16 Aug 2021
Sukyatno Nugroho mengalami jatuh bangun sebelum dikenal sebagai Presiden Direktur Es Teler 77. Sukyatno sendiri mengaku tidak pintar, bahkan sering membolos saat bersekolah. Walaupun begitu, ia tetap optimis dan bekerja keras.
Seperti apa kisah sukses Sukyatno hingga menyandang jabatan presdir? Berikut ulasannya.
Baca juga: Mengenal Kisah Sukses Warren Buffett, sang Oracle of Omaha
Sukyatno Nugroho adalah salah satu pengusaha sukses waralaba di Indonesia. Ia membuka Es Teler 77 yang berbagai menunya digemari masyarakat Indonesia.
Sukyatno yang lahir di Pekalongan pada 3 Agustus 1948 silam ini memang diketahui kurang cerdas saat bersekolah. Ia bahkan dua kali tidak naik kelas. Banyak yang menganggapnya bodoh.
Ia hanya bersekolah selama tiga bulan saat SMA. Selanjutnya, Sukyatno putus sekolah dan mencari nafkah dengan ijazah SMP.
Sang ayah lalu mengirim pemuda tersebut untuk tinggal bersama pamannya di Jakarta. Melalui pamannya, Sukyatno belajar berdagang. Ia mulai menjajal berbagai profesi.
Pria bernama asli Hoo Tjioe Kiat ini awalnya berjualan berbagai barang. Misalnya kancing, sisir, dan alat elektronik. Ia menuju Jatinegara atau Jalan Sudirman, Jakarta Pusat setiap harinya.
Sukyatno menjual barang dagangannya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Barat. Tidak ada yang tahu di mana ia berjualan, sehingga Sukyatno sempat dicurigai berjualan barang curian.
Pada momen tersebut, Sukyatno mengaku sempat putus asa. Pamannya pun demikian. Sang paman bahkan menyebut keponakannya bodoh.
Saat berjualan, ia bertemu dengan wanita yang kemudian menjadi istrinya, Yenny Setia Widjaja. Pernikahan mereka diselenggarakan pada 28 September 1971.
Sukyatno kembali menjajal peruntungan dengan menjadi calo pengurusan SIM, perantara jual beli tanah, sampai pemborong pembangunan rumah. Semasa menjadi pemborong, kesialan menimpanya.
Rumah yang dibangun hampir selesai, yakni rumah pesanan dari sebuah departemen di pemerintahan. Ternyata tanah dari bangunan tersebut masih disengketakan.
Akibatnya Sukyatno nyaris dikeroyok massa. Ia pun menanggung kerugian dan utang besar-besaran. Sukyatno jatuh miskin.
Ia bahkan tidak mampu membiayai anaknya untuk bersekolah. Sukyatno tidak pantang menyerah. Ia sempat menjalankan bisnis salon kecil-kecilan.
Baca juga: 7 Cerita Pengusaha Sukses Indonesia dan Kiat Mereka
Tidak lama setelah itu, Sukyatno kembali menjajal peruntungan dengan mencoba berbisnis es teler. Ia berbekal modal Rp1 juta.
Sukyatno menggunakan resep dari ibu mertuanya, Murniati Widjaja. Resep tersebut memenangkan lomba di majalah nasional, sehingga menarik perhatian Sukyatno.
Awal mulanya es teler adalah jajanan yang diciptakan Tukiman Darmowijono. Minuman segar ini terdiri dari kelapa muda, alpukat, santan, nangka, es serut, dan sirup.
Untuk memberi ciri khas, Sukyatno menamai usahanya Es Teler 77. Baginya angka 77 tersebut merupakan keberuntungan.
Ia pertama kali berjualan pada tahun 1982 di tepi pusat belanja Duta Merlin, Harmoni, Jakarta Pusat. Sukyatno sempat berpindah-pindah tempat berdagang karena adanya razia penertiban.
