21 Jan 2021
Surat Utang Negara atau disingkat SUN adalah pilihan aset investasi pasar modal dengan tingkat keuntungan menggiurkan. Aset ini adalah surat berharga berupa pernyataan utang terbitan negara alias pemerintah guna memenuhi pembiayaan belanja negara. Anda yang membeli surat berharga ini akan memperoleh bunga (kupon) sesuai suku bunga tertentu.
Umumnya instrumen permodalan ini menghasilkan return lebih menarik dibandingkan suku bunga deposito. Selisihnya bisa mencapai 1-2% namun justru dengan pajak lebih rendah dibanding deposito. Hal ini menjadikan aset surat berharga ini sangat potensial untuk meningkatkan nilai kapital Anda. Maka banyak diminati oleh para investor individu maupun instansi.
Tetapi untuk mendapatkan keuntungan investasi secara optimal, Anda perlu menerapkan strategi jitu. Para investor ulung tidak hanya belajar membaca pasar tetapi juga perlu membuat strategi untuk memaksimalkan modalnya. Berikut ini beberapa strategi yang patut Anda terapkan jika ingin berinvestasi di instrumen obligasi terbitan negara.
Baca juga: Mengenal Surat Utang Negara (SUN) Jenis Obligasi di Indonesia
Aset berharga ini ada beragam pilihan tergantung jenis dan penentuan suku bunganya. Berdasarkan jenisnya, ada obligasi konvensional berupa Saving Bond Ritel dan Obligasi Negara Ritel. Serta jenis syariah berupa Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan. Anda perlu menentukan apakah akan membeli jenis konvensional atau obligasi dengan prinsip-prinsip syariah Islam.
Selanjutnya tentukan juga apakah hendak memilih Surat Utang Negara yang pilihan suku bunganya tetap atau floating dengan bunga minimal. SBR dan Sukuk Tabungan adalah obligasi yang karakteristiknya floating with floor. Sedangkan ORI dan Sukuk Ritel adalah jenis aset surat berharga utang yang bunganya tetap (fixed rate).
Jika memilih SBR atau Sukuk Tabungan, keuntungan disesuaikan suku bunga BI. Saat bunga naik maka keuntungan juga bertambah. Tidak usah risau karena terdapat batas bawah minimal jika terjadi penurunan suku bunga.
Jadi Anda akan tetap untung. Kedua jenis Surat Utang Negara tersebut tidak bisa diperjualbelikan pada pasar sekunder.
Sedangkan ORI dan Sukuk Ritel besaran bunga atau kuponnya bersifat tetap dan sudah disepakati di awal. Namun kedua jenis obligasi pemerintah tersebut dapat diperjualbelikan pada pasar sekunder. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk mendapatkan capital gain dari selisih harga beli dan jual.
Prinsip utama yang wajib diterapkan saat berinvestasi baik itu pada instrumen Surat Utang Negara atau lainnya adalah selalu memakai uang dingin. Arti dari uang dingin sendiri adalah dana yang bersifat ‘menganggur’ dan tidak akan digunakan dalam waktu dekat. Tanamkan pada mindset Anda bahwa manajemen keuangan yang baik terdiri dari pos-pos.
Sebelum mengalokasikan dana untuk investasi pada instrumen manapun, Anda harus menyisihkan sebagian uang guna membayar pengeluaran wajib seperti cicilan rumah atau kendaraan, listrik, asuransi, internet, dan sebagainya. Selain itu wajib juga mengalokasikan sebagian pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari meliputi grocery, makanan, bensin atau transportasi, dan kebutuhan rutin lainnya.
Jangan lupa menyisihkan budget rekreasi seperti hangout, liburan, atau nonton. Baru setelah itu sisa pendapatan bisa ditempatkan pada pos saving atau investasi. Idealnya, alokasi untuk investasi Surat Utang Negara sekitar 20% dari total pendapatan. Tetapi sebaiknya Anda juga fokus untuk menambah jumlah pendapatan agar nilai investasinya meningkat juga.
Anda harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli aset Surat Utang Negara. Karena surat berharga tersebut hanya diterbitkan pada waktu-waktu tertentu saja di pasar primer. Oleh sebab itu, Anda sebaiknya secara proaktif mencari tahu melalui website resmi Kemenkeu atau situs-situs keuangan lainnya.
Khusus untuk SBR dan Sukuk Tabungan, transaksinya hanya bisa dilakukan pada pasar primer karena tidak dapat diperjual belikan kembali. Jadi harus benar-benar memperhatikan waktu penawarannya. Sementara ORI dan Sukuk Ritel bisa Anda beli melalui pasar sekunder. Jadi kalaupun telat membeli di pasar primer Anda tetap bisa mengaksesnya lewat pasar sekunder.
Namun sebelum membeli atau menjual Surat Utang Negara jenis ORI dan Sukuk Ritel di pasar sekunder, Anda harus memperhatikan harganya. Jika hendak beli, masuklah saat harga rendah. Sedangkan jika ingin menjual sebaiknya ketika harga lebih mahal ketimbang saat Anda membelinya. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan cuan dari capital gain.
Setiap penerbitan Surat Utang Negara pasti memiliki jatuh tempo yang berbeda-beda. Anda harus memperhatikan setiap jenis obligasi pemerintah yang dijual ke pasar. Pastikan SUN tersebut sudah sesuai dengan rencana keuangan Anda apakah akan berinvestasi jangka menengah atau panjang. Patut diketahui bahwa tingkat likuiditas SUN hampir menyerupai deposito.
Artinya aset ini tidak dapat dicairkan sewaktu-waktu kecuali pada masa jatuh temponya khususnya pada jenis SBR dan Sukuk Tabungan karena tidak dapat diperjualbelikan kembali. Walaupun begitu, terdapat fasilitas early redemption di mana investor bisa mencairkan setengah dari dana pokok sebelum jatuh tempo tiba.
Baca juga: Instrumen Investasi Jangka Pendek yang Perlu Dimiliki Para Investor
Diversifikasi adalah strategi penting ketika berinvestasi pada instrumen apapun termasuk Surat Utang Negara. Diversifikasi diperlukan untuk menjaga portofolio tetap dalam performa positif. Karena sejatinya investasi bukan hanya soal meningkatkan nilai aset tetapi juga mewaspadai kerugian. Meskipun risiko investasi pada SUN sangat kecil tetapi strategi diversifikasi tetap perlu dijalankan.
Ini dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja portofolio sehingga keuntungan investasi bisa diraih dengan maksimal. Tetapi investor juga harus memperhatikan profil risiko masing-masing. Misalnya profil moderat hingga agresif bisa menempatkan sebagian dana di saham dan SUN. Sedangkan profil konservatif pada reksadana pasar uang atau deposito.
Setiap investasi memerlukan strategi yang tepat agar bisa berhasil mencapai tujuan finansialnya. Begitu juga jika Anda memilih untuk melakukan pendanaan pada aset obligasi terbitan pemerintah. Daftar strategi di atas patut diperhatikan agar hasil investasi Surat Utang Negara Anda sesuai harapan.