10 Aug 2021
Investor baik pemula maupun ahli, tentunya tidak asing dengan contoh investasi jangka panjang seperti saham dan emas. Keduanya cukup digemari karena mampu memberikan keuntungan berlipat ganda, terlebih emas karena harganya cenderung naik.
Meskipun demikian, ternyata belum banyak yang mengetahui tujuan dari berinvestasi dalam jenjang waktu cukup lama demikian. Tidak sedikit fenomena seseorang mengalami stres karena melihat portofolionya yang menunjukkan nilai merah.
Baca juga: 5 Contoh Investasi Jangka Pendek yang Memberikan Keuntungan
Apabila dicermati lagi, sebenarnya ada banyak sekali contoh investasi jangka panjang, tidak hanya emas dan saham saja. Namun terkadang orang cenderung tidak memahami kedudukannya, terkadang melihatnya dari sisi keuntungan jangka pendek.
Beberapa dampaknya biasanya berefek pada kondisi tekanan psikis berupa stres, atau bahkan kehilangan kerugian finansial cukup banyak. Salah satu bentuknya seperti terjebak pada dividen trap. Biasanya terjadi karena mengikuti tren atau kurang jeli dalam menganalisis.
Namun apabila hendak ditarik ke unsur paling mendasarnya adalah karena masih kurang memahami hubungan antara berinvestasi dengan pencapaian target finansial. Target finansial sendiri bisa beragam, mulai dari kebutuhan dana pensiun hingga kebutuhan anak.
Contohnya pendidikan anak, sudah diketahui bahwa setiap tahun biaya pendidikan semakin besar. sepuluh atau lima belas tahun mendatang, biayanya bahkan bisa sangat besar sekali. Karenanya perlu dipersiapkan dari sekarang.
Ketika menabung secara normal, untuk menutup besarnya biaya pendidikan sepuluh tahun mendatang bisa sangat berat bebannya. Namun apabila berinvestasi bisa meringankan, bergantung contoh investasi jangka panjang, biasanya keuntungan diperoleh dari selisih harga.
Misalkan berinvestasi menggunakan aset atau emas, setelah disimpan dalam waktu cukup lama (10 tahun atau lebih), biasanya harganya akan naik drastis. Perbedaan harga ini menjadi keuntungan serta sarana percepatan mencapai target finansialnya.
Untuk menentukan besaran uang yang harus diinvestasikan setiap bulannya, harus menentukan target finansialnya secara jelas terlebih dahulu. Jelas dalam artian ukuran waktu, besaran, serta cara mencapainya. Apabila kesulitan bisa memanfaatkan jasa.
Baca juga: Mengenal Manajer Investasi yang Membantu Mengelola Aset Anda
Berinvestasi tidak mesti menghasilkan keuntungan, semakin besar keuntungan yang akan didapatkan, semakin besar juga risikonya. Karenanya untuk bisa mencapai tujuan finansial, harus jeli memilih jenis investasinya serta mempertimbangkan berbagai risikonya.
Siapa yang tidak kenal dengan emas, logam mulia ini sudah menjadi primadona sejak beribu – ribu tahun lalu. Dahulu emas ini digunakan sebagai alat tukar, namun seiring berkembangnya uang, kedudukannya sebagai alat tukar mulai tergeser.
Namun meskipun kemampuannya sebagai alat tukar sudah hilang, keberadaannya yang langka serta kemurniannya membuat nilainya cenderung stabil bahkan semakin mahal. Karena hal ini, emas menjadi salah satu pilihan berinvestasi jangka panjang.
Sudah tidak ada yang heran dengan model atau jenis investasi jangka panjang ini, yaitu saham atau surat kepemilikan atas sebuah perusahaan. Investornya memiliki hak atas kepemilikan perusahaan, mengikuti RUPS, dan memiliki nilai suara.
Keuntungan dari berinvestasi pada saham bisa didapatkan dari dua hal, pertama adalah memperoleh dividen atau kedua mendapatkan capital gain. Namun nilainya sangat fluktuatif, bahkan dalam hitungan menit bisa berubah drastis, naik atau turun.