Ia sempat pindah ke Jalan Lombok I serta Jalan Pembangunan, Jakarta Pusat. Dagangannya masih berkonsep kaki lima saat itu.
Lambat laun usahanya berkembang. Sukyatno mulai berani mewaralabakan usahanya pada 1987.
Sukyatno mengaku ia sebenarnya tidak begitu paham sistem waralaba atau franchise. Ia hanya tahu karena pernah membaca sebuah artikel berbahasa Inggris tentang hal tersebut.
Walaupun Sukyatno hanya tamat pendidikan SMP, ia kurang lebih mengerti skema sistem waralaba seperti KFC dan McDonald's. Kedua waralaba makanan cepat saji tersebut saat itu baru saja masuk di Indonesia.
Bermodal nekat, Sukyatno membuka waralaba pertamanya di Solo dan Semarang. Jumlah gerainya mencapai seratus. Beliau menambah menu mi tektek serta ikan bakar.
Harga es teler kemudian dipatoknya lebih mahal. Sukyatno mulai berani membuka cabang di mal dan plaza.
Ia juga berani membuka gerai di kawasan elit seperti Wisma BNI di Sudirman. Dampaknya, Es Teler 77 mempunyai citra elit di masyarakat.
Sukyatno juga berupaya menaikkan pamor usahanya dengan membuat kegiatan sosial yang heboh. Sejak saat itu usahanya terus berkembang.
Muncul waralaba Es Teler 77 di berbagai kota, bahkan mencapai luar negeri. Mulai dari Malaysia, Singapura, sampai Australia.
Sejak saat itu Sukyatno menjadi sangat terkenal. Ia banyak diundang sebagai pembicara terkait bisnis franchise. Ia juga diberi gelar doktor honoris causa.
Bisnisnya lalu diserahkan kepada anak-anaknya. Ia lebih suka bekerja di balik layar. Sukyatno tutup usia pada 11 Desember 2007.
Dilihat dari perjuangan Sukyatno, mengembangkan bisnis memang tidaklah mudah. Banyak pebisnis yang harus jatuh bangun sebelum menjadi pengusaha sukses.
Belajar dari pengalaman Sukyatno, apa saja kiat-kiat sukses Es Teler 77? Berikut penjelasannya.
PT Top Food Indonesia yang menaungi Es Teler 77 memiliki manajemen yang baik sehingga mampu mempertahankan eksistensinya. Meskipun persaingan usaha kuliner sangat ketat, Es Teler 77 tetap bisa bersaing dengan pelaku bisnis lainnya.
Es Teler 77 memanjakan pelanggan dengan memberikan kualitas produk dan sistem pelayanan yang terbaik. Hal ini mendukung keunggulan gerai usaha kuliner tersebut dibandingkan para kompetitornya.
Tidak hanya menyajikan es teler, gerai usaha kuliner tersebut juga berinovasi dengan menyediakan menu makan lainnya. Seperti nasi goreng, sop buntut, rujak buah, dan masih banyak lagi.
Untuk membuat pelanggan semakin loyal, Es Teler 77 memberikan fasilitas berupa kartu member. Kartu ini bisa dimanfaatkan untuk memperoleh diskon.
Anda ingin menjadi sesukses Sukyatno Nugroho? Anda bisa memulai kisah sukses Anda sendiri dengan menjadi pebisnis. Caranya dengan mengumpulkan modal awal terlebih dahulu.
Untuk itu, Anda bisa mendaftarkan diri sebagai peminjam di P2P lending Modal Rakyat. Apa saja keuntungannya?
Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga keamanannya dijamin. Selanjutnya, bunga yang ditawarkan relatif lebih kompetitif dibandingkan alternatif pinjaman lainnya.
Persetujuan di Modal Rakyat relatif cepat jika syarat-syarat sudah dipenuhi, yakni maksimal dalam lima hari kerja. Pengajuannya pun mudah karena seluruhnya dapat dilakukan secara online.