13 Nov 2020
Lelah bekerja dirasakan banyak karyawan meski mereka bekerja dari rumah. Terlebih jika kamu termasuk dalam karyawan yang juga menjadi orang tua di rumah, menyelesaikan pekerjaan mungkin akan sedikit membuatmu merasa mudah stress dan burnout.
Bekerja dari rumah juga sama melelahkannya seperti bekerja di kantor. Bukan lelah karena fisik saja, tapi lelah secara emosional juga bisa terjadi.
Ada banyak aspek yang mempengaruhi mengapa seorang karyawan bisa merasa mudah lelah bekerja meski dari rumah. Yuk simak!
Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Kualitas Diri di Tengah Pandemi
Salah satu alasan mengapa seseorang bisa mudah merasa lelah bekerja adalah karena, sederhananya, kamu merindukan pertemuan dengan rekan di kantor. Berkumpul di kedai kopi saat jam istirahat, menghabiskan waktu akhir pekan dengan berkaraoke, atau pertemuan lainnya. Harus diakui bahwasannya, bertemu dengan teman bisa meningkatkan kesehatan mental.
Bekerja dari rumah seolah-olah ada dinding besar yang menghalangi dengan rekan-rekan kerja lainnya.
Dinding besar tersebut membuat diri kita merasa terisolasi satu sama lain. Bahkan ketika kamu ingin melakukan pertemuan di luar jam kerja pun, kamu juga tak sempat karena tenaga sudah terkuras saat bekerja dari rumah serta mengurus pekerjaan rumah lainnya.
Di situasi seperti ini, cobalah tetap untuk terhubung dengan rekan kerja, teman, atau sanak saudara. Kamu bisa hubungi mereka melalui pesan atau percakapan singkat di telepon. Saat mengkarantina diri bukan berarti kamu tidak bersosialisasi.
Bekerja di mana pun, pasti akan menemui gangguan yang bisa mempengaruhi produktivitas. Bekerja di kantor yang padat, lingkungan yang kurang kondusif, dan permasalahan lainnya.
Bekerja dari rumah pun juga memiliki gangguannya sendiri, ,misalnya lingkungan rumah yang kurang mendukung, suara bising tetangga, atau tugas-tugas rumah yang harus diselesaikan.
Kamu perlu menyiapkan ruangan yang tenang, menyusun jadwal yang membantumu dalam pekerjaan, dan bagi waktu dengan keluarga. Meski bekerja dari rumah, sempatkan makan siang bersama keluarga. Lakukan ini untuk mengembalikan energi yang terkuras karena bekerja.
Apa yang kamu rasakan saat bekerja dari rumah? Mudah capek, bingung, panik, dan stress? Ditambah kamu harus memikirkan makan siang karena biasanya sering mendapat jatah katering dari kantor.
Wajar saja apabila sering merasa lelah karena beban kerja kantor dan rumah tangga menjadi satu. Apalagi jika kamu memiliki seorang anak dan harus mendampinginya selama sekolah dari rumah.
Di saat seperti ini, kemampuan adaptasi kamu menjadi kunci utama dalam melewati rintangan ini. Apabila merasa sudah tidak kuat, ada waktunya untuk mengambil waktu istirahat.
Gunakan waktu ini untuk meditasi di aplikasi Riliv atau menghargai segala perjuanganmu selama bekerja dari rumah. Hargai setiap prosesnya, sekecil apapun itu.
Kita mungkin sudah jenuh dengan segala informasi yang berkaitan dengan pandemi ini. Korban yang semakin meningkat, angka pengangguran yang semakin tinggi, serta berita-berita negatif lainnya. Berita-berita itu muncul di linimasa media sosial, televisi, radio, atau grup WhatsApp.
Ada baiknya mengatur prioritas dan menyaring informasi yang kamu terima selama ini. Mengetahui informasi soal pandemi memang perlu, namun kamu tak perlu terlalu larut menghabiskan waktu berjam-jam memandangi linimasa.
Informasi yang begitu membludak bisa mendistraksi pekerjaan dan kesehatan mentalmu, Dear. Kamu bisa alihkan waktu itu kepada hiburan-hiburan ringan yang tidak membutuhkan fokus terlalu tinggi. Misalnya kamu bisa melihat video-video Riliv yang tersebar di TikTok.
Sadar atau tidak, kehidupan di rumah selama pandemi ini bisa mengubah perilaku kita sehari-hari.
Misalnya, semakin sering melakukan meeting secara virtual, kamu harus tampil totalitas. Mulai pakaian, gaya, hingga riasan yang dikenakan. Bisa jadi selama ini, warna lipstik yang digunakan kurang cocok, atau gaya alismu kurang simetris.
Rasa percaya diri bisa menurun apabila kita selalu ingin tampil sempurna di depan layar kamera. Padahal, selama bekerja dari kantor perasaan tersebut tidak pernah muncul.
Salah satu trik yang bisa kamu lakukan adalah mencoba berhenti memikirkan diri sendiri. Alihkan energi tersebut terhadap pekerjaan. Fokus pada pencapaian tim atau diri sendiri. Sesekali, kamu perlu melihat “ke luar”, seperti menatap langit biru dari luar jendela kamar.
Baca juga: Apa itu Financial Distress: Gejala dan Cara Mengatasinya
Hayo, ngaku selama bekerja dari rumah, sadar atau tidak sadar kita jadi kurang gerak. Biasanya kalau di kantor sering jalan-jalan, entah ke kantin atau sekadar nongkrong. Selama berada di rumah, kamu mungkin jarang bergerak. Menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar komputer kemudian pergi rebahan.
Tak perlu repot-repot, kamu bisa melakukan sedikit gerakan kecil seperti pergi ke dapur, olahraga kecil di teras rumah, dan senam di balkon.
Gerakan-gerakan kecil tersebut membuat otak menjadi lebih fresh dan tidak mudah lelah. Hindari duduk terlalu lama dan istirahatkan otot mata. Jauhi gawai dan hirup udara segar di luar rumah.
Nah, itu tadi enam alasan kamu merasa mudah lelah bekerja meski dari rumah. Jangan lupa untuk istirahat ya, Dear. Jika kamu perlu seseorang untuk bercerita, yuk download aplikasi Riliv sekarang dan segera konsultasikan dengan psikolog profesional!
Disadur dari:
Ditulis oleh Yuri Mahirta Sari dari Riliv.