Cara Mengatasi Risiko Reksa dana Bagi Pemula

Cara mengatasi risiko reksa dana sebaiknya diketahui oleh mereka yang baru saja berkecimpung di dunia investasi reksa dana. Apalagi mengingat bahwa reksa dana bisa dikatakan sebagai investasi yang sedang marak diminati oleh banyak orang. 

Apa saja risikonya? Mari simak uraian berikut.

Baca juga: Kiat Mengatur Keuangan saat Memasuki Usia 30-an

Reksa dana pun bisa mengalami kerugian

Sama seperti investasi saham di bursa saham, investasi di reksa dana pun bisa mengalami kerugian karena harganya yang sering naik-turun. Jadi, kamu berpotensi mengalami keuntungan ketika harga reksa dananya stabil atau cenderung naik, tapi bisa mengalami kerugian ketika harga reksa dananya mengalami penurunan drastis.

Namun, untuk mengantisipasi kerugian yang banyak itu, ada cara mengatasi risiko reksa dana dari potensi kerugian yaitu dengan cara yang pertama adalah melakukan diversifikasi. Diversifikasi ini maksudnya adalah menaruh modal tidak hanya di satu reksa dana, tapi di beberapa berbagai tipe reksa dana sekaligus.

Ketika satu reksa dana mengalami kerugian, sedangkan satu reksa dana lainnya mengalami keuntungan, kamu tidak akan rugi-rugi amat karena kerugian bisa ditutupi oleh keuntungan reksa dana di tempat lain. 

Kerugian ditanggung oleh investor

Ketika kamu mengalami kerugian karena tidak sengaja terjebak di reksa dana bodong, kamu tidak bisa meminta ganti rugi ke pemerintah. Pasalnya, keputusan berinvestasi berada di tanganmu dan kegagalan berinvestasi merupakan tanggung jawabmu sendiri.

Karena itulah, cara mengatasi risiko reksa dana yang seperti ini kamu harus bisa menentukan perusahaan reksa dana yang tepercaya.

Perusahaan reksa dana yang tepercaya ini biasanya tidak akan menjanjikan hal yang muluk-muluk. Mereka akan menjelaskan padamu tentang keuntungan wajar yang didapat. Selain itu, mereka pastinya terdaftar dan mendapatkan izin beroperasi dari OJK. Jangan sampai tertipu investasi bodong yang saat ini bertebaran di mana-mana. 

Tidak ada proteksi kesehatan maupun jiwa dari pihak perusahaan

Ketika kamu memutuskan untuk berinvestasi di reksa dana, perlu diingat bahwa tidak ada proteksi diri yang kamu dapatkan. Proteksi di sini maksudnya adalah ketika pemegang investasi tiba-tiba saja mengalami kecelakaan atau sakit, maka investasinya pun tidak akan berjalan lagi. Tentu hal ini berbeda dengan tipe asuransi unit-link, yang nilai investasinya bisa digunakan untuk membayar premi perlindungan diri di masa depan.

Ini yang harus menjadi perhatian. Reksa dana adalah investasi murni, sehingga tidak ada manfaat tambahan selain mengembangkan modalmu. Kami menyarankan setiap investor reksa dana untuk memiliki asuransi kesehatan maupun jiwa untuk menanggulangi risiko seperti ini. Sebab, dalam keadaan tak terduga tersebut, tentu kamu tidak mau harus terpaksa mencairkan reksa dana demi memenuhi kebutuhan, bukan?

Perusahaan reksa dana tiba-tiba dibubarkan

Risiko berikutnya yang bisa saja terjadi pada investor reksa dana adalah perusahan reksa dana di mana ia memercayakan modalnya untuk dikelola dibubarkan oleh OJK. OJK punya wewenang penuh apabila perusahaan reksa dana terbukti melanggar ketentuan yang telah ditetapkan. 

Selain itu, investasi reksa dana uang terus merugi pun akan dibubarkan sendiri oleh Manajer Investasi karena hal itu lebih baik daripada mengalami kerugian terus-menerus.

Cara mengatasi risiko reksa dana seperti ini adalah dengan memilih Manajer Investasi yang memang sudah ahli dan mengerti cara kerja di reksa dana. Pastikan kamu meneliti beberapa perusahaan reksa dana sebelum mulai berinvestasi. Pastikan perusahaan tersebut memiliki kapasitas untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir risiko.

Manfaat reksa dana

Meskipun reksa dana dikatakan memiliki risiko yang tidak sedikit, reksa dana tetap lekat dengan hari investor, baik pemula maupun yang ahli. Kamu juga bisa menikmati manfaat-manfaat investasi reksa dana, seperti:

Modal yang murah

Reksa dana memang mengincar pasar masyarakat yang lebih luas sehingga tidak mengherankan jika harga produk investasi reksa dana itu harganya murah-murah. Misalnya di Ajaib, modal untuk mulai berinvestasi reksa dana adalah Rp10.000. Tak heran bila reksa dana dikatakan sebagai “investasi sejuta umat”. Belum lagi biaya administrasi jual-beli reksa dana terhitung murah dibandingkan dengan transaksi saham di bursa. Pastikan kamu sudah membaca prospectus maupun fund fact sheet sebelum mulai berinvestasi, ya!

Dikelola oleh profesional

Ketika kamu memutuskan masuk ke dunia reksa dana, akan ada pihak yang akan membantumu mengelola investasi yang kamu tanam, yakni Manajer Investasi. Mereka akan mencari cara agar modal yang kamu tanamkan itu menjadi menguntungkan bagimu. Karena itulah pemula cocok untuk terjun di dunia reksa dana karena secara tidak langsung dibantu oleh tenaga profesional dalam mengelola investasinya. Di sini kamu akan sekalian belajar pada Manajer Investasi dalam mengelola modal yang kamu miliki.

Tidak membuang waktu

Karena dilakukan oleh Manajer Investasi, kamu pun tidak akan kerepotan dalam mengelola modalmu di reksa dana. Jadi, kamu bisa investasi di reksa dana sekaligus bekerja di sebuah perusahaan, hal itu tidak akan merepotkanmu. Kamu tidak perlu memantau pergerakan investasimu setiap waktu karena sudah ada yang memantaunya. Yang kamu lakukan tinggal bertanya dan berkonsultasi langsung dengan Manajer Investasi.

Return yang cukup tinggi

Dengan menanamkan modal di reksa dana, kamu punya potensi mendapatkan return yang tinggi. Reksa dana paling bagus dijadikan sebagai investasi jangka panjang sehingga dana yang kamu dapatkan itu bisa untuk masa pensiun nanti, mempersiapkan dana pendidikan anak di masa depan, atau modal usaha juga bisa dilakukan.  

Mengetahui risiko dan manfaat investasi reksa dana memang penting. Kendati demikian, pastikan kamu sudah mengetahui profil risiko dan tujuan keuanganmu sebelum memilih untuk berinvestasi di reksa dana. 

Baca juga: Birds of Prey: Bangkit dari Keterpurukan bersama Harley Quinn