17 Sep 2020
Semua orang tentu ingin hidup bahagia. Namun, bagaimana ya caranya? Kebahagiaan adalah hal yang sulit diukur dengan sesuatu. Meskipun begitu, banyak orang sependapat bahwa kebahagiaan bisa berasal dari kehidupan yang berkecukupan. Itu berarti kebahagiaan erat kaitannya dengan kondisi keuangan masing-masing orang.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), orang dengan pendapatan yang tinggi cenderung lebih bahagia. Meskipun begitu, ada banyak cara yang bisa kamu lakukan agar tetap bahagia dan terhindar dari stres karena masalah keuangan.
Baca juga: Stop 7 Kesalahan Cara Menabung Berikut ini!
Stres sering kali terjadi karena adanya masalah keuangan. Kondisi keuangan yang tidak sehat menimbulkan berbagai masalah keuangan tersebut. Meskipun data dari BPS menunjukkan bahwa orang dengan penghasilan yang tinggi cenderung lebih bahagia tetapi itu saja tidak cukup.
Kalau kamu memiliki gaji yang besar tetapi tidak bisa mengelolanya dengan bijaksana tentu saja masalah keuangan juga akan menghampiri.
Lalu, bagaimana cara terhindar dari masalah keuangan dan hidup dengan bahagia? Berikut ulasannya untuk kamu.
Memiliki penghasilan yang besar harus disyukuri dengan cara yang bijaksana. Salah satunya adalah dengan membuat perencanaan keuangan yang baik. Rencana keuangan ini sangat penting agar kehidupan finansial kamu teratur dan kamu bisa mencapai tujuan-tujuan keuangan.
Berbagai tujuan keuangan ini akan mengantarmu menuju kehidupan yang mapan secara keuangan. Ini karena bisa mencapai tujuan keuangan berarti kamu bisa menggunakan uang yang kamu miliki secara optimal.
Merencanakan keuangan dapat diawali dengan membuat anggaran atau budgeting dari penghasilan yang didapat. Ini penting agar penghasilan atau gaji kamu bisa dialokasikan dengan tepat dalam setiap pengeluaran.
Salah satu cara yang bisa kamu coba adalah dengan menggunakan rumus 50/30/20. Alokasikan sebesar 50% dari penghasilan kamu untuk memenuhi kebutuhan pokok. Sementara 30% dari gaji bisa digunakan untuk kehidupan pribadi termasuk hiburan dan juga cicilan. Sedangkan 20% sisanya dapat dialokasikan untuk berinvestasi, menabung, dan menabung.
Tidak jarang memiliki utang membuat kita pusing. Banyak orang merasa terbebani dengan memiliki utang. Karena itulah, jika kamu berusaha menghindari utang, kamu akan lebih bisa hidup santai tanpa beban atau tanggungan.
Namun, apakah berutang itu sesuatu yang negatif? Jawabannya: belum tentu.
Ada utang yang bersifat positif karena bisa membantu kamu memiliki aset. Contohnya ketika kamu ingin membeli rumah dengan menggunakan KPR. Kredit atau cicilan ini bisa membantu kamu membeli rumah.
Utang juga bersifat positif bagi pengusaha. Ketika kamu memiliki usaha dan membutuhkan modal untuk membeli alat-alat produksi, kamu boleh saja berutang. Utang tersebut disebut utang produktif karena aset yang dibeli dengan utang mampu memberikan penghasilan atau keuntungan untuk pengusaha.
Kamu tentu tidak ingin selalu diliputi rasa cemas. Ini karena kita memikirkan berbagai risiko yang bisa dialami pada masa yang akan datang. Risiko ini bisa berdampak pada kondisi keuangan keluarga. Rasa cemas sering kali muncul apalagi bila menyangkut keselamatan keluarga.
Hilangkan rasa cemas tersebut dengan memiliki asuransi. Baik asuransi jiwa maupun asuransi kesehatan menjadi jalan terbaik untuk memberikan perlindungan terhadap keuangan keluarga. Asuransi ini perlu kamu miliki setelah kamu memenuhi tabungan dana darurat.
Kamu dan keluarga mungkin memang terdaftar dalam BPJS. Meskipun begitu, tidak ada salahnya untuk memiliki asuransi swasta untuk menambah proteksi bagi keluarga, terutama asuransi jiwa. Dengan memiliki asuransi, kamu membayar premi dan tidak ada tambahan biaya lain.
Bingung menentukan asuransi terbaik yang tepat untuk keluarga? Kamu bisa mencarinya melalui Lifepal dan mendaftarkan diri secara online di sana.
Investasi adalah upaya penanaman modal agar bisa mendapatkan keuntungan pada masa yang akan datang. Investasi bisa digolongkan menjadi investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek.
Investasi jangka panjang memberikan keuntungan dalam jangka waktu yang lebih lama, yakni lebih dari satu tahun bahkan bisa hingga puluhan tahun. Sementara itu, investasi jangka pendek bisa memberikan keuntungan dalam jangka waktu yang pendek dalam hitungan bulan dan kurang dari satu tahun.
Sebelum memulai investasi kamu harus menghindari beberapa kesalahan yang umum dilakukan investor pemula.
Pertama, tidak tahu tujuan berinvestasi. Setiap investasi yang kamu lakukan harus memiliki tujuan. Misalnya, kamu berinvestasi untuk mempersiapkan dana pernikahan, pendidikan anak, atau untuk dana pensiun. Jika tidak memiliki tujuan, kamu tidak akan tahu kapan kamu harus berhenti dan tidak tahu berapa uang yang harus kamu kumpulkan.
Kedua, tidak memiliki anggaran yang tetap. Tentukan target atau anggaran berinvestasi setiap bulannya. Dengan begitu, kamu bisa lebih efektif dan disiplin dalam berinvestasi.
Ketiga, ingin mendapatkan untung tanpa peduli risiko. Ketahuilah bahwa setiap investasi pasti memiliki risiko. Karena itu, jangan hanya berfokus pada keuntungan yang akan kamu dapatkan tetapi ketahui juga risiko yang harus kamu ambil.
Salah satu jenis investasi yang bisa kamu coba adalah P2P Lending atau peer-to-peer lending. Dengan berinvestasi di P2P Lending, uangmu akan disalurkan dalam bentuk pinjaman modal usaha kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Salah satu P2P Lending yang legal di Indonesia adalah Modal Rakyat. Modal Rakyat sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Karena itu, hak-hakmu sebagai konsumen akan terlindung oleh regulasi yang sudah ditetapkan OJK.
Kamu bisa mendapatkan keuntungan mulai dari 15 persen hingga 25 persen per tahun. Karena P2P Lending termasuk investasi jangka pendek, kamu bisa menikmati keuntungan ini dalam tenor yang pendek, mulai 14 hari hingga 90 hari.
Baca juga: Modal Rp100 Ribu Bisa Investasi Online? Ini Tipsnya!