21 Feb 2020
Mengatur keuangan agar bisa hemat merupakan sebuah kemampuan manajemen yang penting dan sayangnya tidak dimiliki oleh semua orang. Banyak orang yang bermimpi bisa punya tabungan banyak, tapi kerap tergoda menghabiskan gaji di awal bulan. Ada yang sudah punya tabungan, tapi masih sering mengotak-atik uangnya untuk keperluan yang tidak benar-benar urgen.
Seperti halnya skill lain, berhemat juga perlu latihan. Semakin dini seseorang dilatih untuk hidup hemat, semakin mudah dia melakukannya. Karena itu, mengajarkan pendidikan finansial itu sangat penting dilakukan oleh para orang tua terhadap anaknya.
Lalu, bagaimana dengan Anda yang sudah terlanjur tumbuh dewasa tanpa mendapat bekal pendidikan manajemen keuangan yang baik? Tidak ada kata terlambat untuk memulainya. Ada beberapa trik psikologis yang bisa Anda lakukan untuk mulai berhemat. Apa saja?
Baca juga: Pelajaran dari 5 Founders Perempuan di Amerika
Percaya pada diri sendiri adalah hal yang penting. Tapi kalau berhubungan dengan keuangan, sebaiknya Anda berpikir ulang. Kalau Anda tipikal orang yang berpikir bisa menabung dari sisa uang belanja padahal kenyataannya tidak ada dana yang tersisa, maka ini adalah hal yang berbahaya. Solusi untuk masalah ini adalah dengan membuat tabungan dengan pengaturan autodebit.
Dengan sistem tabungan autodebit ini, uang yang ada di dalam rekening Anda secara otomatis akan masuk ke dalam tabungan dan tidak bisa diambil kecuali sudah mencapai jangka waktu yang ditetapkan. Selain mendisiplinkan diri dalam menabung, cara ini juga akan menghindarkan Anda untuk mengorek uang tabungan untuk sesuatu yang tidak perlu.
Menghabiskan uang sebesar Rp50.000 per hari untuk membeli kopi mungkin tidak terdengar sebagai sesuatu yang besar saat ini. Tapi coba hitung berapa uang yang Anda habiskan untuk itu selama satu bulan. Jumlahnya bisa mencapai Rp1.500.000 dan itu sama sekali bukan jumlah yang kecil. Bayangkan jika uang yang tadinya Anda gunakan untuk membeli kopi mahal dialokasikan untuk investasi, dalam satu tahun Anda bisa mendapatkan puluhan juta rupiah.
Minum kopi tentu saja tidak dilarang. Tapi kalau ada alternatif yang lebih murah, untuk apa menghabiskan dana tidak masuk akal. Terlebih kalau uangnya bisa dialokasikan untuk hal lain yang lebih penting. Bukan begitu?
Kalau Anda adalah tipe orang yang suka membeli sesuatu dengan cara mencicil, mulai sekarang sebaiknya hilangkan kebiasaan itu. Mencicil membuat sebuah benda terasa murah. Karena merasa murah, secara psikologis Anda akan berpikir untuk mencicil lagi barang lainnya dengan alasan, “Ah, kalau dicicil tidak akan terasa, kok.” Inilah yang membuat Anda secara tidak sadar jadi lebih konsumtif. Akibatnya, barang-barang yang tidak perlu pun terbeli begitu saja.
Agar Anda lebih menghargai apa yang dimiliki dan uang yang dikeluarkan untuk itu, mulailah membiasakan diri untuk menabung sebelum membeli sesuatu. Apalagi barang-barang yang sifatnya konsumtif. Tapi kalau memang ada kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi, menggunakan kartu kredit dengan cicilan 0% juga tidak ada salahnya.
Membeli secara impulsif adalah hal yang kerap jadi momok yang membuat anggaran keuangan seseorang berantakan. Keinginan untuk membeli barang-barang keluaran terbaru, mengganti gawai hingga berlibur setiap bulan ke luar kota memang hal yang wajar. Jika di saat itu Anda memiliki uang, pasti ada keinginan kuat untuk mewujudkan keinginan-keinginan tersebut di saat itu juga. Ini merupakan pembelian impulsif yang harus dihindari.
Cobalah untuk memasukkannya ke daftar keinginan dan beri waktu pada diri Anda untuk berpikir setidaknya satu atau dua hari. Jangan biarkan nafsu sesaat membuat Anda menyesal karena menghabiskan uang yang seharusnya bisa ditabung untuk kebutuhan yang lebih penting.
Anggaplah Anda seorang pegawai dengan gaji Rp6 juta sebulan. Artinya, per hari uang yang Anda hasilkan adalah sebesar kurang lebih Rp300.000 (dengan hitungan 20 hari kerja). Ketika Anda ingin membeli sepatu dengan harga Rp1 juta, coba hitung kembali berapa hari kerja yang Anda butuhkan untuk bisa mengumpulkan uang sebanyak itu. Dengan pertimbangan seperti ini, Anda bisa tahu apakah gaya hidup Anda sudah sesuai dengan penghasilan atau belum dan apakah sepatu itu cukup worth it dibandingkan dengan waktu yang Anda habiskan selama bekerja.
Setiap akhir pekan atau akhir bulan, sisihkan waktu untuk melacak kembali pengeluaran Anda. Ini sangat penting untuk mengecek kembali ke mana saja uang Anda mengalir. Ada banyak aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk mencatat belanja harian Anda. Jangan lupa tetapkan juga alokasi dana bulanan Anda dan lakukan evaluasi secara rutin. Selain mengetahui seberapa besar tingkat keborosan, Anda juga bisa mencari celah untuk memotong pengeluaran yang tidak penting.
Banyak orang yang berpikir bahwa berhemat artinya tidak bisa menikmati hidup. Padahal, pakar keuangan profesional pun tetap mengajarkan bagaimana Anda bisa mengatur keuangan tanpa mengabaikan kebutuhan yang sifatnya hiburan. Namun, semua harus dibagi sesuai dengan porsinya masing-masing.
Anda bisa mulai berhemat dengan mengubah pola pikir tentang berhemat itu sendiri. Anggaplah menabung atau berinvestasi ini adalah cara yang Anda lakukan untuk diri Anda di masa depan. Dan ini merupakan salah satu bentuk penghargaan terhadap diri sendiri. Anda juga hanya bisa membahagiakan keluarga, memberi hadiah pada orang-orang terkasih dan menjadi tumpuan jika memiliki kekuatan finansial yang memadai, bukan?
Selain menabung, berinvestasi adalah salah satu cara untuk memperoleh kemampuan finansial yang memadai. Untuk Anda yang berniat memiliki tabungan emas, IndoGold dapat membantu Anda mewujudkannya. Tersedia 3 layanan mulai dari Rencana Emas, Cicilan Emas dan Gadai Emas. Daftarkan diri Anda sekarang juga melalui halaman ini.
Baca juga: Cara dapat Uang yang Banyak Melalui Podcast