23 Sep 2020
Mengembangkan dana yang dimiliki dengan peer-to-peer lending sedang menjadi tren. Perkembangan teknologi informasi dan internet memberi ruang bagi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Semakin memudahkan masyarakat dalam mengembangkan usaha dan berinvestasi. Bagi pengusaha khususnya UMKM semakin mudah memperoleh modal dengan syarat dan bunga yang ringan.
P2P Lending memberikan dana segar yang dapat digunakan oleh para pengusaha kecil sebagai modal. Kreatifitas masyarakat terutama anak muda akan lebih leluasa tumbuh dan berkembang dengan pendanaan ini. Secara signifikan dapat menggerakkan roda perekonomian dari bawah. Pendanaan ini juga sekaligus memberikan motivasi berwirausaha.
Bukan hanya dari sisi pengusaha, peer-to-peer lending atau P2P lending juga memberi keuntungan kepada investor. Bunga yang diterima investor sangat menjanjikan dan bisa digunakan sebagai investasi jangka panjang. Dana terjamin aman dengan kepastian pengembalian atau return tinggi.
Sebelum mulai berinvestasi di P2P lending penting untuk mengetahui jenisnya. Meskipun potensi keuntungan yang akan didapat sama tetapi masing-masing jenis investasi memiliki tujuan penggunaan dana berbeda. Investor bisa memilih akan memberikan dana pada jenis investasi seperti apa sehingga bisa lebih fokus karena tujuannya jelas.
Baca juga: Beli Asuransi Jiwa Lebih Mudah Lewat Modal Rakyat
Jenis peer-to-peer lending produktif ini paling banyak ditemui di Indonesia. Secara umum pendanaan memang dikhususkan bagi pelaku usaha produktif yang kesulitan mendapatkan modal usaha. Sehingga para investor lebih banyak memberikan bantuan dana pada jenis kegiatan produktif dengan harapan membantu usaha kecil sekaligus memperoleh return.
Kelebihan memilih jenis P2P lending produktif adalah, investor bisa memilih berbagai usaha yang akan didanai. Anak muda umumnya sangat kritis dengan berbagai peluang yang ada. Sehingga informasi terkait dengan berbagai macam usaha diperlukan sebagai bahan pertimbangan. Informasi mengenai profil usaha bisa diakses secara online.
Berinvestasi sekaligus beramal. Karena mendanai usaha produktif yang kekurangan modal secara langsung investor telah membantu orang lain memperoleh penghasilan. Meminimalisir para pengusaha memiliki hutang lebih besar dengan risiko tinggi untuk pendanaan usaha. Sebab mendapatkan dana instan lebih mudah dengan cara berhutang meskipun bunganya tinggi.
Dapat leluasa melakukan diversifikasi dalam berinvestasi. Dalam satu waktu investor dapat memberikan dana usaha kepada beberapa jenis usaha berbeda. Hal ini dilakukan biasanya untuk menghindari kerugian sekaligus menciptakan portofolio yang bagus dalam berinvestasi. Sehingga tidak langsung menderita kerugian karena dana tidak berkembang.
Di balik kelebihannya peer-to-peer lending produktif memiliki kekurangan diantaranya tingkat likuiditas lambat. Dalam membantu pendanaan pada satu jenis usaha umumnya membutuhkan beberapa investor. Penambahan jumlah investor ini cukup lambat sehingga dana yang sudah dikeluarkan tidak bisa langsung dimanfaatkan pengusaha.
Contoh yang umum terjadi, pengusaha A membutuhkan modal Rp200 juta. Anda sebagai investor P2P lending memberikan dana sebesar Rp50 juta. Maka masih ada kekurangan sebesar Rp150 juta yang membutuhkan waktu lama untuk dapat terpenuhi. Namun ada platform peer-to-peer lending dapat memenuhi dalam 24 jam.
Jenis kedua yaitu peer-to-peer lending konsumtif kebalikan dari yang pertama. Sering disebut sebagai payday loan yang pendanaannya berasal dari crowdfunding dan super lender. Payday loan ini juga merupakan alternatif produk pinjaman bagi mereka yang belum memenuhi syarat perbankan tetapi membutuhkan bantuan dana usaha.
Kelebihan payday loan adalah tingkat likuiditas tinggi. Dibanding dengan P2P lending produktif, payday loan lebih cepat mendapatkan dana secara penuh. Pelaku usaha kecil segera dapat memanfaatkan bantuan yang diberikan. Investor lebih cepat mendapatkan keuntungan dari suku bunga yang diberikan.
Payday loan atau Peer-to-peer lending konsumtif memberikan bunga lebih tinggi. Dari sisi pemberi dana hal ini memberi keuntungan lebih banyak dibanding P2P lending produktif. Dalam nominal dana yang sama jumlah return akan didapat lebih besar. Sangat representatif digunakan sebagai pengembangan dana untuk tujuan investasi.
Kekurangan payday loan adalah resikonya lebih besar sebab investor tidak tahu secara pasti dana yang diberikan digunakan untuk apa. Karena dimanfaatkan untuk keperluan lebih luas diluar tujuan produktif. Bisa jadi penerima dana menggunakannya untuk kebutuhan tidak penting. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup.
Rentan terjadi penyalahgunaan dana. Karena pengguna dana tersebut bukan pelaku usaha tidak bisa diukur secara pasti kemampuan mengembalikan dana tepat waktu. Sedangkan investor tidak bisa membatasi penerima dana dalam tujuan penggunaannya. Bisa terjadi kredit macet akhirnya merugikan pihak investor.
Tidak membantu meningkatkan perekonomian masyarakat secara langsung. Karena tujuan pendanaan untuk kebutuhan konsumtif yang tidak menguntungkan banyak pihak. Lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Meskipun begitu semua tujuan pendanaan dikembalikan lagi kepada investor, tidak diharuskan memilih tujuan produktif.
Masih ragu menentukan platform peer-to-peer lending terbaik? Mulailah bersama Modal rakyat. Berbasis teknologi informasi memberikan layanan pinjaman yang mempertemukan antara peminjam (UMKM) dengan pemberi dana. Modal rakyat adalah P2P lending bisa menjadi salah satu alternatif investasi dengan keuntungan mulai 15-25 persen per tahun.
Bagi investor memberi keuntungan pengembalian dengan bunga menarik hingga 25% per tahun. Dengan nominal pendanaan minimal mulai dari Rp25 ribu saja dan bisa dilakukan secara online. Bagi pelaku usaha sebagai penerima dana merupakan solusi pinjaman online aman, cepat dan mudah.
Modal Rakyat mendapat pengawasan langsung oleh OJK. Sehingga memberikan jaminan kepada semua investor maupun penerima dana terhadap legalitas perusahaan. Menjamin segala aktivitas usahanya sehingga memberikan keamanan dalam bertransaksi dan mengelola pendanaan peer-to-peer lending yang diberikan.
Baca juga: Modal Rp100 Ribu Bisa Investasi Online? Ini Tipsnya!