19 Jul 2021
Komoditas adalah bagian dari proses perdagangan. Namun apa sebenarnya komoditas itu?
Kita sering mengasosiasikan komoditas dengan kebutuhan sehari-hari seperti beras, telur, daging, dan sembako lainnya. Namun pernahkah terlintas di pikiran Anda bahwa barang lainnya seperti logam berharga dan produk energi juga termasuk komoditas?
Untuk itu, mari kita bahas pengertian komoditas, jenis produk, hingga sistem perdagangannya. Berikut penjelasannya.
Komoditas adalah benda nyata yang cenderung mudah diperjualbelikan. Ciri lainnya adalah dapat diberikan dalam bentuk fisik, dapat disimpan dalam kurun waktu tertentu, serta dapat ditukarkan dengan produk lainnya dengan nilai yang sama. Biasanya komoditas bisa diperjualbelikan investor lewat bursa berjangka.
Komoditas tidak hanya meliputi kebutuhan sehari-hari seperti sembako. Barang-barang seperti logam berharga, misalnya emas, alumunium, dan perak, lalu sumber energi seperti batubara dan gas alam juga termasuk komoditas.
Komoditas merupakan produk perdagangan utama atau benda niaga lainnya yang dapat diperdagangkan dalam kegiatan ekspor-impor. Tujuan perdagangan itu adalah untuk mendapat keuntungan.
Tidak hanya itu, valuta asing (valas), indeks, dan instrumen lainnya juga bisa disebut sebagai komoditas. Pasalnya instrumen-instrumen tersebut dapat diperdagangkan. Dapat disimpulkan, komoditas tidak hanya terbatas pada kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Baca juga: Strategi Bisnis Hewan Kurban, Sukses Hasilkan Omzet Rp5 M
Berikut penjelasan empat jenis produk komoditas.
Komoditas yang didapat dari pertanian umumnya merupakan produk yang dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Komoditas pertanian terbagi menjadi dua, yakni perhutanan dan pertanian.
Contoh hasil perhutanan yaitu sawit, kelapa, karet, kapas, dan lain-lain. Sementara itu contoh hasil pertanian adalah beras, gandum, jagung, gula, dan lain-lain.
Saat diperdagangkan, produk pertanian dan perhutanan dihitung dengan satuan gantang, kilogram, ons, dan ton.
Jenis komoditas ini berasal dari peternakan, termasuk meliputi ternak hidup. Contohnya adalah daging, pakan ternak, susu, dan ternak itu sendiri.
Contoh produk peternakan adalah sapi, kambing, babi, ayam, daging sapi, daging kambing, daging babi, daging ayam, susu sapi, dan lain-lain. Satuan hitung yang digunakan untuk hasil peternakan adalah pon.
Komoditas berjenis logam berasal dari pertambangan. Sifatnya logam. Ada dua jenis hasil komoditas ini, yakni logam industri dan logam berharga.
Contoh logam industri adalah alumunium, nikel, tembaga, magnesium, timah, dan masih banyak lagi. Logam jenis ini dijual dengan satuan ons, kilogram, hingga ton.
Sementara itu contoh logam berharga adalah emas, perak, dan palladium. Satuan hitung yang digunakan untuk hasil komoditas logam adalah troy ons. Terkecuali untuk emas, biasanya dihitung dengan gram hingga kilogram.
Seperti logam, sumber energi didapat melalui penambangan. Namun produknya digunakan untuk bahan bakar.
Produk dari komoditas ini dihitung dengan satuan internasional ton atau barel. Contohnya adalah minyak bumi, gas alam, batubara, dan lain-lain.
Berdasarkan sifatnya, komoditas terbagi menjadi dua klasifikasi. Berikut penjelasannya.
Hasil komoditas peternakan dan pertanian termasuk klasifikasi ini. Komoditas jenis ini terpengaruh kondisi alam dan cuaca, sehingga harganya selalu berubah-ubah (fluktuatif). Komoditas yang juga disebut soft commodity ini harganya dapat berubah mendadak, sehingga sulit diprediksi secara akurat.
Hasil komoditas ini terdiri dari pertambangan atau kegiatan ekstraksi lainnya. Misalnya minyak bumi, gas alam, dan batubara. Hard commodity umumnya terdiri dari produk energi.
