14 Aug 2020
Dana darurat bisa menjadi penyelamat kamu di masa sulit. Sebagai anak muda, apa dana darurat sepenting itu? Yuk simak artikel berikut.
Namanya juga anak muda. Mungkin baru menikmati rasanya mendapat penghasilan sendiri, walaupun pas-pasan, tapi tidak mempunyai beban tanggungan. Masih ingin menikmati hidup dengan melakukan hal-hal yang ingin dilakukan dan membeli yang diinginkan. Toh belum punya banyak aset, jadi tidak merasa perlu menabung dana darurat.
Apa kamu yakin belum perlu?
Bukannya kamu tidak boleh menikmati hasil kerja dirimu, boleh banget kok! Hidup juga harus bisa dinikmati. Namun, sebagai anak muda, kita juga harus bisa mengelola keuangan dengan pintar dan menjaga supaya jika kita jatuh secara finansial, maka tidak akan sampai bangkrut atau berhutang. Anggaplah sebagai jaring pengaman untuk keuangan pribadi kamu.
Hal ini bisa kamu lakukan dengan dana darurat. Yuk bahas tabungan dana darurat bagi anak muda!
Baca juga: Terlanjur Berutang? Tenang, Lakukan Ini Supaya Tidak Sampai Defisit Finansial!
Dana darurat, seperti namanya, merupakan dana yang dipersiapkan khusus untuk keadaan-keadaan tertentu yang dianggap darurat. Lantas apa definisi darurat?
Keadaan darurat bisa dibilang sebagai suatu keadaan yang terjadi secara tiba-tiba yang menguras uang kamu secara drastis. Beberapa contohnya adalah jika kamu kehilangan pekerjaan, mengalami kecelakaan, atau jatuh sakit.
Ingat, dana darurat hanya dipakai bila ada hal yang tak terduga. Jangan sampai kamu memakainya untuk belanja bulanan atau jalan-jalan ya.
Bukannya masih muda? Kan belum ada tanggungan. Walaupun begitu, kamu tetap saja bisa mengalami risiko seperti kehilangan pekerjaan atau jatuh sakit, bukan?
Dan risiko-risiko ini mempunyai harga yang harus dibayar. Kamu tetap mempunyai tagihan untuk dibayar sebagai individu yang sudah dewasa. Lantas bagaimana kamu membayar tagihan bulanan bila tidak mempunyai pekerjaan atau membayar biaya tagihan rumah sakit tiba-tiba?
Selain itu, ada baiknya mengumpulkan dari muda karena beberapa hal berikut:
Dengan memulai dari muda, kamu pun bisa membangun kebiasaan finansial yang kokoh. Hal ini menjadi salah satu alasan kenapa orang bisa sukses secara finansial.
Sebagai anak muda, kamu bisa mulai menyisihkan dana darurat sebesar 3-6 kali pengeluaran bulanan kamu. Penting untuk mengingat bahwa kamu harus menghitung berdasarkan pengeluaran bulanan dan bukan pendapatan bulanan.
Misalnya Dina mempunyai pengeluaran bulanan sebesar Rp4 juta, dimana Rp1.8 juta digunakan untuk sewa kos, Rp1 juta digunakan untuk biaya makan, Rp500 ribu untuk biaya tagihan listrik dan air, Rp500 ribu untuk biaya transportasi, dan Rp200 ribu untuk ditabung.
Maka target dana darurat yang harus dikumpulkan oleh Dina adalah sebesar Rp12 juta sampai Rp24 juta. Dari situlah Dina bisa memulai mengumpulkan sedikit demi sedikit.
Kamu bisa mulai mengumpulkan dana cadangan dengan mengikuti beberapa tips menabung berikut ya.
Sebelum mengumpulkan dana darurat, kamu harus bisa melihat dulu seberapa uang yang sanggup kamu sisihkan per bulannya. Dari nominal tersebut, tetapkan berapa lama hingga kamu bisa mengumpulkan dana darurat yang aman.
Mengambil contoh dari Dina, dia menyanggupi untuk menyisihkan Rp500 ribu per bulan. Dengan pengeluaran Rp4 juta per bulannya, dia menetapkan target menabung sebesar Rp20 juta. Ini berarti Dina harus menabung selama 40 bulan atau 3 tahun dan 4 bulan.
Buatlah komitmen untuk mengumpulkan uang selama jangka waktu tersebut. Bila perlu, tekan pengeluaran atau tambah penghasilan sampingan demi menyokong pengumpulan dana darurat tersebut.
Tempat untuk menyimpan dana darurat menjadi hal yang lumayan penting. Hal ini dikarenakan ada beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan sebelum menyimpan dana darurat di suatu tempat, yaitu:
Kamu bisa mencoba membuka rekening khusus agar keuangan kamu tidak tercampur aduk dengan urusan keuangan kamu yang lainnya. Saat membuat rekening baru ini, pastikan kamu mencari tabungan yang biaya adminnya rendah atau tidak ada sama sekali. Kamu bisa membuat tabungan berencana yang mewajibkan kamu menyetor setiap bulannya hingga target tercapai.
Walaupun uang harus mudah dicairkan, tapi ada baiknya untuk mempersulit dirimu dalam melakukan transaksi. Hal ini berguna agar kamu tidak mudah tergiur untuk mengambil uang dari dana darurat. Kamu bisa sengaja tidak membuat mobile / internet banking account atau kartu ATM sehingga penarikan pun menjadi susah dilakukan.
Di sisi lain, kamu juga bisa mencoba deposito, namun deposito memiliki jangka tertentu dimana selama itu tabungan tidak bisa ditarik. Jika kamu mau, mungkin bisa mencoba deposito jangka pendek (bulanan).
Ada beberapa keadaan dimana dana darurat pun mungkin tidak bisa menutupi risiko tak terduga yang terjadi dalam hidup. Mungkin bila hanya jatuh sakit dan rawat jalan, kamu bisa membayar dengan dana darurat.
Namun bagaimana dengan risiko finansial besar, seperti membutuhkan biaya rawat inap karena kecelakaan? Terkadang dana darurat pun belum tentu bisa menutupi. Karena itu, ada baiknya kamu juga mempunyai asuransi kesehatan atau produk asuransi lainnya yang bisa memberikan biaya pertanggungan atas risiko tertentu dalam hidup.
Gak harus mahal kok. Jika kamu beli asuransi online Super You, harganya bisa setara dengan segelas kopi kekinian saja. Dengan premi mulai dari Rp30 ribu-an per bulan, kamu bisa mulai menyisihkan dana untuk asuransi dan juga dana darurat!
Baca juga: 9 Tips Agar Resolusi Tahun 2020 Anda Tetap Terealisasi