07 Feb 2024
Dalam berinvestasi Anda akan dibayangi terus oleh risiko. Namun, untuk mencegah risiko membuat Anda rugi banyak, Anda perlu tahu jenis risiko investasi.
Lalu, apa saja contoh risiko investasi? Bagaimana cara untuk mencegahnya? Anda akan memperoleh jawaban itu di sini.
Risiko investasi maksudnya adalah kerugian yang dialami investor saat menanamkan modalnya pada suatu instrumen yang diakibatkan oleh faktor tertentu.
Kerugian yang dialami bisa ringan, bisa juga berat sampai Anda kesulitan untuk menutupinya.
Namun, tenang saja, sebenarnya risiko tidak semenyeramkan yang Anda bayangkan selama Anda penuh persiapan dalam berinvestasi.
Intinya adalah harus paham bahwa risiko itu akan selalu ada. Tinggal bagaimana respons Anda dalam menghadapinya.
Jenis risiko investasi bermacam-macam. Beberapa di antaranya bahkan bisa terjadi di luar kendali atau di luar prediksi. Ini penjelasannya.
Risiko ini akan paling sering Anda temui ketika berinvestasi. Nilai instrumen yang Anda miliki turun lebih rendah dari harga beli karena berbagai macam penyebab.
Yang paling umum adalah karena perekonomian yang tidak stabil. Anda perlu rela untuk melepaskan instrumen dengan harga rendah daripada modal habis semua atau rela menunggu lebih lama sampai perekonomian kembali naik.
Risiko ini sulit dihindari karena pasti terjadi. Inflasi membuat nilai instrumen investasi Anda menjadi menurun karena harga kebutuhan pokok yang naik.
Jika Anda memiliki saham, jumlah dividen yang Anda peroleh akan semakin menurun seiring kenaikan inflasi.
Atau juga dikenal sebagai risiko perekonomian. Anda bisa memperhatikan bagaimana pasar itu kondisinya naik-turun. Anda perusahaan yang terpaksa bangkrut karena manajemen keuangan yang buruk, ada yang naik karena berhasil capai target.
Hal seperti ini kadang sulit untuk diprediksi. Seperti wabah covid yang menyerang dunia waktu lalu. Dalam sekejap saja membuat perekonomian menurun drastis. Itulah mengapa Anda perlu memperhatikan pasar agar bisa mengambil keputusan yang benar terkait investasi.
Jenis risiko investasi yang terkadang membuat investor harus putar otak. Masalahnya harga instrumen investasi sudah turun, tapi ketika Anda menjualnya tidak ada yang berminat. Hal itu karena nilainya yang sudah tidak menarik di mata investor lainnya.
Anda pun harus berjuang terus menawarkan instrumen investasi itu agar cepat terjual. Walaupun merugi, setidaknya ada modal yang bisa kembali.
Risiko ini terjadi ketika saham suatu perusahaan dikeluarkan dari bursa efek karena kinerja keuangannya yang jauh dari batas yang ditetapkan alias buruk.
Harga sahamnya stagnan, sedangkan perusahaan terancam bangkrut. Akhirnya perusahaan dipaksa untuk keluar dari bursa efek. Biasanya akan diminta mengganti rugi pada pemegang saham. Umumnya saham akan dibayar jauh lebih murah.
Anda sudah tahu jenis risiko investasi, sekarang saatnya mengetahui cara mencegah dan menghadapinya secara tepat.
Jenis risiko investasi manapun bisa dikurangi dengan cara menggunakan modal dengan uang dingin. Uang ini maksudnya adalah jenis uang di luar kebutuhan. Anda tidak menggunakan uangnya untuk apapun.
Itulah mengapa penggunaannya cenderung aman dan memberikan Anda ketenangan. Walaupun begitu, Anda perlu tetap melakukan cara pencegahan lain agar kinerjanya maksimal.
Cara cegah risiko investasi berikutnya adalah dengan menanamkan modal Anda ke beberapa instrumen. Jangan hanya ke satu instrumen. Kalau hanya satu, ketika pasar memburuk Anda akan merugi.
Coba Anda menanamkan modal ke dua instrumen. Apabila salah satu rugi, dan satunya untung, Anda tetap untung karena kerugian berhasil ditutupi.
Ini adalah bagian yang paling sering dilewati, terutama oleh investor pemula. Padahal sangat membantu untuk mengenali psikologis Anda ketika berinvestasi.
Jika Anda orang tidak masalah mendapatkan keuntungan yang sedikit, maka investasi dengan instrumen risiko rendah cocok dicoba. Anda akan dikategorikan investor konservatif.
Kalau Anda investor yang moderat, berarti Anda lebih suka memilih instrumen yang risiko menengah dan keuntungannya lumayan.
Ada lagi investor agresif yang senang dengan instrumen lebih menantang, yaitu risikonya tinggi, tapi keuntungan yang didapatkan pun tinggi.
Untuk bisa mengambil keputusan yang tepat, Anda perlu melakukan analisis investasi. Anda jadi tahu kapan harus membeli, kapan harus menjual untuk meraih keuntungan atau menghindari kerugian besar.
Anda mungkin akan kebingungan mempelajari analisis fundamental dan analisis teknikal untuk pertama kali. Namun, jika mempelajarinya dengan serius, Anda tidak akan berani lagi ikut-ikutan orang untuk berinvestasi.
Anda perlu belajar tentang investasi. Tidak masalah jika Anda tidak memahaminya karena semuanya bisa dipelajari dari nol.
Sekarang sudah banyak resource gratis untuk belajar investasi di Youtube. Anda juga bisa mengikuti seminar-seminar yang diadakan oleh investor ahli ataupun membaca buku yang ditulis oleh investor ahli.
Semuanya mudah untuk dilakukan asalkan Anda memang niat untuk bisa berinvestasi secara ahli.
Sebagai platform P2P. Modal Rakyat berupaya untuk menjaga keamanan dana lender atau orang yang melakukan pendanaan pada UMKM di Modal Rakyat. dengan cara memperketat credit scoring untuk peminjam di Modal Rakyat. Pendanaan bisa dimulai dari modal yang minim, dimulai dari Rp5 juta. Imbal hasil per tahun hingga 12%.