Finansial

Contoh Risiko Investasi dan Cara untuk Menghadapinya

Tristan Putra-

23 Jan 2024

Contoh Risiko Investasi dan Cara untuk Menghadapinya

Semakin banyak orang yang menyadari pentingnya berinvestasi untuk berbagai macam tujuan. Sebelum terjun ke dunia investasi, ada baiknya mengetahui contoh risiko investasi yang akan sering Anda hadapi. Hal itu dilakukan agar Anda bisa mengatasi risikonya dengan tenang. Sikap tenang diperlukan supaya keputusan-keputusan yang Anda tetapkan tidak merugikan Anda sendiri. Ini dia contoh risiko investasi


Definisi risiko investasi 

Risiko investasi adalah peluang investor merugi akibat faktor tertentu. Kerugian ini bisa dihadapi oleh siapa saja, bahkan investor yang sudah punya banyak sekalipun.

Kerugian dalam berinvestasi sulit untuk dihindari karena menjadi makanan sehari-hari. Hal yang bisa dilakukan adalah meminimalisir kerugian agar kerugian yang Anda dapatkan itu sedikit. Di sini akan dijelaskan contoh risiko dan cara untuk menghadapinya.


Contoh risiko yang dihadapi saat berinvestasi

Ada berbagai risiko investasi yang akan Anda hadapi. Ini penjelasannya.


1. Risiko inflasi

Risiko ini yang sulit untuk dihindari karena terjadi setiap saat. Inflasi adalah keadaan ketika harga barang dan jasa naik. Akibatnya membuat nilai suatu instrumen investasi menurun, dan bisa menurunkan juga jumlah dividen yang didapat. 

2. Risiko likuiditas

Contoh risiko investasi berikutnya adalah sulitnya investor menjual instrumen investasinya. Penyebab utama biasanya karena instrumen tersebut kurang diminati. Akibatnya membuat harga instrumen tersebut murah. Ketika dijual pun investor akan mengalami kerugian.

3. Risiko forced delisting

Risiko ini terjadi ketika emiten diminta untuk menghapus sahamnya yang melantai di bursa. Alasannya karena kinerja keuangan perusahaannya yang buruk, sehingga membuat harga sahamnya stagnan. Atau yang paling umum terjadi, melanggar aturan yang sudah ditetapkan pihak bursa.

4. Risiko pasar

Risiko ini sulit dihindari juga karena sering terjadi. Faktornya adalah ekonomi yang pada dasarnya berfluktuasi dan terkadang pergerakannya sulit untuk diprediksi, sehingga membuat harga saham ikut naik-turun.

5. Risiko capital loss

Contoh risiko investasi ini juga sering Anda temui di dunia investasi. Anda terpaksa menjual instrumen investasi lebih murah dibandingkan ketika membeli. Hal itu karena berbagai macam alasan, beberapa di antaranya adalah karena kinerja perusahaan yang menurun, investor yang menjual instrumennya beramai-ramai, dan lainnya.


Cara menghadapi risiko tersebut 

Untuk menghadapi risiko investasi, ini cara yang bisa Anda lakukan.


1. Gunakan uang dingin dalam berinvestasi

Cara pertama untuk hadapi kerugian dalam berinvestasi, gunakan uang dingin sebagai modal. Uang dingin merupakan uang yang tidak Anda gunakan apapun, di luar uang kebutuhan atau uang panas. 

Dengan begitu, ketika Anda mengalami kerugian, tidak akan mengganggu kebutuhan Anda.

2. Mengetahui profil risiko investasi

Cari tahu profil risiko investasi yang Anda punya. Ada 3 macam jenis profil risiko. Yang pertama adalah konservatif, investor yang lebih memilih investasi risiko rendah dan tidak masalah keuntungannya sedikit. 

Ada tipe moderat yang ada di tengah-tengah. Memilih investasi yang risikonya sedang dan lumayan menguntungkan.

Ada lagi tipe agresif yang menginginkan instrumen investasi dengan keuntungan tinggi, sehingga mau menghadapi risiko yang juga tinggi.

3. Belajar instrumen investasi yang sesuai

Setelah Anda tahu profil risiko, Anda jadi lebih merasa aman karena memilih sesuai psikologis Anda.

Anda jadi lebih mudah memilih instrumen yang sesuai. Apalagi jenis instrumen ada banyak, jadi tidak akan bingung lagi.

4. Belajar analisis investasi

Ada dua analisis yang perlu Anda pelajari untuk meminimalisir risiko investasi. Yang pertama adalah analisis fundamental, yaitu dengan mempelajari laporan keuangan perusahaan yang akan Anda tanamkan modal. Harus memastikan perusahaan itu potensial dan punya keuangan bagus.

Yang kedua adalah analisis teknikal. Ini bisa digunakan untuk memprediksi pergerakan harga suatu instrumen. Biasanya digunakan di instrumen saham dan cryptocurrency.

5. Melakukan diversifikasi investasi

Cara cerdas untuk menghadapi risiko investasi adalah dengan melakukan diversifikasi. Menanamkan modal Anda di beberapa instrumen. Misalnya, dalam satu waktu Anda menanamkan modal di saham, logam mulia, dan instrumen pasar uang. 

Dengan begitu, ketika Anda mengalami kerugian di satu instrumen, instrumen lainnya bisa menutupi kerugian Anda.

Jenis investasi yang memiliki risiko rendah

Untuk Anda investor pemula, bisa memilih investasi risiko rendah ini untuk memulai berinvestasi.


1. Tabungan deposito

Instrumen investasi paling mudah dilakukan. Anda sediakan sejumlah uang yang mau ditabung. Kemudian membuka tabungan deposito di bank terdekat. Anda sudah melakukan investasi. Pihak bank akan memberikan bunga minimal 4% untuk Anda.

2. Tabungan emas

Menabung emas juga mendatangkan keuntungan. Anda membuka tabungan emas di bank atau tempat terpercaya lainnya. Beli emas saat harganya murah.

Anda bisa menyimpannya sampai waktu yang tepat untuk menjualnya, yaitu ketika harga emas naik. Di sinilah Anda memperoleh keuntungan yang lumayan. Emas bahkan tidak terpengaruh inflasi, akan mengikuti nilai inflasi.

3. Investasi di pasar uang

Investasi di pasar uang cocok untuk Anda yang mau mendapatkan keuntungan dalam waktu dekat. Risikonya termasuk rendah, tapi aman untuk pemula.

4. Investasi di Obligasi Ritel Indonesia 

Anda juga bisa memilih Obligasi Ritel Indonesia atau ORI untuk berinvestasi rendah risiko. Alasannya karena obligasi ini diterbitkan pemerintah. Pemerintah sendiri punya cadangan simpanan untuk bisa mengembalikan ORI yang sudah Anda beli beserta bunganya. Dari sana Anda akan mendapatkan keuntungan yang lumayan, minimal 5%.


Modal rakyat dan manfaatnya 

Sebagai platform P2P. Modal Rakyat berupaya untuk menjaga keamanan dana lender atau orang yang melakukan pendanaan pada UMKM di Modal Rakyat. dengan cara memperketat credit scoring untuk peminjam di Modal Rakyat.

Pendanaan bisa dimulai dari modal yang minim, dimulai dari Rp5 juta. Imbal hasil per tahun hingga 12%. Klik link berikut untuk daftar sebagai lender.



Artikel Terkait
image image
Artikel Baru