14 Nov 2019
Inflasi adalah sebuah hot topic yang selalu dibicarakan dalam dunia ekonomi.Pengertian dan cara menghitungnya sudah dibahas secara lengkap dalam artikel Mari Kita Berkenalan dengan Inflasi. Dalam artikel tersebut, Anda akan mengenal lebih dalam mengenai inflasi.
Naik dan turunnya inflasi dipengaruhi oleh beberapa faktor penentu. Mau tidak mau, inflasi juga mempengaruhi kondisi keuangan Anda. Wah, tentu Anda penasaran hal apa saja yang mempengaruhi laju inflasi dan pengaruhnya terhadap keuangan Anda, bukan?
Dalam artikel ini, Anda akan mendapatkan jawaban mengenai faktor penyebab dan pengaruh inflasi terhadap keuangan Anda. Anda juga akan tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi inflasi. Simak sampai selesai, ya.
Baca juga: Cara Menghitung Dana Pensiun yang Dibutuhkan
Inflasi tidak terjadi begitu saja.Perubahan harga dipengaruhi oleh banyak hal. Jika sudah diketahui apa saja faktor yang mempengaruhi inflasi, tentu saja inflasi dapat dicegah bahkan dikendalikan. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi.
Bertambahnya Uang yang Beredar
Kondisi ini dalam dunia ekonomi disebut sebagai Quantity Theory Inflation. Ini adalah salah satu faktor penyebab inflasi. Teori ini mengemukakan bahwa ada kaitan antara jumlah uang yang beredar dengan harga. Apabila barang yang dijual jumlahnya tetap sedangkan uang yang beredar jumlahnya bertambah, harga barang akan mengalami kenaikan harga.
Kenaikan Biaya Produksi
Selain bertambahnya uang yang beredar, kenaikan biaya produksi juga menjadi faktor penyebab inflasi. Naiknya harga bahan baku dalam produksi akan memaksa produsen meningkatkan biaya produksi. Ini tentu akan menaikkan harga barang yang dijual. Kondisi ini dikenal dengan istilah Cost Push Inflation.
Tingkat Suku Bunga
Suku bunga merupakan biaya yang perlu dibayar oleh peminjam atas pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasinya. Jika suku bunga naik sangat tinggi, bisa efektif mengurangi money supply akan tetapi meningkatkan suku bunga kredit di sektor riil. Karena itulah, suku bunga bisa menyebabkan inflasi.
Kenaikan Harga Komoditi Impor
Inflasi juga dapat dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditi impor dan membengkaknya hutang luar negeri. Ini terjadi akibat dari terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dan mata uang asing lainnya. Hal ini disebut sebagai Imported Inflation.
Ketidakstabilan nilai tukar terhadap mata uang asing mempengaruhi arus modal atau investasi juga perdagangan internasional. Ini bisa mengakibatkan melonjaknya biaya produksi dan berdampak pada kenaikan harga barang.
Inflasi sering diberitakan karena dampaknya yang bisa mempengaruhi perekonomian negara. Tidak hanya itu, keuangan Anda pun bisa menjadi sasaran inflasi. Lalu, apa saja pengaruh inflasi terhadap keuangan Anda? Berikut ini ulasannya.
Pengaruh Inflasi Terhadap Pendapatan
Perubahan inflasi dapat bersifat negatif maupun positif. Jika inflasi lunak, perkembangan ekonomi dapat terdorong. Jika Anda adalah pengusaha, inflasi akan mendorong Anda untuk bisa memperluas produksi. Dengan begitu, Anda bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru. Secara tidak langsung, inflasi lunak bisa menambah pendapatan Anda dan juga orang lain.
Pengaruh Inflasi Terhadap Barang dan Jasa yang Anda dapatkan
Di sisi lain, inflasi bisa berdampak buruk bagi Anda yang memiliki penghasilan tetap. Ini karena dengan harga yang sama, Anda akan mendapatkan barang dan jasa yang lebih sedikit dari sebelumnya. Sebaliknya, jika Anda mendapat porsi barang dan jasa yang sama, harganya akan lebih tinggi dari sebelumnya.
