29 Jun 2021
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menawarkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Program ini bertujuan menawarkan angsuran bagi nasabah BRI yang ingin membeli properti, baik itu rumah, apartemen, rumah toko (ruko), maupun rumah kantor (rukan).
Untuk mengajukan KPR BRI, dibutuhkan sejumlah syarat. Mulai dari identitas diri hingga berbagai dokumen harus memenuhi ketentuan.
Namun nasabah BRI tidak perlu khawatir, syarat dan ketentuan yang ditetapkan masih dapat dipenuhi dengan mudah. Apalagi didukung bunga kredit yang ringan dan proses yang cepat. Berikut penjelasan tentang KPR dari BRI.
Baca juga: Budget Minimal? Tetap Bisa Renovasi Rumah, ini Tipsnya!
Syarat yang mudah dan suku bunga ringan membuat Bank BRI dikenal masyarakat. Apalagi jaringan bank ini sangat luas, bahkan mencapai berbagai pelosok Indonesia.
Bank pemerintah ini juga memberi beberapa pilihan KPR, termasuk yang bersubsidi. Seperti dikutip dari halaman resmi BRI, berikut keunggulannya yang dapat Anda pertimbangkan.
a. Proses pengajuan mudah dan cepat.
b. Biaya kredit ringan dengan suku bunga yang kompetitif.
c. Biaya provisi sebanyak 1 persen dari total pinjaman.
d. Jangka waktu tenor 20 tahun.
e. Pilihan suku bunga variatif dan kompetitif.
f. Down payment atau uang muka senilai 10 persen dari total pinjaman.
g. Berlaku untuk kondisi pembelian baru, bekas, take over/take over top up dari bank lain, top up, refinancing, pembangunan, dan renovasi.
h. Pembayaran dilakukan dengan Automatic Fund Transfer atau Automatic Grab Fund.
i. Disertai asuransi jiwa kredit serta asuransi kerugian atau kebakaran.
Terdapat dua tipe KPR BRI. Berikut penjelasannya.
KPR BRI jenis ini ditawarkan untuk siapa saja tanpa tergantung pada latar belakang pekerjaan dan penghasilan. KPR ini ditujukan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah atau MBR. Kredit ini disesuaikan berdasarkan aturan pemerintah.
Berbeda dengan KPR bersubsidi, program ini ditawarkan bagi mereka yang berpendapatan menengah. Kebijakan KPR non-subsidi menggunakan bunga mengambang.
Program ini dimanfaatkan untuk membeli rumah komersil baru atau bekas. Namun ada ketentuan yang harus dipenuhi, yakni pengembang harus sudah memiliki kerja sama dengan pihak BRI.
Membahas KPR tentu saja tidak terlepas dari bunganya. Anda perlu mencermati tingkat bunga yang ditawarkan sebelum memilih KPR yang tepat.
Ada berbagai ragam bunga KPR BRI. Untuk KPR BRI non-subsidi, berlaku bunga 6,5% dengan bunga tetap satu tahun pertama. Ada pula tipe bunga 9,5% dengan bunga tetap tiga tahun pertama.
Setelah masa bunga tetap habis, berlaku bunga mengambang sesuai kebijakan Bank Indonesia selama masa tenor berlangsung. Sementara itu untuk KPR subsidi berlaku bunga 5% sampai masa tenor selesai.
Baca juga: Pilih Investasi Jangka Panjang Berupa Tanah atau Rumah
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jika ingin mengajukan KPR BRI. Berikut rinciannya.
a. Melengkapi formulir aplikasi KPR BRI
b. Merupakan WNI yang berusia 21 tahun atau telah menikah
c. Mempunyai rekening BRItama
d. Berdomisili tinggal atau kerja di kota di tempat kantor cabang atau kantor cabang pusat berada
e. Menyerahkan dokumen yang dibutuhkan untuk melengkapi pengajuan kredit. Untuk syarat dokumen yang diperlukan, dapat dilihat langsung pada situs KPR BRI.
Selain membayar cicilan itu sendiri, Anda diharuskan membayar sejumlah biaya administrasi. Berikut rinciannya.
a. Akad
b. Asuransi
c. Administrasi 0,1% dari total pinjaman yang disetujui
d. Provisi 1% dari total pinjaman
Walaupun mudah, persyaratan mengajukan KPR bisa merepotkan. Maka dari itu, perhatikan setiap ketentuan dengan cermat.
