07 Oct 2021
Fintech P2P lending adalah salah satu platform yang saat ini diandalkan masyarakat Indonesia untuk meraih pinjaman atau imbal hasil. Platform ini menjadi tempat yang aman untuk bertemunya para peminjam dan penyalur dana. Peminjam bisa mengajukan pinjaman, sedangkan pendana menyetor dana dan mendapatkan keuntungan darinya.
Fintech P2P lending yang mendapatkan predikat legal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bisa Anda percaya untuk mencapai tujuan. Sebelum mulai menggunakan jasa P2P lending, Anda juga perlu memahami pengertian Fintech P2P lending, cara kerja, kelebihan yang dimilikinya, dan kekurangannya yang akan dijelaskan di artikel ini.
Baca juga: Cara Kerja P2P Lending dan Manfaatnya untuk Masyarakat
Penyelenggara fintech P2P lending adalah platform yang menyediakan layanan jasa pinjaman dana yang dapat dimanfaatkan oleh mereka yang membutuhkan dana dan mereka yang ingin menyetorkan dana di instrumen yang aman serta terpercaya.
Jadi, di fintech P2P lending ada dua pihak yang akan bertemu secara tidak langsung (tidak tatap muka), yaitu peminjam dana (borrower) dan pemberi pinjaman (lender). Peminjam dana akan meraih modal yang diperlukannya, sedangkan pemberi dana akan memperoleh imbal hasil dari modal yang disalurkannya itu.
Borrower dan lender sama-sama meraih keuntungan karena fintech peer-to-peer P2P lending menyediakan jasa yang mereka butuhkan.
Pemerintah Indonesia sangat mendukung kehadiran P2P lending. Oleh sebab itu, penyelenggaraan P2P lending pun diatur sedemikian rupa untuk menciptakan lingkungan P2P lending yang sehat dan aman untuk masyarakat Indonesia. Hal ini diatur dalam Peraturan OJK nomor 77/pojk.01/2016.
P2P lending menjadi salah satu pilihan terbaik untuk para pelaku UMKM yang awalnya kesulitan meraih pinjaman karena beberapa hal yang tidak dapat mereka penuhi. P2P lending juga menjadi salah satu elemen yang bisa membuat inklusi keuangan Indonesia semakin nyata adanya.
Untuk itu kehadiran P2P lending juga berpengaruh kuat terhadap jalannya perekonomian Indonesia.
Tadi sudah disebutkan ada dua pihak yang bisa memanfaatkan jasa P2P lending, yaitu peminjam dan pendana. Masing-masing dari mereka punya cara kerja yang berbeda. Ini penjelasannya,
Anda bisa melakukan pinjaman melalui aplikasi P2P lending atau situs web resmi milik mereka. Anda perlu mendaftar dulu sebagai peminjam dan mengisi e-form yang sudah tersedia secara benar.
Setelah itu, Anda perlu mengunggah beberapa dokumen yang menjadi persyaratan. Umumnya adalah bukti identitas pribadi, slip gaji, rekening koran. Bukti persyaratan ini juga harus yang asli.
Pihak P2P lending akan melakukan pemeriksaan untuk memutuskan status diterima atau tidaknya pengajuan pinjaman Anda. Mereka akan menghubungi Anda.
Apabila diterima, pengajuan yang Anda lakukan itu akan ditunjukkan pada pendana. Ketika ada pendana yang tertarik, mereka akan bersedia mendanai pinjaman Anda itu. Anda pun akan diwajibkan melakukan pembayaran sesuai ketentuan dan dibebankan dengan bunga pinjaman yang berlaku.
Untuk di Modal Rakyat, peminjam dana bisa memulai pengajuan aplikasi dari tautan ini.
Cara kerja P2P lending untuk pendana juga sama di awal, Anda perlu mendaftar terlebih dulu di aplikasi atau situs web resmi P2P lending. Setelah itu, memilih jadi pendana dan Anda akan diminta untuk mengisi e-form yang sudah disediakan.
Pendana akan masuk ke bagian halaman yang berisi pengajuan dana dari banyak peminjam. Pendana pun bisa mempelajari aplikasi peminjam terlebih dulu mulai dari riwayat keuangan, tujuan pinjaman, dan lainnya.
Setelah menemukan peminjam yang cocok, pendana dapat menyetor sejumlah dana sesuai dengan yang dibutuhkan peminjam.
Kemudian pendana akan meraih imbal hasil dari pembayaran yang dilakukan oleh peminjam.
Untuk di Modal Rakyat, pendana bisa memulai pendaftaran aplikasi dari tautan P2P Lending ini.
Ada kelebihan P2P lending yang perlu diketahui oleh pendana dan peminjam. Ini penjelasannya.
Pendana diberi kemudahan untuk menyalurkan modal ke platform yang terjamin legal. Ini tentu saja menjadi pilihan terbaik untuk mereka yang ingin menyalurkan dana, tapi tidak tahu harusnya menyalurkannya ke mana.
Banyak kasus investasi bodong yang menimpa masyarakat karena ketidaktahuan mereka mengenai usaha yang bisa dipercaya. Di P2P lending, kasus penipuan seperti ini tidak terjadi.
Pendana bisa meningkatkan asetnya melalui penyaluran dana di P2P lending. Bunga keuntungan yang diberikan pada pendana juga cenderung tinggi, yaitu bisa mencapai 18% per tahun.
Selain itu, pendana juga bisa mulai mendanai dari modal kecil. Jadi, mendanai di P2P lending tidak perlu menunggu jadi kaya dulu, Anda bisa melakukannya sekarang juga.