Baca juga: Tips Jitu Agar Cash Flow dalam Bisnis Selalu Stabil
Permintaan dan penawaran menentukan sistem pasar komoditas. Harga suatu komoditas cenderung fluktuatif. Hal ini merupakan risiko dalam perdagangan komoditas.
Fluktuasi harga komoditas dapat dipengaruhi banyak faktor. Misalnya cuaca, situasi alam, kemampuan produksi, aturan pemerintah, situasi politik, situasi ekonomi, dan masih banyak lagi.
Untuk menjaga harga tetap stabil, ditetapkan kontrak berjangka. Di dalam kontrak mencakup volume, jumlah, kualitas minimal, dan faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan.
Pasar komoditas terbagi menjadi dua, yakni produsen dan spekulan. Produsen merupakan pedagang.
Ia menggunakan kontrak berjangka untuk melindungi harga atau nilai barangnya sampai jatuh tempo kontrak. Misalnya petani melindungi harga tanaman mereka terhadap deflasi ketika harganya jatuh sebelum masa panen.
Sementara itu spekulan juga sama-sama pedagang. Perbedaannya adalah ia melakukan perdagangan di pasar komoditas dan mencari keuntungan dengan fluktuasi harga. Pedagang spekulan tidak menggunakan kontrak berjangka. Ia memanfaatkan perubahan harga komoditas demi memperoleh keuntungan.
Prinsip permintaan dan penawaran selalu memengaruhi pasar komoditas. Saat penawaran terbatas, permintaan tidak dapat sepenuhnya terpenuhi. Demikian pula sebaliknya.
Saat dunia ekonomi global memunculkan raksasa kompetitor baru seperti India dan Tiongkok, persediaan besi untuk negara-negara lain akan berkurang.
Komoditas berjangka adalah kesepakatan untuk membeli atau menjual komoditas dengan jumlah yang sudah ditentukan sebelumnya, dengan harga dan waktu spesifik di masa mendatang. Komoditas berjangka berfungsi melindungi kemungkinan naiknya harga.
Contoh komoditas berjangka yaitu bahan pangan, sumber energi, dan logam. Harga pada komoditas-komoditas tersebut sudah ditetapkan jauh-jauh hari agar dapat terbeli.
Pihak penjual mendapat keuntungan berupa kepastian bahwa komoditasnya akan terbeli. Selain itu, kedua belah pihak dapat menghindari penurunan harga yang mungkin terjadi. Maka dari itu, penjual dan pembeli sama-sama untung.
Untuk komoditas pangan, harganya kerap berubah. Hal ini disebabkan hasil panen yang bergantung kepada banyak faktor.
Demikian pula dengan minyak mentah. Harganya masih dapat diprediksi sampai beberapa bulan sebelumnya. Namun jika ada perubahan arah kebijakan politik atau situasi ekonomi global, tingkat permintaan komoditas tersebut dapat ikut berubah.
Baca juga: Investasi Emas Sangat Menguntungkan saat Sedang Genting
Fluktuasi dapat disebut sebagai pedang bermata dua. Perubahan harga di pasar memang bukan hal yang mengherankan. Namun di sisi lain, fluktuasi dapat berisiko tinggi bagi pelakunya saat memperdagangkan komoditas.
Penjual dan pembeli sama-sama harus mampu membaca kebutuhan pasar dengan teliti, termasuk situasi permintaan dan penawarannya. Berdagang di pasar komoditas dapat mendatangkan keuntungan. Namun risiko kerugiannya pun juga besar.
Anda pengusaha yang membutuhkan dana tambahan untuk bisnis? Anda bisa mendapatkannya melalui P2P lending Modal Rakyat. Apa saja keuntungannya?
Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga dijamin keamanannya. Selanjutnya, bunga yang ditawarkan relatif lebih kompetitif dibandingkan alternatif pinjaman lainnya.
Proses pengajuannya pun mudah dan cepat. Anda dapat mengajukan pinjaman secara online. Persetujuannya relatif cepat, yakni dapat disetujui dalam lima hari kerja jika syarat-syarat sudah dipenuhi.