal sekarang boleh dari modal yang kecil. Malah cukup banyak investor ritel, yaitu investor yang memulai dari modal minim. Anda tetap bisa berinvestasi selama melakukannya dengan konsisten.

4. Pantau terus pergerakan harga efek di pasar modal

Anda perlu melakukan pemantauan harga karena harga efek di pasar modal itu bisa naik-turun. Contohnya adalah harga saham yang selalu berubah. Anda bisa menjual saham ketika harga mengalami kenaikan. Dari sini Anda bisa memperoleh capital gain.

Namun, ketika harga saham terus turun, dan Anda merugi atau capital loss, Anda juga bisa menjualnya agar kerugian tidak lebih besar.

5. Investasi secara bertahap dan konsisten

Cara berinvestasi di pasar modal yang sebaiknya diterapkan adalah tidak masalah dimulai dari yang kecil asalkan bertahap dan konsisten.

Misalnya, cara investasi saham dimulai dari modal Rp1 juta. Kemudian, Anda kembali membeli saham yang sama di bulan berikutnya setelah gajian. Dalam 10 bulan, modal yang Anda setorkan sudah sebesar Rp10 juta.

6. Melakukan diversifikasi investasi

Jangan lupa untuk melakukan diversifikasi agar modal yang Anda miliki tersebar di berbagai instrumen menguntungkan. Portofolio Anda pun jadi seimbang. Misalnya, ketika instrumen 1 untung, instrumen 2 merugi, keuntungan instrumen 1 bisa menutupi kerugian pada instrumen 2.

Diversifikasi ini bisa Anda praktikkan pada reksa dana campuran. Modal Anda biasanya akan ditransfer ke 3 efek yang berbeda seperti saham, pasar uang, dan obligasi.

7. Terus belajar berinvestasi 

Setelah masuk ke dunia pasar modal Anda akan menemukan hal-hal yang mengejutkan. Tidak masalah, Anda jadi bisa mempelajarinya dan menemukan langkah baru yang lebih pasti.

Anda tidak hanya belajar di awal berinvestasi, tapi juga setelah terjun di dunia investasi. Banyak hal yang bisa diambil sebagai pengetahuan.


Apa Kelebihan Investasi di Pasar Modal?

Kelebihan berinvestasi di pasar modal ini bisa diraih oleh para investor yang benar-benar niat berinvestasi. Ini penjelasannya.

  • Menawarkan keuntungan tinggi
  • Diawasi oleh negara
  • Bisa mendatangkan pendapatan pasif
  • Bisa dilakukan dari jarak jauh

1. Menawarkan keuntungan tinggi

Berinvestasi di pasar modal menawarkan keuntungan tinggi ketika dilakukan dengan benar. Hal ini dibuktikan dengan pasar modal Indonesia yang bertumbuh. Kita lihat saja di nilai IHSG yang pada tahun 2012 mencapai angka 4.312. Di tahun 2022 ini, IHSG sudah sempat mencapai angka 7.000.

Bukan tidak mungkin ke depannya pasar modal Indonesia akan semakin bertumbuh, mengingat semakin banyak juga masyarakat yang menyadari pentingnya berinvestasi.

2. Diawasi oleh negara

Berinvestasi di pasar modal itu aman selama Anda memilih sekuritas atau aplikasi yang legal. Emiten tidak ada yang berani melakukan manipulasi saham, dan lainnya karena pemerintah memastikan semua orang di pasar modal bisa bertransaksi dengan nyaman.

3. Bisa mendatangkan pendapatan pasif

Keuntungan lainnya dari berinvestasi di pasar modal adalah bisa mendapatkan passive income. Pendapatan pasif ini mendatangkan penghasilan tanpa Anda melakukan apa-apa, uang bisa langsung masuk ke rekening Anda.

Itulah mengapa investasi dikatakan membantu Anda meraih kebebasan finansial. Terutama untuk investasi jangka panjang. Sampai Anda sudah tua pun bisa tetap menghasilkan.

4. Bisa dilakukan dari jarak jauh

Berinvestasi di pasar modal juga saat ini dilakukan dari jarak jauh. Anda tidak harus mendatangi perusahaan sekuritas, tinggal berinvestasi melalui aplikasi. Pendaftaran dan transaksi semuanya dilakukan online, Anda pun bisa santai saja berinvestasi sesuai dengan waktu yang ditentukan sendiri.


Apa saja Resiko dalam Berinvestasi di Pasar Modal?

Ada bermacam risiko yang kemungkinan menghadang Anda di pasar modal. Ini dia risiko yang biasanya muncul.

  • Risiko keadaan pasar
  • Kegagalan emiten membayar dividen
  • Suku bunga yang mengalami kenaikan
  • Risiko likuiditas

1. Risiko keadaan pasar

Pasar modal adalah tempat yang sangat dinamis. Anda akan menghadapi pasar yang sedang naik karena pembelian yang begitu tinggi, tapi tiba-tiba setelah itu pasar menurun karena kebanyakan investor menjual instrumen dengan alasan tidak mau merugi.

Ketika pasar sedang turun Anda harus melakukan langkah yang tepat seperti melakukan pembelian baru karena harga instrumen sedang turun atau menjualnya untuk menghindari kerugian besar.

2. Kegagalan emiten membayar dividen

Emiten bisa saja gagal membayar dividen di beberapa periode tertentu karena perusahaan tidak memperoleh laba alias merugi. Dividen hanya bisa dibagikan saat perusahaan menghasilkan laba yang artinya penjualan berjalan dengan sukses.

Bisnis yang dilakukan perusahaan juga berpengaruh besar terhadap pengembalian hasil investasi.

3. Suku bunga yang mengalami kenaikan

Suku bunga bisa mengalami kenaikan untuk menangani inflasi yang tinggi. Suku bunga dinaikkan oleh Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi. Namun, efeknya membuat harga saham dan efek lain di pasar modal menurun. Hal ini pun bisa membuat pasar modal jadi lesu.

4. Risiko likuiditas

Emiten bisa saja mengalami kesulitan membayar dividen karena tidak punya uang tunai. Sementara itu untuk menjual aset tidak berjalan diperlukan waktu. Masalah ini terjadi biasanya karena arus kas perusahaan yang tidak lancar.


Baca juga: Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal, ini Faktanya


Kesimpulan

Itu dia cara berinvestasi di pasar modal. Anda perlu mencari aplikasi legal untuk aman berinvestasi di sana dan memilih instrumen investasi yang terbaik. Jangan lupa untuk terus memantau pasar modal Indonesia agar tidak ketinggalan berita.


Meraih Keuntungan Menggiurkan dengan Pendanaan Modal Rakyat

Anda memiliki impian ingin meraih keuntungan? Sekarang mendapatkan keuntungan bukan mimpi lagi lewat pendanaan Modal Rakyat.

Caranya Anda meminjamkan sejumlah modal pada UMKM yang membutuhkan, kemudian akan memperoleh imbal hasil hingga 18% per tahun.

Modal Rakyat aman dan terpercaya untuk pendanaan UMKM karena telah memperoleh izin legal dari OJK. 



Artikel Terkait
image image
Artikel Baru