26 Apr 2022
Diskonto adalah salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengontrol kegiatan di sektor ekonomi. Kebijakan ini sering diandalkan dan punya dampak yang besar bagi kelangsungan hidup masyarakat Indonesia.
Untuk lebih memahami diskonto, di sini akan dijelaskan mengenai pengertian kebijakan diskonto, fungsi, contoh, dan dampak kebijakannya.
Baca juga: Bicara soal Kebijakan Fiskal, Apa saja Instrumennya?
Kebijakan diskonto adalah kebijakan yang dikeluarkan untuk mengendalikan tingkat inflasi. Instrumen kebijakan moneter ini hadir untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat secara otomatis.
Cara pelaksanaan kebijakan diskonto adalah dengan menurunkan atau menaikkan tingkat suku bunga.
Diskonto sendiri adalah bunga yang menjadi pembayaran wajib ketika mencairkan wesel atau surat dagang. Pembayaran biasanya akan dibebankan pada pihak yang melakukan pencairan surat dagang.
Tingkat inflasi memang perlu disesuaikan dengan kondisi ekonomi karena menyangkut pemerataan. Pastinya kita mengharapkan jalannya perekonomian tidak hanya ramah pada menengah ke atas, tapi untuk mereka yang berada di menengah ke bawah.
Kebijakan diskonto yang sering diandalkan pemerintah ini, punya fungsi nyata yang berkaitan dengan jalannya perekonomian. Ini dia penjelasannya.
Kebijakan diskonto sering digunakan untuk mengatur nilai tukar mata uang Rupiah agar tidak terlalu anjlok. Anda pasti tahu jika nilai tukar mata uang itu selalu berubah setiap harinya, bisa naik, bisa juga turun.
Jika nilai tukar mata uang menguat hal itu akan menjadi sesuatu yang positif. Sebaliknya jika nilai tukar mata uang mengalami penurunan maka perekonomian juga bisa turun, salah satu dampaknya ada pada kegiatan ekspor yang tersendat.
Kebijakan diskonto juga dipakai untuk mengatur harga yang berlaku di pasar. Contoh nyata yang sering kita lihat adalah harga bahan pokok yang mengalami kenaikan karena jumlah permintaan tingkat konsumen yang naik.
Harga barang dan jasa yang naik tentu akan berpengaruh terhadap kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, terutama mereka yang berasal dari menengah ke bawah.
Bank sentral pun akan meningkatkan suku bunga untuk memancing masyarakat menyimpan uang di bank. Dengan begitu, uang yang beredar jumlahnya menurun, dan permintaan pun ikut menurun. Hal ini pun akan berdampak pada harga barang dan jasa yang kembali seperti semula.
Krisis moneter bisa terjadi kapan saja, untuk itu pemerintah perlu menyiapkan berbagai macam kebijakan demi bisa mengendalikannya. Salah satunya adalah dengan kebijakan diskonto.
Ketika krisis moneter terjadi, pemerintah biasanya akan mengeluarkan berbagai bantuan untuk menaikkan perekonomian masyarakat. Berbagai bantuan itu bisa dilakukan dengan mengandalkan cadangan uang milik negara.
Cadangan uang pun bisa menurun karena terus digunakan. Biasanya untuk meningkatkan cadangan, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan diskonto yang bisa memancing masyarakat menyimpan uang di bank atau memberikan pinjaman pada pemerintah.
Contoh diskonto adalah membuat inflasi bisa terkendali. Inflasi atau peningkatan harga barang dan jasa adalah hal yang sulit untuk dihindari. Namun, perlu dikendalikan agar kenaikannya tidak begitu menanjak. Caranya adalah dengan menaikkan suku bunga.
Begitu juga ketika terjadi deflasi atau penurunan harga, kebijakan diskonto bisa dilakukan dengan menurunkan tingkat suku bunga, sehingga lebih banyak uang yang beredar. Hal itu pun membuat daya beli masyarakat bisa ikut naik.
Kebijakan diskonto yang diambil pemerintah contohnya adalah seperti ini.
Pemerintah mengeluarkan Surat Berharga Negara (SBN) untuk menyerap dana dari masyarakat. Penyerapan dana ini tentu tidak satu arah karena pemerintah akan melakukan pengembalian dalam bentuk pokok pembayaran dan bunga.