P2P lending bisa menjadi sarana diversifikasi dalam berinvestasi. Diversifikasi ini memungkinkan Anda yang berinvestasi mengurangi risiko yang ada. Anda tidak hanya fokus pada satu instrumen, tapi bisa menyalurkan dana ke beberapa instrumen yang Anda kenal. Portofolio Anda juga jadi beragam.
Untuk peminjam, P2P lending juga menawarkan kelebihan yang bisa dimanfaatkan dengan baik. Ini penjelasannya.
Selama ini pelaku UMKM sulit meraih pinjaman modal karena bunga pinjaman yang cenderung tinggi untuk mereka. Namun, di P2P lending, bunga yang akan dibebankan pada mereka disesuaikan dengan risiko usaha, jadi peminjam tidak perlu khawatir soal itu.
Proses untuk mengajukan pinjaman bisa dikatakan mudah dan cepat karena semuanya dilakukan secara online. Peminjam tidak harus mendatangi langsung kantor cabang P2P lending yang jadi pilihannya. Cukup berkunjung ke situs web atau mengunduh aplikasinya saja.
Setelah pengajuan pinjaman selesai, pelaku UMKM hanya menunggu dalam kurun waktu seminggu atau lebih sedikit dari itu. Tidak perlu menanti hingga berbulan-bulan sampai pihak fintech P2P lending memberikan keputusan.
Apabila pengajuan pinjaman diterima, peminjam bisa meraih dana yang dibutuhkannya dalam waktu cepat. Langsung cair di rekening peminjam, sehingga peminjam bisa langsung menggunakan dana sesuai yang dibutuhkannya.
Walaupun punya kelebihan, P2P lending juga punya kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Ini penjelasannya.
Peminjam bisa saja gagal membayar pinjaman karena berbagai macam faktor. Hal ini membuat pendana juga tidak bisa meraih keuntungan yang diharapkannya, bahkan modal yang disetor bisa hilang begitu saja.
Untuk ganti rugi juga tidak selalu mudah, terutama jika peminjam mengalami kerugian besar dalam usahanya. Namun, biasanya pihak P2P lending sudah menyediakan jaminan untuk mengatasi hal ini.
Ada pihak-pihak nakal yang memanfaatkan kemudahan akses internet untuk memberikan jasa pinjaman abal-abal. Banyak masyarakat yang terjebak dengan penawaran yang diberikan oleh para pihak nakal itu. Hal itu terjadi karena sebagian masyarakat yang belum bisa membedakan antara fintech legal dan yang ilegal.
Anda perlu tahu bahwa fintech legal punya tanda bukti terdaftar atau berizin di aplikasinya. Selain itu, Anda bisa juga mengecek di situs resmi OJK yang selalu memperbarui daftar fintech yang bisa beroperasi di Indonesia.
Baca juga: Menjadi Pendana P2P Lending yang Menghasilkan Profit Bulanan
Seperti itulah penjelasan tentang cara kerja fintech P2P lending yang saat ini penggunaannya semakin luas. Anda pun bisa memanfaatkan P2P lending untuk meraih pinjaman atau sebagai tempat untuk menyalurkan modal yang aman. Pilihan ada pada Anda.
Namun, Anda harus ingat, pilihlah P2P lending yang legal supaya proses pinjaman dan pendanaan yang Anda lakukan berjalan lancar.
Pelaku UMKM yang ingin membangun usaha, tapi terkendala modal, dapat mengajukan pinjaman di Modal Rakyat. P2P Lending Modal Rakyat akan mempertemukan Anda dengan pendana yang bersedia meminjamkan dana untuk Anda. Anda dapat mengajukan pinjaman di Rp500 ribu sampai Rp2 miliar.
Tidak perlu mencemaskan besaran bunga karena bunga yang dibebankan pada Anda akan disesuaikan dengan risiko usaha. Proses pengajuan pinjaman termasuk mudah karena bisa dilakukan secara online, oleh karena itu prosesnya cenderung cepat. Modal Rakyat juga sudah memperoleh izin dari OJK, jadi aman dan terpercaya.
P2P lending adalah platform yang menyediakan layanan jasa pinjaman dana yang dapat dimanfaatkan oleh mereka yang membutuhkan dana dan mereka yang ingin menyetorkan dana di instrumen yang aman.
Di dalam P2P lending ada sebutan peminjam dan pendana. Keduanya bisa memanfaatkan P2P lending sesuai rencana mereka masing-masing. Sistem kerjanya pun berbeda. Untuk peminjam dana dan pendana perlu mendaftar sebagai peminjam dulu, baru mengisi formulir yang tersedia, dan mengunggah berbagai dokumen yang menjadi syarat.
Barulah P2P lending akan menilai apakah pengajuan pinjamannya bisa diterima atau tidak. Pihak pendana juga mendaftar sebagai pendana. Kemudian, memilih peminjam dana sesuai dengan kriteria, barulah pendana menyetor sejumlah dana.
Cara memberikan pinjaman secara online semuanya proses pengajuan pinjaman akan dilaksanakan secara online. Pihak P2P lending biasanya akan memverifikasi aplikasi pengajuan pinjaman yang masuk ke aplikasinya. Nanti P2P lending akan menginformasikan pada peminjam apakah aplikasinya diterima atau tidak.
Apabila diterima, P2P lending akan mencairkan dana pinjaman ke rekening peminjam dalam waktu seminggu setelah konfirmasi persetujuan aplikasi pengajuan. Prosesnya termasuk cepat dan mudah.