19 Feb 2021
Risiko investasi obligasi perlu diketahui oleh investor dikarenakan segala instrumen memiliki keuntungan dan bahayanya masing-masing. Pengetahuan tersebut penting agar dapat memilih instrumen yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Jika tidak mengenal jenis instrumen investasi, maka bisa saja tidak mendapatkan tujuan investasi sesuai harapan.
Obligasi memang salah satu jenis instrumen investasi yang populer di kalangan investor. Obligasi adalah surat utang atau surat berharga yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan swasta maupun pemerintah. Uang dan bunga investasi akan dikembalikan oleh perusahaan maupun pemerintah dalam jangka waktu tertentu. Berikut di antaranya risiko menggunakan instrumen obligasi.
Baca juga: Investasi Obligasi: Menguntungkan untuk Masa Depan
Salah satu risiko investasi adalah proses pencairan atau likuiditas tidak dapat dilakukan setiap saat. Hal ini tentu saja menjadi salah satu kesulitan yang dialami oleh investor. Investor harus menunggu waktu jatuh tempo terlebih dahulu untuk melakukan proses pencairan. Berbeda halnya dengan instrumen lainnya seperti emas yang dapat dicairkan setiap saat.
Oleh karena itu jika Anda memilih instrumen investasi sebaiknya tetap memperhatikan tujuan keuangan. Misalnya apakah Anda memilih tujuan keuangan dalam jangka pendek maupun panjang. Jika memiliki tujuan keuangan dalam jangka pendek atau memiliki kebutuhan tidak terduga dan mendesak, Anda dapat memilih instrumen investasi yang pencairannya cepat.
Namun jika sudah terlanjur, Anda dapat memanfaatkan dana darurat yang dimiliki terlebih dahulu. Pengetahuan mengenai proses pencairan atau likuiditas dapat menjadi hal penting untuk memilih instrumen investasi yang tepat. Agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Selain itu karakteristik instrumen investasi memang berbeda, sehingga diperlukan pengetahuan mengenai likuiditas.
Pengetahuan ini penting dimiliki agar tidak terjebak pada keputusan yang salah. Keputusan yang salah tentunya membawa penyesalan kelak di kemudian hari. Oleh karena itu selain memikirkan jumlah dana yang akan diinvestasikan serta keuntungannya, sangat penting untuk mengetahui risikonya.
Baca juga: Tips Investasi Obligasi untuk Pemula Agar Terhindar dari Kerugian
Salah satu risiko investasi obligasi adalah investor kehilangan uang akibat pihak penerbit obligasi, dalam hal ini perusahaan swasta maupun pemerintah gagal melakukan pembayaran nilai pokok utang beserta bunganya. Kondisi tersebut pada umumnya terjadi pada perusahaan swasta. Sehingga Anda perlu berhati-hati.
Berbeda dengan halnya dengan obligasi pemerintah atau negara, tentunya sudah dijamin oleh undang-undang dan masuk dalam anggaran negara. Sehingga lebih aman dalam memberikan jaminan kepada pihak investor. Risiko uang tidak kembali karena perusahaan tidak sanggup membayar utang kepada investor bisa disebabkan oleh berbagai hal.
Salah satunya adalah kondisi finansial perusahaan sedang buruk. Selain itu operasional perusahaan berjalan tidak lancar. Perusahaan tidak memperoleh keuntungan dari hasil penjualan produknya. Hal ini tentu saja menjadi risiko investasi obligasi yang perlu dipahami oleh para investor.
Oleh karena itu, sama halnya dengan instrumen lain seperti saham, jika Anda berinvestasi obligasi terutama di pihak perusahaan swasta, Anda perlu mengetahui kondisi fundamental perusahaan. Kondisi fundamental perusahaan yang kuat membuat para investor semakin yakin bahwa perusahaan tempatnya berinvestasi aman secara fundamental.