Pengaruh Inflasi Terhadap Tabungan Anda
Menabung memang hal yang penting untuk memenuhi kebutuhan Anda di masa yang akan datang. Tabungan juga penting untuk membayar kebutuhan-kebutuhan tidak terduga. Akan tetapi inflasi yang tinggi bisa merugikan Anda yang sedang menabung. Mengapa?
Jika nilai suku bunga tabungan Anda lebih rendah daripada laju inflasi, nilai uang Anda akan mengalami penurunan. Anda akan kehilangan uang tabungan karena inflasi akan menggerogoti nilai uang Anda.
Saat ini, sangat jarang ditemukan suku bunga tabungan yang bisa mengalahkan nilai inflasi. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan tindakan preventif untuk melawan laju inflasi. Bagaimana caranya?
Inflasi tertinggi yang pernah terjadi di Indonesia adalah sebesar 77,63%. Ini terjadi pada saat krisis ekonomi pada tahun 1998. Inflasi ini meningkatkan angka PHK hingga mencapai 22 Juta orang. Di samping itu, jumlah kemiskinan di Indonesia meningkat hingga mencapai 50%. Ternyata inflasi yang tinggi sangat berdampak luas.
Berkaca pada pengalaman tersebut, pemerintah melakukan berbagai tindakan untuk mencegah terjadinya inflasi yang tinggi. Apa saja yang dilakukan oleh pemerintah?
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam hal uang (moneter). Tujuannya tentu saja untuk mencapai keseimbangan moneter. Hal yang bisa dilakukan pemerintah antara lain membatasi uang yang beredar, membatasi pemberian kredit, melakukan operasi pasar terbuka, dan juga menaikkan cadangan kas.
Kebijakan fiskal adalah usaha untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran negara. Hal yang bisa dilakukan pemerintah dalam kebijakan fiskal antara lain mengurangi utang luar negeri, mengurangi pengeluaran negara, serta mengefektifkan pajak.
Usaha pemerintah juga harus didukung oleh warga negara. Oleh sebab itu, Anda bisa melakukan beberapa hal di bawah ini.
Membeli produk dalam negeri bisa membantu untuk mengurangi inflasi karena akan menekan ekspor. Jika Anda membeli barang dari luar negeri, tentu terjadi pertukaran nilai rupiah dengan mata uang asing. Padahal, pada saat inflasi, biaya untuk ekspor lebih mahal. Tentu ini bukan sesuatu yang bijak, bukan?
Properti seperti rumah atau tanah adalh kebutuhan pokok manusia. Sampai kapan pun, orang akan selalu membutuhkannya. Semakin banyak manusia di bumi, harga rumah dan tanah akan semakin mahal karena semakin sedikit ruang yang tersedia untuk menampung manusia.
Oleh karena itulah, memiliki properti bisa menjadi keuntungan. Harga jual properti setiap tahun selalu naik, bahkan bisa melebihi nilai inflasi. Karena itulah, memiliki aset berupa properti bisa menyelamatkan Anda dari inflasi.
Pada periode 2005-2014 inflasi di rata-rata inflasi di Indonesia mencapai 8,5% per tahun. Ini adalah angka yang cukup tinggi. Akan tetapi, rata-rata inflasi di Indonesia dari tahun 2017 hingga 2018 cenderung stabil yaitu sekitar 3.25%. Berkaca dari rata-rata nilai inflasi tersebut, Anda perlu menginvestasikan uang Anda pada instrumen yang mampu memberikan return lebih tinggi daripada nilai inflasi.
Salah satunya adalah peer to peer lending atau P2P Lending. Investasi P2P Lending seperti Modal Rakyat mampu memberikan return hingga 25% per tahun. Tentu ini lebih tinggi daripada nilai inflasi di Indonesia sejak 2005. Dengan begitu, uang Anda akan aman dan mampu melawan laju inflasi.
Nah itu dia pembahasan mengenai faktor penyebab dan pengaruh inflasi terhadap keuangan Anda. Kini Anda sudah tahu bahwa menabung belum tentu bisa membantu Anda melawan inflasi. Sebaliknya, investasi memberikan alternatif return yang lebih tinggi daripada nilai inflasi. Sebaiknya Anda mulai berinvestasi agar kondisi finansial Anda tetap sehat meskipun inflasi menerjang.
Baca juga: Tips Melakukan Pendanaan di P2P Lending