Bisnis

10 KPI Marketing yang Harus Anda Ukur dan Cara Membuatnya

Brigitta Winasis-

31 Aug 2021

10 KPI Marketing yang Harus Anda Ukur dan Cara Membuatnya

Key Performance Indicator (KPI) marketing merupakan serangkaian indikator yang menunjukkan pencapaian dari aktivitas pemasaran. Contoh KPI marketing yaitu berapa banyak penjualan yang harus diraih dalam kurun waktu tertentu sebagai akibat dari tindakan marketing.

Secara konsisten, matriks-matriks ini harus dilacak untuk memahami seberapa efektifnya kampanye pemasaran. Berikut sejumlah contoh KPI marketing yang dapat Anda ukur.


Baca juga: 15 Trend Marketing Tahun 2021 yang Layak Diikuti


1. Click Through Rate (CTR)

CTR mengukur kegiatan marketing secara online. Misalnya melalui Facebook Ads atau Google Ads.

CTR menunjukkan rasio seberapa banyak klik dibandingkan jumlah tayang iklan bisnis Anda muncul di Google. Rata-rata CTR ditunjukkan dalam persen.

Hitung rata-rata CTR dalam bisnis Anda. Bandingkan CTR dari dua iklan yang berbeda menggunakan keyword yang sama.

Sementara itu, untuk CTR organik, bandingkan dari judul serta meta description yang berbeda.


2. Engagement Rate

Matriks ini digunakan untuk mengukur seberapa terlibat audiens Anda terhadap konten yang diunggah di media sosial. Keterlibatan tersebut dalam bentuk komentar, like, share, dan lain-lain. Untuk menghitungnya, bagilah jumlah reaksi dengan jumlah tayangan.


3. Cost Per Click (CPC)

CPC adalah dana yang harus dikeluarkan untuk setiap klik pada setiap iklan yang tayang. Anda bisa menggunakan tawaran CPC maksimal, yakni biaya tertinggi yang dikeluarkan pada setiap klik terhadap iklan yang tayang.

Mengapa matriks ini penting? Dengan menghitung matriks ini, Anda dapat menetapkan anggaran pemasaran yang efektif.


4. Sales Revenue

Matriks ini dapat diartikan sebagai hasil penjualan. Aspek ini tentu sangat penting bagi marketing. Semakin banyak penjualan, otomatis keuntungan perusahaan akan meningkat dan menjadi bukti pemasaran efektif.

Matriks ini akan mempermudah perusahaan mengukur kemajuan bisnis dalam memperoleh pemasukan. Matriks ini juga mengukur performa bisnis secara utuh, mulai dari performa tim, revenue, sampai performa individu.


5. Sales Qualified Leads (SQL)

SQL terkait seberapa potensial calon pelanggan yang menjadi peluang penjualan melalui proses kualifikasi tim marketing. Matriks ini sangat penting karena dapat diketahui seberapa besar calon pelanggan potensial yang akhirnya dapat dikonversi dan berubah menjadi pelanggan.

Selain itu, matriks ini penting karena menjadi penilaian performa tim marketing. Data dari SQL membantu tim dalam menunjukkan performa terbaik.


Baca juga: Cara Efektif Menjalankan 7P dalam Marketing Mix


6. Marketing Qualified Lead (MQL)

Tim marketing mengkualifikasi prospek ke dalam kelompok-kelompok tertentu. Hal ini yang disebut dengan MQL.

Hasil dari prospek ini diserahkan kepada tim sales untuk nantinya dicapai. Tugas berikutnya dilakukan oleh tim sales. Tim sales dapat mencapai calon pelanggan dengan mengirimkan formulir.


7. Return on Investment (ROI)

ROI menunjukkan bagaimana perusahaan mengukur pemasukan yang diperoleh melalui kampanye marketing. Hal ini sesuai dengan tujuan perusahaan, yakni memperoleh profit sebesar-besarnya dari investasi.

ROI disebut sebagai matriks yang terpenting untuk terus ditinjau. Pasalnya ROI berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk segala biaya operasional, termasuk marketing.


8. Customer Retention

Customer retention adalah upaya mengukur efektivitas bisnis dalam mempertahankan pelanggan secara jangka panjang. Hal ini berkaitan dengan memiliki pelanggan loyal, mengingat memiliki pelanggan baru tidaklah lebih mudah.

Mempertahankan pelanggan adalah hal yang penting. Dengan menerapkan matriks ini dalam KPI, Anda dapat mengetahui apakah kampanye marketing yang dilakukan mampu mempertahankan pelanggan atau tidak.


9. Website-Traffic-to-Lead Ratio

Matriks ini berkaitan dengan rasio antara jumlah audiens yang tadinya mengunjungi situs Anda lalu berubah menjadi pelanggan. Hal ini akan bermanfaat saat Anda menentukan kualitas traffic di situs Anda, terutama jika situs merupakan platform yang dominan di bisnis Anda (seperti e-Commerce).

Anda dapat membagi total pengunjung dengan prospek yang dihasilkan pada kurun waktu tertentu. Misalnya Anda memiliki 200.000 pengunjung dengan 10.000 prospek, artinya Anda memiliki tingkat konversi 20 persen.