Sejauh ini pengembalian yang dilakukan pemerintah berjalan lancar karena pemerintah punya cadangan dana yang cukup untuk membayarnya.
Dana yang berhasil terkumpul itu akan digunakan pemerintah untuk pembangunan dalam negeri, menambah dana untuk APBN, dan lainnya.
Contoh dari SBN adalah Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), dan jenis surat berharga lainnya yang ditawarkan secara bebas pada publik.
Pemesanan SBN dilakukan di platform tertentu yang ditunjuk langsung oleh pemerintah. Anda pun bisa memesannya di waktu-waktu tertentu. Dengan memesannya, Anda berarti sudah berkontribusi langsung untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
Kenaikan BI Repo Rate diambil oleh Bank Indonesia ketika daya beli masyarakat tinggi. Hal itu guna memancing masyarakat menyimpan uang di bank karena ingin mendapatkan pengembalian dari bunga yang meningkat. Kebijakannya dikeluarkan untuk menekan jumlah uang yang beredar.
Bank Indonesia juga bisa menurunkan BI Repo Rate di saat pasar terlihat lesu karena permintaan yang menurun. Hal itu memancing masyarakat untuk mengambil uang mereka di bank dan menggunakannya untuk melakukan pembelian di pasar.
Kebijakan ini akan dikeluarkan ketika pemerintah merasa perlu melakukannya, jadi bisa terjadi kapan saja.
Kebijakan diskonto memiliki dampak positif yang bisa dirasakan oleh masyarakat secara luas. Ini adalah dampak positifnya.
Dampak dari kebijakan diskonto adalah membuat lapangan kerja yang ditawarkan pada masyarakat meningkat.
Hal itu karena kondisi ekonomi yang baik sehingga membuat banyak investasi yang masuk ke perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Perusahaan yang ingin berkembang itu membutuhkan lebih banyak tenaga kerja. Itulah yang membuat potensi lapangan kerja naik.
Dampak penting lainnya dari kebijakan diskonto adalah harga barang dan jasa yang berlaku di pasaran menjadi stabil. Hal ini membuat masyarakat bisa melakukan pembelian dengan baik, yang artinya kebutuhannya terpenuhi.
Apabila harga barang terlalu mahal, yang paling terdampak adalah masyarakat kecil. Jumlah kemiskinan juga bisa bertambah. Untuk itulah kebijakan ini diperlukan.
Dampak dari kebijakan ini adalah nilai tukar mata uang yang jadi stabil. Pihak produsen jadi tidak khawatir melakukan ekspor, bahkan nilai ekspor bisa jadi naik dan membuat surplus untuk neraca perdagangan.
Dampak besar dari kebijakan ini adalah membuat roda perekonomian dalam negeri jadi ikut stabil. Roda ekonomi yang stabil akan berdampak juga pada kesejahteraan masyarakat, tingkat kemiskinan bisa ditekan, lalu minat investor luar untuk menanamkan modalnya di Indonesia jadi semakin tinggi.
Perekonomian yang stabil pun bisa memancing pertumbuhan ekonomi seiring waktu, yang diharapkan membuat Indonesia jadi lebih maju.
Baca juga: Krisis Moneter adalah: Pengertian, Ciri, dan Dampaknya
Itu dia penjelasan mengenai kebijakan diskonto. Kebijakan ini memiliki fungsi yang krusial dan akan terus diandalkan pemerintah untuk menciptakan perekonomian yang stabil.
Anda yang menginginkan dana Anda bertambah, bisa mewujudkannya dengan membantu UMKM meraih pinjaman modal yang dibutuhkannya melalui Modal Rakyat.
Pinjaman yang Anda berikan nanti bisa dikembalikan sesuai dengan jumlah pokok pinjaman dan ditambah bunga.
Anda bisa meminjamkan dana sebesar minimal Rp25.000 dan imbal hasilnya berpotensi hingga 18% per tahun.
Modal Rakyat merupakan platform legal OJK, sehingga termasuk P2P lending yang aman. Manfaatkan promo BLOG25 untuk memperoleh Rp25.000 secara gratis.