16 Jul 2021
Devisa adalah istilah yang sudah tidak asing bagi Anda yang menggeluti dunia perekonomian. Istilah ini kerap muncul dalam pembicaraan tentang ekonomi negara.
Namun apakah sebenarnya devisa itu? Dari mana saja devisa berasal? Apa pengaruhnya terhadap kurs? Berikut penjelasannya.
Devisa adalah alat pembayaran yang dapat digunakan secara internasional. Bentuknya dapat berupa valuta asing (valas) atau mata uang asing yang diakui secara internasional. Misalnya Dollar Amerika Serikat. Yen Jepang, Euro Eropa, Franc Swiss, Deutsche Mark (DM) Jerman, dan Poundsterling Inggris.
Tidak semua mata uang asing merupakan devisa. Ia harus tercatat terlebih dahulu di Bank Sentral. Contohnya mata uang yang disebutkan sebelumnya.
Tidak hanya itu, pembayaran juga dapat dilakukan menggunakan emas atau surat berharga.
Selain itu, ada pula sebutan cadangan devisa negara. Artinya, valas yang dipersiapkan bank sentral untuk membayar kewajiban ke luar negeri.
Misalkan untuk pembayaran utang negara, impor, dan lain-lain. Semakin banyak cadangan devisa negara, semakin stabil pula kondisi keuangan dan ekonomi makro suatu negara.
Maka dari itu, devisa merupakan salah satu faktor untuk melihat kekuatan ekonomi negara. Ada pula kata-kata pahlawan devisa. Artinya, mereka yang memberi pendapatan devisa negara.
Contohnya TKI yang bekerja di negara asing. Saat mereka mendapat gaji dalam mata uang asing, gaji tersebut akan ditukarkan ke dalam rupiah ketika mereka berada di dalam negeri. Valas yang mereka tukarkan dapat dianggap sebagai devisa negara.
Baca juga: Keuntungan Berinvestasi Surat Utang Negara (SUN)
Apa saja fungsi devisa? Berikut penjelasannya.
Hal ini merupakan fungsi utama devisa, yakni sebagai alat pembayaran barang dan jasa dalam kancah internasional. Misalnya dalam ekspor atau impor.
Misalkan ada pedagang Indonesia melakukan impor dari Tiongkok. Ia harus melakukan pembayaran dalam Dolar Amerika Serikat.
Bank sentral sebagai pemegang devisa akan membantu pedagang Indonesia itu. Bank sentral membantu menukarkan mata uang rupiah dengan Dolar Amerika Serikat.
Devisa juga berfungsi untuk melunasi utang dari luar negeri. Walaupun demikian, tidak semua cadangan devisa digunakan untuk melunasi utang. Pengelolaan devisa harus dilakukan dengan baik agar dapat membantu mengembangkan sektor lainnya.
Sebagai contoh, suatu negara mengambil utang untuk membangun infrastrukturnya. Dilihat dari satu sisi, infrastruktur dapat dianggap sebagai penambah utang. Namun jika dilihat dari sisi yang lain, infrastruktur membantu menumbuhkan ekonomi dan meningkatkan pendapatan devisa negara.
Di sini perlu ada keseimbangan pengeluaran dengan pemasukan. Penggunaan devisa harus diatur agar dapat digunakan untuk mengangsur utang negara, tetapi pada saat yang bersamaan menumbuhkan ekonomi dalam negeri.
Devisa berfungsi membiayai perjalanan dinas, kegiatan diplomatik, pemanfaatan kantor kedutaan, dan lain-lain. Fungsinya untuk membangun hubungan internasional.
Selain menjadi pembayaran, devisa turut berfungsi sebagai sumber pemasukan nasional. Devisa bermanfaat dalam pembangunan negara dan meningkatkan ekonomi.
Ada beberapa sumber pemasukan devisa. Lima di antaranya adalah turis mancanegara, bantuan dari luar negeri, kegiatan ekspor, devisa dari luar negeri, dan bea cukai.
