19 Jul 2021
Dalam berbisnis, Anda perlu menentukan harga jual. Harga jual atau selling price ini biasanya tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. Intinya sesuai dengan harga pasaran, tapi Anda tetap harus mengedepankan keuntungan.
Cost plus pricing method adalah salah satu metode yang bisa Anda terapkan untuk menetapkan harga jual produk. Perhitungannya tidak hanya mengandalkan biaya produksi, tapi juga akan mempertimbangkan berbagai macam biaya lain.
Di sini akan dijelaskan tentang metode harga biaya plus, manfaat, kekurangan, dan bagaimana cara menghitungnya.
Baca juga: Memahami Apa itu ERP dan Fitur yang Dapat Dimanfaatkan
Cost plus pricing adalah metode yang bisa Anda terapkan untuk strategi penetapan harga jual dengan cara menambah biaya produksi secara keseluruhan dengan margin atau keuntungan yang diharapkan. Artinya, Anda menentukan target keuntungan dari awal.
Lalu, bagaimana cara menentukan keuntungannya? Anda tinggal menambahkan biaya-biaya lain seperti biaya overhead (overhead costs), biaya penyediaan material, upah pekerja, dan biaya lainnya yang Anda keluarkan untuk kelancaran bisnis.
Perhitungannya termasuk sederhana. Selain itu, Anda jadi lebih mudah menentukan keuntungan sedari awal.
Walaupun cukup mudah dilakukan, metode ini tetap harus dipraktikkan dengan hati-hati agar menghasilkan perhitungan yang tepat.
Penentuan harga biaya plus bisa dilakukan dengan memikirkan beberapa strategi di bawah ini.
Ada beberapa manfaat yang akan Anda raih ketika menerapkan harga biaya plus. Seperti ini penjelasannya.
Metode ini cukup mudah dilakukan karena perhitungannya yang sederhana. Namun, yang perlu diperhatikan adalah Anda harus memiliki biaya overhead yang tetap supaya hasil dari harga biaya plus ini juga tidak terlalu jauh setiap Anda melakukan perhitungan.
Harga biaya plus biasanya akan membuat perusahaan lebih mudah dalam membuat kontrak dengan pemasok, sehingga pendapatan juga akan ikut terkerek. Hanya saja perusahaan harus menjamin bahwa keuntungan yang diperoleh nanti sesuai dengan keuntungan yang sudah ditentukan di awal.
Perusahaan biasanya akan menggunakan perhitungan cost plus pricing sebagai bukti kenaikan harga. Perusahaan tidak akan bisa sembarang menaikkan harga tanpa kesepakatan dengan klien atau pihak lainnya yang bekerja sama. Namun, dengan perhitungan harga biaya plus, perusahaan akan lebih mudah menaikkan harga.
Salah satu alasan mengapa konsumen membeli sebuah produk biasanya karena harganya. Namun, dengan perhitungan harga biaya plus, konsumen punya alasan lain untuk membeli harganya yang lebih mahal dari yang biasanya.
Perilakunya pun berubah, bukan hanya mementingkan harga lagi. Misalnya, konsumen sudah memiliki kepercayaan yang tinggi dengan produk itu.
Walaupun memiliki kelebihan, Anda juga perlu memperhatikan kekurangan dari metode harga biaya plus ini. Seperti inilah penjelasannya.
Karena keuntungan sudah ditentukan sedari awal, metode harga biaya plus bisa jadi membuat produk Anda memiliki harga yang tinggi. Akhirnya konsumen lebih memilih produk lain berjenis sama yang harganya lebih murah. Perusahaan pun bisa kehilangan konsumen potensialnya. Ini adalah hal yang umum terjadi pada penerapan metode ini.
Misalnya karena alasan tertentu, perusahaan ingin mengganti harganya. Namun, itu tidak akan bisa dilakukan karena harga sudah ditentukan dalam kontrak bersama pemasok atau pihak lain. Jika diubah, kontrak bisa saja batal dan perusahaan kehilangan potensi keuntungannya.
Harga biaya plus salah satu komponennya adalah biaya overhead, tapi biaya overhead ini biasanya tidak fleksibel. Contohnya adalah biaya overhead untuk promosi.
Biasanya perusahaan akan bersedia mengeluarkan biaya promosi yang besar pada waktu-waktu tertentu. Perusahaan pun harus memutar otak untuk menentukan harga biaya plus yang pas.
Baca juga: Kenali Online Single Submission dan Manfaatnya untuk UMKM
Sekarang Anda perlu tahu bagaimana menghitung harga biaya plus. Rumus harga biaya plus adalah ini:
Total Cost + Profit Margin = Harga Jual
Untuk contoh dan cara perhitungannya. Anda bisa melihat kasusnya seperti ini, perusahaan A membuat produk minuman. Untuk bisa memproduksi minuman itu, perusahaan membutuhkan biaya sebagai berikut:
Dari sana didapatkan bahwa untuk membuat satu produk minuman itu dibutuhkan biaya Rp10.000.
Lalu, dengan metode cost plus pricing, perusahaan menentukan keuntungannya langsung sebesar 30%. Penentuan keuntungan ini ditetapkan dari mempertimbangkan biaya-biaya lain selain produksi.
Maka, perhitungannya adalah:
Harga Jual = Total Cost + Profit Margin
Margin = 10.000 x 30% = 3.000
Harga Jual = 10.000 + 3000
Harga Jual = Rp13.000
Harga jual yang ditetapkan sebesar Rp13.000 per bungkus minuman. Harga ini yang akan perusahaan gunakan untuk menjual produknya ke masyarakat luas.
Pelaku UMKM yang ingin membangun bisnisnya, tapi terkendala modal, dapat mengajukan pinjaman di Modal Rakyat. P2P Lending Modal Rakyat akan mempertemukan Anda dengan pendana yang bersedia meminjamkan dana untuk Anda. Anda dapat mengajukan pinjaman di Rp500 ribu sampai Rp2 miliar.
Tidak perlu mencemaskan besaran bunga karena bunga yang dibebankan pada Anda akan disesuaikan dengan risiko usaha. Proses pengajuan pinjaman termasuk mudah karena bisa dilakukan secara online, oleh karena itu prosesnya cenderung cepat. Modal Rakyat juga sudah memperoleh izin dari OJK, jadi aman dan terpercaya.
Anda bisa memulai pengajuan pinjaman dengan berkunjung ke tautan ini.