21 Jun 2021
Equilibrium atau keseimbangan merupakan keadaan di mana kekuatan yang saling berpengaruh dalam posisi seimbang. Tidak ada kecenderungan untuk goyah.
Demikian juga dalam dunia ekonomi, equilibrium adalah salah satu istilah yang terdapat di dalamnya. Keseimbangan itu berkaitan dengan jumlah supply dan demand yang dalam posisi setara.
Untuk lebih jelasnya, simak pemaparan di bawah ini.
Baca juga: 3 Pengaruh Investasi dalam Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Keseimbangan pasar terjadi ketika jumlah penawaran dan permintaan setara. Tidak ada kecenderungan untuk goyah di antara keduanya.
Jika digambarkan melalui grafik, equilibrium muncul ketika kurva penawaran dan kurva permintaan saling memotong. Harga equilibrium merupakan harga yang terjadi pada titik tersebut. Kuantitasnya disebut kuantitas equilibrium.
Pada harga yang seimbang tersebut, permintaan dan jumlah yang dapat dibeli klien tepat sama dengan yang mampu dijual produsen. Hal ini yang membuat permintaan dan penawaran disebut sama persis.
Ada pula kondisi disekuilibrium pasar. Kemampuan permintaan tidak sama dengan jumlah yang dapat dipasok. Kemungkinan lebih besar atau lebih kecil.
Namun keadaan ini tidak akan bertahan lama. Kemampuan permintaan dan penawaran akan mendorong ke arah titik equilibrium yang baru.
Jika pasokan berkurang, harga produk akan naik. Sebaliknya, jika pasokan terjadi surplus, harga akan turun.
Anda dapat menghitung keseimbangan atau equilibrium dengan rumus berikut.
Jumlah Permintaan = Jumlah Penawaran = Jumlah Keseimbangan
Harga Permintaan = Harga Penawaran = Harga Keseimbangan
Ada dua fungsi utama yang bertindak dalam pembentukan equilibrium. Berikut penjelasannya.
Fungsi ini menunjukkan jumlah permintaan produk. Ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi jumlah permintaan.
Ada yang disebut hukum permintaan. Apabila harga produk melonjak, permintaan terjadi penurunan. Apabila harga barang turun, permintaan akan naik.
Maka dari itu, gradien fungsi permintaan selalu negatif. Jika harga di pasar lebih rendah daripada keseimbangan, akibatnya terjadi kelebihan permintaan atau market shortage.
Dampak lebih jauhnya konsumen saling bersaing untuk memperoleh barang karena persediaannya terbatas. Harga lalu melonjak dan jumlah penawaran serta permintaan menuju ke titik keseimbangan.
Fungsi ini menunjukkan jumlah barang yang dapat ditawarkan produsen. Seperti permintaan, ada pula hukum penawaran.
Kenaikan jumlah barang mengikuti kenaikan harga barang yang ditawarkan. Di sisi lain, penurunan jumlah barang mengikuti penurunan harga barang.
Namun terdapat asumsi adanya faktor tetap lain yang memengaruhi. Maka dari itu, hubungan antara kuantitas dan nilai barang yang ditawarkan selalu positif.
Saat harga barang melebihi titik equilibrium, dampaknya terjadi kelebihan penawaran alias market surplus. Pada kondisi ini, jumlah barang yang ditawarkan lebih daripada permintaan pada harga pasar.
Dampaknya produsen akan bersaing menjual barang dengan harga murah karena kelebihan pasokan. Namun konsumen yang menginginkan barang tersebut sedikit.
Lalu harga akan turun dan membuat jumlah permintaan dan penawaran menuju ke arah keseimbangan.
Baca juga: Resesi adalah: Pengertian, Penyebab, Ciri, dan Dampaknya
Bagaimana proses equilibrium terbentuk? Berikut penjelasannya.
Awal mulanya produsen memproduksi barang sesuai yang diminta konsumen. Hal ini merupakan kewajiban utamanya.
Namun jika ia memproduksi terlalu banyak saat permintaan menurun, ketidakseimbangan muncul. Maka dari itu, penting untuk meyakinkan jumlah barang yang diproduksi sesuai dengan penawaran.
Harga di pasar harus selalu seimbang agar dapat terjadi equilibrium. Jika nilainya terlalu di atas, maka konsumen dirugikan. Sebaliknya, apabila nilainya terlalu rendah, penjual yang akan merugi.
Maka dari itu, penting untuk menetapkan kebijakan ekonomi untuk mengintervensi keseimbangan pasar. Caranya adalah dengan mengendalikan harga terendah atau tertinggi.
Setelah harga ditentukan, keseimbangan akan kembali. Proses tawar-menawar diperlukan dalam mencapai kesepakatan harga.
Pengendalian harga terendah adalah penetapan batas bawah harga sebuah barang di pasar. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko penjual merugi.
Diharapkan konsumen dapat mengurangi permintaan. Dengan begitu, produsen juga akan memanfaatkan dengan menambah jumlah produksi barang.
Penambahan jumlah barang dapat mencapai surplus. Jika terjadi surplus, pemerintah akan membeli surplus barang untuk disimpan dan nantinya dijual ulang di masa depan. Di sisi lain, surplus pasokan barang membuat produsen dapat melakukan ekspor produk ke luar negeri.
Pengendalian harga tertinggi berfungsi menetapkan batas harga teratas yang boleh ditawarkan. Intervensi ini dilakukan saat harga barang terlalu mahal atau tidak lagi terjangkau pembeli.
Produsen harus patuh dengan batas harga tertinggi yang ditentukan. Tujuannya agar harga tetap stabil dan dapat terjangkau masyarakat.
Setelah harga maksimal ditetapkan, jumlah permintaan akan meningkat. Sebaliknya, penawaran barang akan menurun.
Dampaknya adalah kelebihan permintaan membuat barang menjadi langka. Untuk memenuhi permintaan, ditetapkan kebijakan impor atau mendorong volume produksi barang. Hal ini berfungsi menjaga pasokan barang.
Analisis equilibrium penting untuk untuk dua tipe masalah. Pertama, untuk masalah pada sektor ekonomi yang tidak menimbulkan gangguan apapun di seluruh perekonomian.
Misalnya, buruh suatu pabrik melakukan mogok kerja. Jika didistribusikan, pemogokan itu tidak menghasilkan gangguan di perusahaan lainnya. Analisis keseimbangan khusus dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah yang muncul akibat pemogokan.
Kedua, untuk menganalisis efek langsung dari gangguan ekonomi dalam bentuk apa saja. Misalnya sebuah negara memutuskan hendak melakukan ekspor mesin ke negara lain. Analisis keseimbangan akan membantu dalam analisis efek tingkat pertama pada industri besi dan bahan baku lainnya yang dibutuhkan.
Ada sejumlah keterbatasan analisis equilibrium. Pertama, analisis berdasarkan asumsi bahwa efek terjadi hanya di gangguan ekonomi di suatu industri. Kenyataannya, kasus seperti ini jarang terjadi.
Kedua analisis equilibrium mudah dilakukan. Keseimbangan memberikan proposisi dan analisis yang sederhana, sesuai keterbatasan pikiran manusia.
Namun analisis ini tidak melibatkan semua aspek dan akibat. Variabel yang ditetapkan hanya harga dan jumlah.