Investasi Emas Sangat Menguntungkan saat Sedang Genting

Kehadiran COVID-19 sejak awal tahun 2020 menjadikan investasi emas sebagai salah satu cara terbaik untuk mengatasi permasalahan ekonomi saat ini. Terlebih harga emas kabarnya sedang mencapai nilai paling tinggi. Bahkan harganya dikabarkan mulai menyentuh Rp800 ribu.

Itu adalah harga emas setiap gramnya. Padahal seperti yang diketahui bahwa karena corona, hal ini membuat nilai tukar Rupiah ke USD dan IHSG mulai menurun. Namun ternyata hal ini tidak berlaku pada emas. Meski pergerakan emas tetap fluktuatif, Anda bisa melihat dari nilai jual belinya.

Yaitu masih saja naik turun harganya. Namun tetap investasi emas itu dianggap lebih stabil daripada cara lainnya. Menariknya lagi adalah rekor penjualannya sempat rekornya bagus sepanjang masa saat dijual oleh BUMN ketika memasuki per 2020.

Sedangkan di pegadaian sendiri untuk harga cetakannya saja sudah mencapai sebesar Rp 854 ribu hampir sepadan dengan cetakan UBS harganya. Padahal di tahun 2018 silam harganya masih di bawah dari Rp800 ribu. Yaitu Rp600 ribu saja. Kemudian harganya semakin meningkat setiap tahun per gramnya.

Baca juga: 4 Alasan Mengapa Anda Harus Memilih Investasi Emas Batangan

Investasi Emas Terbukti Aman Dilihat dari Pergerakannya

Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa dari awal tahun 2020 harga jual emas sangat bagus sekali karena selalu mengalami peningkatan setiap momen hingga 9,1 %. Harganya sudah tidak lagi terjun bebas. Itu karena harga emas dunia sedang terserang oleh pandemi virus COVID-19.

Sementara investasi emas sedang melambung tinggi, hal berbeda terjadi pada nilai tukar Rupiah. Karena pertukarannya justru terjun bebas bila ditukarkan dengan USD. Padahal harga logam mulia ini sangat dipengaruhi oleh kurs Rupiah. Jadi pergerakannya selalu kebalikan.

Saat logam mulia harganya bagus, maka nilai Garuda justru sebaliknya. Beruntungnya pergerakan harga emasnya yang cantik ini telah diprediksi oleh Direktur Utama dari Pegadaian. Katanya harganya akan membaik dalam waktu lama. Otomatis ini menjadi keberuntungan bagi investornya.

Karena dengan melakukannya, dana mereka bisa lebih aman saat memilih investasi emas. Dibandingkan usaha lainnya yang sudah terjun bebas per 2020, justru logam mulia tidak mengalami kekhawatiran posisi sama sekali meski ada pandemi virus yang mematikan di semua negara.

Padahal banyak saham mulai gugur sehingga logam mulia dianggap lebih aman karena volatilitasnya tinggi. Jadi meski semua negara terdampak oleh pandemi, tetap saja bisnis ini resikonya kecil daripada usaha yang lainnya selama virus tersebut masih menyerang.

Sehingga bentuk investasinya seperti ini seharusnya dipertahankan karena sedang bagus pergerakannya, tidak begitu fluktuasi. Anda bisa mencoba berbagai macam skema untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah saat berinvestasi memakai logam mulia seperti ini. Sehingga bisa mengalami resiko minim.

Baca juga: Tips Berinvestasi Emas Antam, Pemula Harus Baca

Biaya yang Perlu Disiapkan Saat Investasi Emas Batangan

Salah mengambil keputusan bisa menyebabkan seseorang mengalami kerugian berupa materi termasuk uang. Maka dari itu cara paling aman adalah melakukan investasi. Hanya saja meski emasnya dianggap aman, tetap saja Anda harus tahu bila metode ini dikenakan biaya tambahan yang jarang disadari oleh sebagian besar orang.

Biaya spread menjadi poin utama bagi seorang investor investasi emas yang harus diperhatikan. Kata spread merupakan arti dari selisih harga jual beli ketika berinvestasi. Perhitungannya dimulai dari saat Anda membelinya sejak awal disebut harga jual. Selanjutnya saat ingin menjualnya disebut buyback.

Biasanya ada selisih harga yang akan terjadi dengan nilai yang cukup besar bahkan bisa sampai puluhan ribu rupiah. Jadi bentuk investasi seperti ini kurang cocok untuk jangka pendek. Anda akan rugi jika berharap bisa melakukannya dalam jangka pendek. Terlebih bila memilih batangan, maka ada pajaknya.

Peraturan ini sudah tertuang pada PPh 22 senilai 0,45 % bagi pemilik NPWP. Sedangkan untuk yang tidak memilikinya, pajaknya sudah menjadi lebih besar. Yaitu 0,9 % atas investasi emas tersebut. Selain itu masih ada lagi bentuk biaya lainnya bila titip emasnya karena takut dicuri bila disimpan di rumah.

Maksud hati ingin aman dengan menitipkannya ke lembaga tertentu, namun ingat bila memakai jasanya pasti ada biaya tambahan seperti sedang menggunakan jasa penitipan hewan peliharaan. Biayanya biasanya dihitung setiap 1 tahun sekali dengan angka bervariasi tergantung kebijakan dari tempat penitipannya.

Baca juga: Pilihan Investasi Jangka Panjang yang Tepat untuk Hari Tua

Tips Membedakan Barang Asli vs Palsu Sebelum Investasi

Mengetahui tips membandingkan barang sebelum investasi emas penting supaya tidak salah beli. Terlebih penipuan tentang logam mulia seperti ini sedang ramai terjadi dimana-mana. Jadi sebagai investor harus jeli agar tidak sampai tertipu saat mengeluarkan dananya. Di bawah ini adalah tips membedakannya.

1. Coba lihat dari fisiknya dulu. Biasanya ada cap kadar yang bisa dilihat menggunakan mata langsung tanpa bantuan alat. Satuannya berupa karat atau fineness. Ciri fisik aslinya akan terlihat dari sini bila ingin mencoba berinvestasi memakai metode ini.
2. Supaya investasi emas terbebas penipuan, segera gosok emasnya memakai telunjuk. Bila terjadi perubahan pada warnanya bahkan menjadi pudar, dapat dipastikan seperti penampakannya. Yaitu palsu sehingga Anda perlu melakukan tindakan bila tidak ingin mengalami kerugian karena membeli barang salah.
3. Untuk mengecek keaslian lainnya juga dapat dilakukan dengan menggigit permukaannya. Biasanya justru yang asli itu ada bekasnya tertinggal. Karena saat kadarnya tinggi, teksturnya semakin lunak, begitu juga sebaliknya. Jadi setiap investor wajib mengetahui karakteristik dari apa yang akan dipilihnya.

Seperti yang sudah terlihat bahwa kondisi perekonomian pada waktu sekarang ini sedang tidak pasti karena sedang terjadi pandemi. Namun meski begitu sebaiknya jangan terlalu terdampak dengan hal tersebut. Bila Anda ingin investasi emas, lakukan sekarang juga agar hasilnya kedepannya bisa dirasakan.