25 May 2021
Masyarakat saat ini sudah mulai melek investasi, khususnya anak muda. Berbagai jenis investasi pun kian tren di antara masyarakat.
Investasi berbeda dengan tabungan. Dalam investasi, perputaran uang demi keuntungan lebih tinggi. Sementara itu, dalam tabungan biasanya dana yang dimasukkan lebih stagnan dan tidak ada perputaran.
Investasi bisa menjadi sarana yang digunakan untuk memastikan kita memiliki simpanan di masa mendatang yang nilainya terus bertambah. Jaminan keuangan ini perlu agar kita tidak hidup kekurangan di masa yang akan datang.
Baca juga: P2P Lending, Platform Investasi Pilihan Utama Generasi Milenial
Namun sebelum berinvestasi, mungkin kita bingung jenis investasi yang sesuai dengan profil kita. Apakah investasi jangka pendek atau jangka panjang? Umumnya investasi jangka panjang dilakukan lebih dari 10 tahun, sedangkan investasi jangka pendek dilakukan sampai 1 tahun saja.
Investasi jangka pendek bisa menjadi pilihan untuk Anda yang berencana mengambil kembali uang Anda dalam waktu dekat. Maka dari itu, kita harus memperhatikan jenis investasi yang dipilih agar menghasilkan keuntungan maksimal.
Deposito cukup populer di antara masyarakat Indonesia. Investasi jenis ini tergolong rendah risiko. Deposito kurang lebih sama dengan menabung, tetapi perbedaannya tidak bisa diambil kapan saja, hanya dapat diambil saat jatuh tempo.
Bunga yang ditawarkan deposito cukup besar dibandingkan tabungan bank. Bunga yang diajukan mencapai sekitar 4-8 persen tiap tahun sebelum pajak. Periode yang ditawarkan pun singkat, umumnya beberapa tahun saja.
Kelemahan dari deposito ini bunga yang didapat belum kuat untuk mengalahkan gerusan inflasi.
Investasi saham kini juga cukup populer. Jenis investasi ini bisa menjadi investasi jangka panjang maupun pendek, tergantung pengelolaannya.
Return dari investasi saham cukup besar, tetapi risikonya pun besar pula. Bedanya dengan deposito, investor dapat mengambil dana yang ditanamnya dalam kurun waktu singkat, yakni beberapa hari saja.
Jika Anda membutuhkan return dalam waktu singkat, Anda dapat memilih jenis investasi ini. Namun Anda perlu mempelajari terlebih dulu seluk-beluk investasi saham agar dapat memperoleh suku bunga yang besar.
Instrumen investasi ini termasuk cukup likuid. Hal ini cocok bagi investor golongan konservatif dan moderat. Pengaturan dana dalam instrumen investasi dapat dilakukan sendiri oleh penanam modal atau manajer investasi.
Investasi ini tergolong masih baru di kalangan masyarakat Indonesia. Peer-to-peer (P2P) lending bertujuan mempermudah aktivitas pinjam-meminjam antara investor dengan peminjam. Artinya investor dapat memberi pinjaman kepada siapa saja.
Menanamkan modal di P2P lending kini dipermudah. Investasi bisa dimulai dalam skala kecil, seperti Rp100 ribu.
Walaupun begitu, investasi ini tetap memiliki risiko, misalkan peminjam mengalami gagal bayar. Segala risiko ini ditanggung pihak investor.
Namun instrumen investasi jangka pendek ini menawarkan keuntungan yang menggiurkan. Suku bunga yang ditawarkan bisa mencapai 15 persen bahkan lebih.
Investasi ini adalah bentuk instrumen yang paling sederhana. Sistem pencairannya pun mudah dan dapat dilakukan setiap saat sesuai keinginan.
Tabungan dapat menjadi investasi jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini tergantung Anda sebagai penabung. Walaupun bisa dikatakan gampang, tabungan ini memiliki keuntungan paling kecil.
Baca juga: Investasi Jangka Pendek untuk Dana Darurat
Beberapa investasi jangka pendek menawarkan pengembalian hasil yang cepat. Penjelasannya, investasi ini tidak perlu menunggu dana yang ditanam menjadi matang untuk diubah menjadi uang.
Hal ini cocok untuk Anda yang ingin perputaran uang yang singkat agar dana cepat kembali. Selain itu, investasi jangka pendek dapat menjadi solusi bagi Anda yang belum berpendapatan tinggi, tetapi ingin menabung untuk masa depan. Walaupun begitu, tetap perhitungkan cara yang tepat dalam berinvestasi agar menuai keuntungan.
Ingatlah investasi jangka pendek memiliki return yang tidak tinggi dan berisiko terdampak inflasi. Berbeda halnya dengan investasi jangka panjang yang cenderung menawarkan keuntungan lebih besar.
Selain itu, Anda harus memiliki keahlian dan banyak waktu. Anda harus cermat mengamati perubahan nilai instrumen investasi. Hal ini harus Anda lakukan untuk mengetahui tempat serta waktu yang cocok untuk mengeluarkan investasi.
Dalam berinvestasi, ada strategi yang harus dijalankan. Strategi ini perlu Anda lakukan agar memperoleh imbal hasil yang maksimal.
Jangan sembarangan memilih jenis investasi. Anda sebaiknya mempelajari semua jenis instrumen investasi. Perhitungkan mana yang paling menguntungkan dan merugikan Anda. Pelajari juga cara kerjanya.
Setelah mempelajari semuanya, Anda akan tahu instrumen mana yang paling tepat bagi Anda. Lalu lakukan monitoring aset setelah menanamkan modal investasi.
Diversifikasi portofolio penting dilakukan, terutama saat berinvestasi jangka pendek. Hal ini dijalankan agar Anda tidak mudah merugi satu jenis investasi sedang turun.
Misalkan Anda berinvestasi dalam saham. Namun tiba-tiba harga saham turun. Akibatnya seluruh aset Anda berkurang atau bahkan hilang.
Seandainya Anda melakukan diversifikasi, Anda tidak akan terlalu rugi. Misalkan 60 persen di saham dan 40 persen di reksa dana pasar uang. Lalu keadaan ini bisa diubah lagi sesuai situasi selanjutnya.
Jangan pernah panik dalam berinvestasi. Walaupun investasi Anda harganya menurun, jangan mengambil keputusan emosional untuk langsung menjual. Kita tidak tahu di masa depan kemungkinan akan berubah membaik lagi di masa depan.
Sesuai penjelasan di atas, Anda dapat berinvestasi di P2P lending. Salah satu P2P lending yang disarankan adalah di Modal Rakyat. Layanan ini sudah berizin di OJK, sehingga dijamin keamanannya.
Selain itu, imbal hasil yang ditawarkan kompetitif yakni mencapai 25 persen. Mulai Rp25.000 saja Anda sudah bisa mulai menjadi investor.
Demikian penjelasan tentang investasi jangka pendek. Semoga membantu.