Dengan hadirnya wisatawan asing di Indonesia, akan meningkatkan pendapatan devisa. Pasalnya turis akan membawa mata uang asing yang kemudian ditukarkan ke rupiah. Penukaran ini menjadi sumber devisa yang berasal dari valuta asing.
Sesama negara yang berhubungan baik sering mengirimkan bantuan berupa barang atau uang. Jika berbentuk bantuan barang, akan menguntungkan negara karena membuat negara tidak perlu mengeluarkan devisa. Bantuan berupa uang juga menguntungkan karena dianggap sebagai pemasukan devisa negara.
Negara mengandalkan ekspor dalam meningkatkan pendapatan devisa. Saat negara lain melakukan ekspor barang dari dalam negeri, mata uang asing masuk ke dalam negeri.
Lalu devisa negara akan bertambah. Maka dari itu, pemerintah kerap menggencarkan kegiatan ekspor. Sebaliknya, kegiatan impor selalu diupayakan lebih rendah daripada ekspor agar nilai tukar rupiah selalu stabil.
Contoh sumber devisa ini adalah warga negara Indonesia yang menjadi TKI di negara asing. Mereka mengirimkan mata uang asing untuk ditukarkan ke rupiah.
Setiap barang yang masuk dari luar ke dalam negeri dikenai bea cukai. Semakin banyak arus barang dari luar ke dalam negeri akan meningkatkan pendapatan devisa.
Baca juga: Peranan Penting P2P Lending Bagi Pertumbuhan Ekonomi Negara
Macam-macam devisa dibagi menjadi dua, yakni berdasarkan wujud dan sumbernya. Berikut penjelasannya.
Ada dua jenis devisa, yakni devisa kartal dan devisa giral. Devisa kartal berupa uang tunai, seperti logam atau kertas. Sementara itu devisa giral berupa surat berharga.
Ada dua jenis devisa berdasarkan sumbernya, yakni devisa kredit dan devisa umum. Devisa kredit adalah bentuk devisa yang berasal dari luar negeri dan harus dikembalikan, misalnya berbentuk pinjaman. Sementara itu devisa umum tidak perlu dikembalikan, misalnya didapat dari aktivitas ekspor.
Umumnya bank sentral suatu negara mencatat valas secara resmi. Valas sering disebut sebagai hard currency, karena sifatnya sering dipakai sebagai alat transaksi dan satuan hitung dalam pembayaran internasional.
Sementara itu soft currency merupakan mata uang yang jarang dipakai sebagai alat transaksi maupun satuan hitung. Nilainya kurang stabil, sehingga jarang dipakai.
Cadangan devisa adalah total valas yang dimiliki pemerintah serta pihak swasta dalam negeri. Terdapat dua jenis cadangan devisa, yakni resmi dan nasional.
Cadangan devisa resmi merupakan total valas yang dimiliki bank sentral. Devisa ini diperoleh setelah mengurangi gross aktiva luar negeri.
Bank sentral memiliki kewajiban dalam valas. Berikut penjelasannya.
a. Gross liability, yaitu kewajiban mata uang asing yang memiliki masa tempo satu tahun, termasuk penggunaan dana dari International Monetary Fund atau Dana Moneter Internasional.
b. Net-forward position, yaitu kewajiban bank sentral kepada penduduk atau non-penduduk dengan bentuk transaksi forward.
c. Divisi perbankan, yakni kewajiban bank sentral untuk mematuhi aturan Fractional Reserve atau Giro Wajib Minimum.
Baca juga: Financial Freedom: Pengertian, Manfaat, dan Cara Mencapainya
Anda tertarik mendanai pengusaha berskala UMKM di Indonesia? Anda dapat mulai sekarang juga, salah satunya melalui P2P lending Modal Rakyat.
Modal Rakyat sudah berizin OJK, sehingga dijamin keamanannya. Selanjutnya, imbal hasil yang ditawarkan menarik, yakni mencapai 18 persen per tahun.
Minimal pendanaan rendah. Artinya, Anda dapat mendanai mulai dari Rp25.000 saja. Anda juga dapat memilih durasi pendanaan untuk memudahkan Anda mengelolanya, misalkan satu bulan.