Sama seperti emas atau logam mulia contoh investasi jangka panjang yang cenderung memiliki kenaikan harga adalah properti. Baik tanah atau beserta bangunan di atasnya, biasanya dibentukkan dalam perumahan.
Kenaikan harga ini terjadi karena adanya permintaan tinggi terhadap tanah atau lahan tempat tinggal. Seperti diketahui, pertumbuhan populasi manusia semakin meningkat. Sedangkan ketersediaan lahan semakin sempit, karenanya properti harganya sangat mahal.
Contoh investasi jangka panjang berikutnya adalah reksa dana saham, hampir mirip dengan saham namun memiliki komposisi berbeda. Jenis investasi ini lebih cocok untuk investor pemula karena dalam menentukan komposisi investasinya dibantu oleh manajer investasi.
Selain itu risikonya juga tidak seagresif saham, mengingat produk reksa dana biasanya terdiferensiasi ke berbagai jenis. Namun nilainya tetap fluktuatif, karena itu harus jeli sebelum memilih reksa dananya serta tidak mudah kaget apabila nilainya fluktuatif.
ETF atau Exchange Trade Fund merupakan alternatif apabila hendak berinvestasi pada indeks saham tertentu. Sistemnya mirip dengan reksadana, namun perbedaannya tidak dikelola oleh manajer investasi. Sehingga biayanya juga murah.
Contoh investasi jangka panjang ini cenderung aman karena memiliki diversifikasi di dalamnya. Sehingga ketika ada salah satu saham yang harganya jatuh, cenderung tidak begitu berpengaruh pada portofolio. Namun modal berinvestasinya cenderung lebih besar.
Pemilihan model investasinya lebih baik disesuaikan dengan target dari tujuan finansial yang hendak dicapai. Berinvestasi di logam mulia atau properti cenderung memberikan keuntungan pasti, namun faktor lain seperti penjualan juga harus diperhitungkan.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Peer-to-Peer Lending dan Payday Loan
Berinvestasi belum tentu mendapatkan keuntungan apalagi mampu mencapai tujuan finansial. Ada banyak investor yang berakhir rugi karena sembarangan dalam memilih model investasinya. Karenanya sebelum berinvestasi haruslah mempersiapkan beberapa hal berikut.
Hal terpenting dalam memilih jenis investasinya adalah memulai dari yang sudah dikenali terlebih dahulu. Kenal di sini berarti memahami bagaimana risikonya, bagaimana keuntungannya bekerja, serta pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan finansialnya.
Ketika sudah memiliki pendapatan serta mempunyai anggaran untuk berinvestasi. Mulailah untuk segera mengambil salah satu contoh investasi jangka panjang. Bisa mencoba dari yang minim risiko seperti reksadana atau logam mulia.
Perubahan harga yang cenderung fluktuatif membuat emosi terkadang bergejolak. Mulai dari ketakutan untuk rugi, keinginan untuk membeli lebih, dan berbagai kondisi lainnya. Menyikapi secara rasional serta cermat memahami pasar menjadi kunci keberhasilannya.
Salah satu keinginan manusia adalah mendapatkan hidup yang berkecukupan, atau tidak kesulitan di masa mendatang. Ada berbagai cara mencapainya, contoh investasi jangka panjang, memiliki properti, atau menyiapkan dana pensiun.
Ayo bantu pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan modal usaha dan raih keuntungannya.
Dengan modal mulai Rp25.000 saja Anda sudah bisa memberikan akses pinjaman modal bisnis untuk UMKM di Indonesia melalui Modal Rakyat. Selain itu, Anda bisa mendapatkan imbal hasil hingga 18% per tahun.
Gunakan kode promo BLOG25 dan mendapatkan saldo gratis Rp25.000 untuk mulai mendanai. Hubungi customer service kami melalui email di cs@modalrakyat.id untuk mengetahui syaratnya lebih lanjut. Follow Instagram Modal Rakyat di @modalrakyatid untuk mendapatkan update terbaru dari kami.