Tujuan dari menghitung matriks ini yaitu menambah konversi sebanyak-banyaknya dengan menerapkan biaya rendah untuk setiap prospeknya.


10. Sales Target and Growth

Matriks ini merupakan yang paling tinggi dan nyata. KPI ini dipengaruhi keseluruhan strategi pada bisnis Anda.

Anda harus menentukan target penjualan yang tinggi dan mengawasinya secara mendetail. Ingatlah bahwa tujuan marketing adalah untuk mendorong penjualan bisnis ke arah yang lebih baik.


Siapa Pelaku Bisnis yang Perlu Mengukur KPI Marketing?

Tidak semua pelaku bisnis perlu menilai KPI marketing. Sebabnya ada berbagai model dan skala bisnis yang berbeda-beda.

Berikut ini dijelaskan pemilik usaha yang wajib menilai KPI marketing?

a. Pemilik Bisnis Online

Bisnis jenis ini sangat berhubungan dengan KPI marketing. Contohnya CPC, anggaran marketing dihitung dari klik oleh calon pelanggan saat melihat iklan yang tayang.

b. Pemilik Bisnis B2C (Business-to-Customer)

Matriks-matriks dalam KPI marketing dibutuhkan untuk rencana pemasaran, mulai dari sebelum memperoleh calon pelanggan hingga mempertahankannya.

c. Pemilik Bisnis B2B (Business-to-Business)

Terdapat model bisnis yang tujuannya mendapatkan rekan bisnis yang sesuai. Dalam hal ini KPI marketing sangat berperan di model bisnis B2B.

d. Bisnis dengan Tenaga Penjualan

Pemasaran berhubungan erat dengan penjualan. Karyawan kedua belah tim pun seringkali bersinggungan dalam bekerja.

Performa tim penjualan (sales) harus diukur karena mereka menjadi ujung tombak bisnis. Mereka juga menjadi penerus proses operasional bisnis dari tim pemasaran. Maka dari itu, KPI untuk tim penjualan juga perlu diukur dengan matriks-matriks yang berkaitan.


Baca juga: Buzz Marketing adalah Metode Promosi Masa Kini, ini Tipsnya


Bagaimana Membuat KPI Marketing?

Penghitungan KPI marketing berbeda-beda, tergantung model bisnis masing-masing. Namun secara umum ada lima cara untuk membuat KPI marketing pada bisnis.

Menentukan Tugas Utama Pribadi

Alur kerja pertama dari membuat KPI marketing adalah memahami tugas inti dan pekerjaan individual masing-masing karyawan perusahaan. Serahkan tugas sesuai dengan yang mampu mereka pertanggungjawabkan.

Lalu catat tugas apa yang perlu dilakukan serta ekspektasi yang Anda inginkan dari karyawan. Ulas kembali bersama supervisor jika ada tugas yang perlu diubah.

Merencanakan Tugas Kelompok atau Proyek

Anda harus mempunyai rancangan besar terkait target yang ingin diraih dalam bisnis. buat tugas atau proyek khusus yang berada di luar job description harian. Sebaiknya tugas ini berfokus kepada proyek yang strategis dan penting.

Merancang Sasaran Kinerja (SK)

Ulas kembali langkah pertama dan kedua. Gabungkan kedua ulasan tersebut, lalu buatlah sasaran kinerja (SK). SK ini dapat terdiri dari lima sampai delapan poin untuk masing-masing individu.

Tentukan KPI Marketing serta Bobotnya

Masing-masing SK memiliki satu sampai dua KPI. Buat lima sampai sepuluh KPI untuk keseluruhan SK.

Saat menentukan bobot KPI, perhatikan beberapa hal berikut:

a. Prioritas

Semakin tinggi prioritas, bobotnya semakin besar.

b. Tingkat Kesulitan

Semakin sulit untuk mencapai target, bobot semakin tinggi.

c. Kredibilitas Data dalam Mencapai Target

Semakin data kredibel terkait pencapaian target, maka bobotnya semakin besar. Kredibel berarti tidak gampang dimanipulasi.

Tentukan Target KPI Marketing

Anda dapat memanfaatkan rumusan SMART untuk menetapkan target.

a. Specific

Target haruslah sesuatu yang spesifik, seperti 40 jam tiap karyawan tiap tahun.

b. Measurable

Dapat diukur, misalnya dalam bentuk persen.

c. Achievable

Memungkinkan untuk dicapai. Artinya menantang, tetapi bukan tidak mungkin dicapai.

d. Relevant

Target merupakan sesuatu yang relevan dengan SK yang sudah ditetapkan.

e. Time

Berikan batasan waktu untuk mencapai KPI, seperti per tahun.


Lakukan Marketing dengan Dana Tambahan dari Modal Rakyat

Anda membutuhkan dana tambahan untuk marketing bisnis Anda? Anda bisa mendapatkannya melalui P2P lending Modal Rakyat.

Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga dijamin keamanannya. Bunga yang ditawarkan relatif lebih kompetitif dibandingkan dibandingkan alternatif pinjaman lainnya.

Proses persetujuan cepat. Pinjaman Anda dapat disetujui dalam lima hari kerja jika syarat-syaratnya sudah terpenuhi. Selain itu, proses pengajuan pinjaman dilakukan secara online, sehingga lebih mudah dijangkau.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru