01 Sep 2020
Investasi jangka pendek adalah investasi yang sifatnya sementara dan bisa dicairkan dalam jangka waktu singkat. Investasi jenis ini bisa menjadi strategi bagi para investor maupun pengusaha dalam mengamankan uang mati sehingga dapat berputar kembali. Hasil yang diperoleh lebih cepat bisa digunakan untuk menambah modal investasi.
Bagi pemula yang baru belajar berinvestasi, menempatkan dana sementara untuk mendapat keuntungan menjanjikan bisa dijadikan sarana belajar. Mengasah pengetahuan dalam hal investasi sehingga kedepannya bisa secara mandiri mengelola aset. Minim risiko kerugian sehingga menambah semangat berinvestasi.
Maka tidak perlu khawatir dana yang sudah disetor sebagai modal hilang atau berkurang. Investasi berjangka pendek terbilang aman jika dilakukan pada perusahaan dan produk yang legal. Sebelum memulai investasi ada baiknya mengetahui karakteristiknya sehingga lebih tenang ketika membeli suatu produk.
Baca juga: 4 Jenis Investasi Jangka Pendek Tahun 2020 untuk Pemula
Perbedaan yang paling mudah dikenali adalah adalah dari jangka waktunya. Investasi dalam jangka pendek adalah penempatan dana dalam waktu kurang dari 1 tahun. Sebaliknya investasi jangka panjang merupakan investasi untuk waktu lebih dari 1 tahun bisa sampai 5 tahun atau lebih.
Tujuan penempatan investasi juga berbeda. Untuk jangka panjang umumnya berhubungan dengan tujuan atau target jauh di masa depan misalnya uang kuliah anak, dana pensiun dan sebagainya. Sedangkan tujuan investasi jangka pendek berhubungan dengan kebutuhan seperti biaya traveling, modal usaha sampingan, renovasi rumah, dan kebutuhan gaya hidup.
Kebutuhan atau tujuan jangka pendek umumnya tidak sebesar kebutuhan jangka panjang. Karena dibatasi oleh lamanya penempatan dana, sehingga jumlah keuntungan yang didapat lebih sedikit dibanding investasi jangka panjang. Dari segi instrumen investasi juga bisa mudah diketahui.
Investasi jangka pendek menggunakan instrumen seperti peer to peer lending, deposito dan reksadana pasar uang. Sedangkan investasi jangka panjang menggunakan instrumen berupa emas, properti dan tanah. Asuransi juga merupakan bagian dari instrumen investasi jangka panjang sebab lama penempatannya bisa mencapai puluhan tahun.
Ciri-ciri investasi berjangka pendek bisa dilihat dari tujuannya yaitu untuk kebutuhan kas. Supaya alur kas memiliki manfaat misalnya untuk modal atau tambahan dana untuk sementara waktu. Sehingga uang yang dimiliki lebih produktif sebab menghasilkan bunga meskipun dalam waktu singkat.
Mudah dicairkan ketika terjadi kebutuhan finansial mendesak. Investasi dengan jangka pendek sifatnya mudah diperjualbelikan. Bahkan dalam hitungan hari jika terdapat keuntungan signifikan investor bisa menjualnya. Berbeda dengan investasi jangka panjang seperti tanah yang penjualannya tidak bisa langsung membutuhkan waktu lebih lama.
Keuntungannya tidak sebesar investasi jangka panjang yang bisa lebih dari 100%. Namun begitu pilihan investasi jangka pendek merupakan solusi mudah dalam mengumpulkan dan mengamankan dana. Terutama bagi anak muda milenial yang sulit sekali memiliki tabungan dikarenakan tuntutan gaya hidup sehingga lebih konsumtif.
Baca juga: 4 Jenis Reksa Dana, Cara Kerja, dan Keuntungannya
Kelebihan investasi berjangka pendek adalah investasinya lebih fleksibel. Bisa dicairkan dalam waktu yang lebih cepat dibanding dengan investasi jangka panjang. Kelebihan ini sangat menguntungkan bagi investor dan pengusaha, jika sewaktu-waktu membutuhkan suntikan dana segar bisa langsung menjual instrumen investasinya. Penjualan bisa dilakukan pada saat terdapat tren kenaikan harga unit.
Pencairan investasi langsung dapat dikonversikan ke dalam bentuk uang. Nilainya jelas, sehingga pada saat pencairan sudah ada perhitungan imbal hasil dari penempatan investasi. Investor bisa memprediksi sendiri berapa nominal total yang akan didapatkan dari dana pokok ditambah bunga investasi.
Keuntungan besar dalam waktu singkat bisa kurang dari 1 tahun. Kelebihan ini menjadi daya tarik sendiri terutama bagi yang masih pemula dalam dunia investasi. Menempatkan sejumlah dana dalam jangka panjang biasanya akan muncul kekhawatiran mengenai keamanan dan kepastian keuntungan atau return.
Kekurangan investasi jangka pendek adalah dibutuhkan pengalaman jika ingin mendapatkan keuntungan besar. Sebab instrumen investasi harus dipantau nilainya setiap waktu untuk mengetahui potensi untung dan ruginya. Harus meluangkan waktu untuk memantau perkembangan harga investasi yang tidak bisa dilakukan semua orang.
Kekurangan lainnya adalah investasi jangka pendek dipengaruhi oleh inflasi. Inflasi yang terjadi dapat mengurangi total return yang diperoleh. Berbeda dengan investasi jangka panjang yang seolah tidak terpengaruh inflasi bahkan nilainya cenderung terus meningkat setiap tahunnya.
Setiap investasi pasti memiliki risiko berupa kerugian secara finansial tetapi bisa diantisipasi dengan lebih bijak. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah tetap tenang ketika mengalami kerugian misalnya nilai unit turun. Tidak buru-buru menjual aset karena penurunan nilai unit umumnya bersifat sementara.
Tunggulah beberapa waktu hingga nilai unit kembali naik. Jika masih ragu terhadap kemungkinan kenaikan nilai unit bisa berkonsultasi langsung dengan manajer investasi. Pelajari tren investasi dari produk yang dimiliki pada beberapa tahun sebelumnya. Jika terdapat kenaikan maka begitu juga potensi selanjutnya.
Pada saat harga unit investasi mengalami penurunan berpikirlah positif bahwa ini adalah peluang menambah modal. Justru pada saat harga turun merupakan kesempatan untuk kembali berinvestasi. Sebab pasti akan terjadi kenaikan sehingga jumlah keuntungan yang didapat lebih banyak karena instrumennya bertambah.
Maka dari itu untuk mengantisipasi risiko, sebaiknya pilih P2P Lending Modal Rakyat. Selain minim risiko, Modal Rakyat juga menawarkan keuntungan 15 sampai 25% setiap tahun. Sehingga keuntungan investasi jangka pendek yang diterima bila memilihnya cukup menguntungkan.