Hal yang utama adalah melengkapi syarat yang diminta bank. Misalkan Anda harus memenuhi syarat batas usia.
Selanjutnya yang tidak boleh Anda lupakan adalah maksimal jumlah cicilan tiap bulan tidak lebih dari 30 persen gaji. Maksimal jumlah cicilan ini termasuk angsuran lainnya, misalkan kredit mobil atau utang.
Jangan meninggalkan satu pun dokumen yang diminta bank saat mengajukan KPR. Dengan demikian, Anda tidak akan kerepotan. Jika ada dokumen yang kurang, bisa-bisa permohonan Anda ditolak pihak bank.
Anda mesti memahami kebijakan yang diterapkan bank. Misalkan suku bunga tetap berlaku untuk tahun pertama, selanjutnya berlaku bunga mengambang.
Anda juga perlu menyiapkan anggaran untuk biaya lainnya selain uang muka atau DP. Misalnya biaya notaris, biaya provisi, biaya asuransi, biaya pajak, dan lain-lain.
Untuk memperkirakan kredit beserta bunganya, Anda dapat menghitungnya di situs resmi BRI. Berikut caranya.
a. Buka situs Simulasi KPR - Bank BRI.
b. Pilih simulasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
c. Cari menu Cicilan KPR. Anda akan menemukan kalkulator pengajuan pinjaman KPR.
d. Masukkan nilai pinjaman yang hendak diajukan. Nilai minimalnya adalah Rp50 juta dan maksimalnya Rp10 miliar.
e. Di bagian berikutnya pilih tenor yang akan diajukan. Tenor yang berlaku mulai 1 sampai 20 tahun.
f. Dalam kalkulator ini sudah ditetapkan suku bunga 5%.
g. Tekan tombol Hitung.
h. Di layar Anda akan muncul Estimasi Angsuran Bulanan.
Jumlah pinjaman yang dipilih adalah Rp300 juta. Jangka waktu atau tenor yang dipilih adalah 8 tahun dengan suku bunga 5%.
Setelah dihitung, hasilnya adalah Rp3.797.976. Jumlah ini harus dibayarkan setiap bulannya.
Walaupun begitu, perhitungan ini masih berupa estimasi atau perkiraan, sehingga tidak 100% akurat. Perhitungan ini hanya menjadi gambaran bagi nasabah yang ingin mengambil KPR. Perhitungan ini juga belum termasuk biaya administrasi lainnya.
Mengapa penting mencari tahu gambaran perhitungan KPR? Berikut alasannya.
Simulasi KPR merupakan gambaran angsuran yang harus dibayarkan nasabah ke bank sesuai plafon pinjaman, suku bunga, dan tenornya. Simulasi ini biasanya berbentuk kalkulator KPR.
Salah satu aspek yang ada dalam perhitungan kalkulator simulasi KPR adalah suku bunga. Penting diketahui bahwa ada bunga mengambang yang berlaku.
Dengan mengambil cicilan yang memiliki bunga mengambang, debitur tidak akan merasa tertipu saat kredit membengkak. Pasalnya mereka sudah memperhitungkan terlebih dahulu melalui simulasi dengan asumsi suku bunga bertambah.
Di tahun-tahun awal, biasanya bank menerapkan bunga tetap. Namun menjelang tahun ketiga atau kelima, bank menerapkan bunga mengambang.
Saat sudah memasuki periode bunga mengambang, nasabah harus mempersiapkan diri dengan perubahan bunga di pasaran. Perubahan tersebut bisa naik, turun, atau tetap.
Dengan demikian, nasabah dapat mengalokasikan cicilan dalam rencana keuangan. Nasabah tidak lagi merasa terkejut jika ada perubahan pada tagihan kreditnya.
Sebelum memutuskan mengambil KPR, Anda tentu harus mengumpulkan uang dalam jumlah yang besar. Tidak hanya melalui menabung, Anda juga bisa mengumpulkan uang dengan cara berinvestasi.
Salah satunya adalah dengan investasi P2P lending melalui Modal Rakyat. Layanan ini menawarkan imbal hasil bunga yang menarik dibandingkan P2P lending lainnya, yakni mencapai 25 persen per tahun. Layanan ini telah berizin OJK, sehingga aset Anda dijamin keamanannya. Anda dapat berinvestasi mulai dari Rp25.000 saja.