Pengetahuan ini sangat penting untuk investor agar dapat memilih perusahaan penerbit obligasi yang sesuai. Jika tidak, bukan keuntungan yang didapatkan, namun bisa jadi risiko uang tidak kembali juga dapat dialami oleh investor.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa risiko investasi obligasi adalah harganya fluktuatif. Hal ini karena adanya pengaruh inflasi. Pada saat kondisi inflasi sedang tinggi, obligasi bisa saja sangat berpotensi nilanya turun. Jika menjualnya dalam kondisi sedang turun dikarenakan perekonomian negara tidak stabil, tentu saja Anda akan mengalami kerugian.
Kondisi yang di luar kendali seperti perekonomian negara sedang tidak stabil atau inflasi tentu saja membawa dampak bagi investor. Namun untuk obligasi pemerintah, nilai utang dan bunga sudah dijamin oleh undang-undang. Tentunya juga sudah ada ketentuan yang jelas jika negara dalam kondisi perekonomian yang tidak stabil.
Baca juga: Mau Investasi Obligasi? Ketahui 5 Keuntungannya
Salah satu risiko investasi adalah perubahan aturan atau kebijakan dari pemerintah. Misalnya saja terkait dengan persentase pajak obligasi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Hal tersebut tentu saja berpengaruh terhadap hasil keuntungan yang didapatkan oleh investor. sebelum meraih keuntungan bersih, investor harus memotong pajak investasi obligasi terlebih dahulu.
Dikarenakan pajak merupakan kewajiban yang harus dibayarkan oleh pemerintah, tentu saja hal tersebut juga menjadi dana wajib untuk diserahkan kepada negara. Untuk saat ini, besar pajak penghasilan obligasi adalah sebesar 15%. Tentu saja hal tersebut dapat mengurangi keuntungan yang didapatkan oleh investor.
Aturan atau kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah terkait dengan obligasi penting untuk dipahami. Hal ini tentu saja menjadi bekal penting bagi investor agar dapat melaksanakan kewajiban berinvestasi dengan baik. Jika kita tidak memahami aturan, bisa saja melanggar aturan yang sudah ada. Jika diteruskan, tentu saja akan terkena punishment.
Pengaruh suku bunga dapat menjadi salah satu risiko investasi. Hal ini juga penting dipahami oleh para investor. Misalnya Anda menjual obligasi yang dimiliki sebelum masa jatuh tempo, tentu saja Anda akan mengalami kerugian. Jika Anda tidak mengetahui pemahaman tersebut, bisa saja Anda melakukan keputusan yang tidak tepat.
Pengetahuan mengenai obligasi penting dimiliki agar dapat memilih instrumen secara tepat. Hal ini penting agar tidak mengalami kerugian di luar dugaan. Anda dapat berinvestasi secara nyaman dan mendapatkan tujuan keuangan sesuai impian.
Segala instrumen investasi tentu saja memiliki risiko, tidak hanya menawarkan keuntungan untuk investor. Anda perlu memahami keuntungan dan kerugian jenis investasi tertentu agar tidak salah memilih instrumen. Selain itu risiko investasi bisa Anda terima sehingga tujuan keuangan juga tercapai.
Baca juga: Investasi Paling Minim Risiko untuk Pemula
Ayo bantu pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan modal usaha dan raih keuntungan.
Dengan modal mulai Rp25.000 saja Anda sudah bisa memberikan akses pinjaman modal bisnis untuk UMKM di Indonesia melalui Modal Rakyat. Selain itu, Anda bisa mendapatkan imbal hasil hingga 25% per tahun.
Gunakan kode promo BLOG25 dan mendapatkan saldo gratis Rp25.000 untuk mulai mendanai. Hubungi customer service kami melalui email di cs@modalrakyat.id untuk mengetahui syaratnya lebih lanjut. Follow Instagram Modal Rakyat di @modalrakyatid untuk mendapatkan update terbaru dari kami.