30 Sep 2021
Untuk menentukan keputusan bisnis tertentu, sebuah pelaksana perusahaan harus memperhatikan laporan neraca yang dimiliki. Di dalam laporan neraca akan dijelaskan kekayaan dan kewajiban dari sebuah entitas tertentu dalam satu periode akuntansi tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui apakah keuangan perusahaan dalam keadaan seimbang.
Laporan neraca merupakan salah satu elemen laporan keuangan. Laporan neraca, atau bisa dipahami sebagai Laporan Posisi Keuangan, adalah laporan kondisi keuangan sebuah entitas atau badan usaha dalam periode akuntansi tertentu. Isi laporan tersebut setidaknya akan menjelaskan tiga unsur, yaitu aset atau aktiva, ekuitas, dan liabilitas.
Posisi ketiganya digambarkan sebagai aset = ekuitas + liabilitas. Aset disebut sebagai aktiva, sementara gabungan antara liabilitas dan ekuitas disebut sebagai pasiva.
Aset atau aktiva adalah materi yang berpotensi mendatangkan keuntungan bagi entitas. Ekuitas adalah hak atau bagian pemilik saham dari apa yang dimiliki perusahaan. Sementara liabilitas adalah kewajiban perusahaan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, terdapat tiga aspek penting dalam sebuah laporan neraca. Anda harus memperhatikan betul mengenai aset atau aktiva, ekuitas, dan liabilitas. Dari masing-masing aspek tersebut, Anda harus membaginya ke dalam dua bagian yaitu sisi lancar atau current dan tidak lancar atau non current.
Dalam struktur laporan neraca, aset atau aktiva dihitung sebagai satu bagian struktur yang mandiri. Sementara itu, untuk kewajiban perusahaan atau liabilitas akan digabungkan dengan ekuitas atau hak pemegang saham. Untuk mengukur keseimbangan keuangan, dilakukan perbandingan pada aset (aktiva) dan liabilitas + ekuitas (pasiva).
Baca Juga: Laporan Keuangan: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya
Ada dua bentuk laporan neraca yang hingga kini digunakan, yaitu laporan neraca Staffel dan laporan neraca Skontro.
Laporan neraca Staffel adalah laporan yang disusun vertikal atau dari atas ke bawah. Laporan ini umumnya menempatkan aset pada kolom bagian atas sementara liabilitas dan ekuitas berada di kolom bawahnya. Secara imajiner, setiap kolom akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu keterangan nama di bagian kiri dan keterangan harga di bagian kanan.
Laporan neraca Skontro adalah laporan yang disusun secara horizontal atau menyamping. Bagian aktiva akan berada di sisi kiri sementara bagian pasiva akan berada di bagian kanan. Di bawah setiap keterangan item akan ada perincian harga untuk dibandingkan antara sisi aktiva dan pasiva.
Dalam menyusun Laporan neraca, ada tiga komponen yang harus dipahami sebagaimana telah dijelaskan di atas, yaitu sebagai berikut:
Yang termasuk aset: aset tetap, biaya dibayar dimuka oleh perusahaan, hutang, persediaan, kas, surat berharga, dan lainnya.
Yang termasuk liabilitas: pajak, biaya dibayar dimuka oleh pelanggan, hutang jangka pendek-panjang, dan kewajiban bayar lain.
Yang termasuk ekuitas: saham treasury, laba ditahan, tambahan modal disetor, dan lainnya.
Setelah memahami beberapa komponen tersebut, selanjutnya Anda dapat melakukan beberapa langkah menyusun laporan neraca berikut ini.
Setiap entitas bebas menentukan periode laporan keuangannya sendiri. Ada perusahaan yang menggunakan periode akuntansi bulanan, triwulan, hingga tahunan. Umumnya, perusahaan akan menggunakan periode akuntansi triwulan sehingga dalam satu tahun dibagi ke dalam empat kuartal (Q).
Untuk laporan keuangan yang menggunakan periode akuntansi bulanan bisa menggunakan tanggal terakhir di setiap bulan yang ada. Jika menggunakan periode akuntansi tahunan, maka 31 Desember adalah tanggal yang digunakan. Sementara jika menggunakan periode triwulan, pembagian 4 kuartal tersebut adalah Q1 pada 31 Maret, Q2 pada 30 Juni, Q3 pada 30 November, dan Q4 pada 30 Desember.
Untuk membuat laporan keuangan tentu saja Anda membutuhkan identifikasi aset yang ada pada periode tersebut. Pencatatan aset ini umumnya dilakukan mula-mula dengan baris individual sebelum akhirnya menghitungnya secara total. Setiap item aset akan dicatat masing-masing mulai dari sumber dan pemanfaatannya, sebelum akhirnya dikelompokkan dengan aset lainnya.
Umumnya pencatatan aset juga akan dibagi ke dalam dua kategori, yaitu aset lancar (current) dan aset tidak lancar (non-current). Yang termasuk ke dalam aset lancar adalah seperti inventaris, kas, surat berharga jangka pendek, dan lainnya. Sementara yang termasuk ke dalam aset tidak lancar adalah seperti properti, goodwill, aset tidak berwujud, dan lainnya.
Aspek penting lain yang harus disiapkan dalam melakukan laporan neraca adalah liabilitas atau kewajiban perusahaan. Aspek ini akan menjadi faktor pengurang untuk menghitung laba bersih. Sama seperti aset, liabilitas akan ditulis dalam bentuk baris individu sebelum akhirnya di total.
Beberapa faktor yang menjadi kewajiban lancar perusahaan adalah seperti pendapatan tangguhan, akun hutang, sisa biaya yang harus dibayarkan, dan lainnya. Sementara yang termasuk ke dalam kewajiban tidak lancar adalah seperti biaya sewa jangka panjang, hutang jangka panjang, dan liabilitas lainnya.
Penghitungan ekuitas wajib dilakukan terutama pada perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh beberapa pihak. Ekuitas harus dihitung berdasarkan jumlah pemegang saham dan jenis saham yang pernah dikeluarkan. Secara umum, jenis saham yang dikeluarkan perusahaan adalah seperti saham biasa, saham preferen, dan saham treasury.
Pada dasarnya laporan neraca adalah laporan yang memastikan bahwa keuangan perusahaan dalam keadaan seimbang. Oleh karena itu, perbandingan antara total ekuitas dan liabilitas harus seimbang dengan total aset yang dimiliki suatu entitas.
Hal penting yang harus dilakukan adalah dengan membuat jurnal neraca, memasukkan jurnal ke buku besar, membuat laporan laba rugi dan untung, serta menyusun laporan perubahan modal.
Baca Juga: Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana Untuk Usaha Kecil
Untuk membaca sebuah laporan neraca, Anda harus memahami terlebih dahulu bahwa ada dua bentuk laporan neraca. Laporan yang disusun dari atas ke bawah disebut sebagai laporan Staffel. Sementara laporan yang disusun menyamping dari kiri ke kanan disebut sebagai laporan Skontro.
Penggunaan jenis laporan tersebut bisa dilakukan oleh perusahaan manapun yang bergerak di industri manapun. Namun, umumnya perusahaan yang memiliki jumlah akun banyak akan menggunakan bentuk Stafel. Sebaliknya, jika akun atau item yang dihitung cukup sedikit maka akan digunakan bentuk Skontro.
Setidaknya ada 5 bagian yang harus Anda perhatikan ketika membaca sebuah laporan neraca, yaitu sebagai berikut.
1. Cermati saldo kas
2. Cermati saldo persediaan
3. Perhatikan saldo pinjaman pada akun kewajiban
4. Perhatikan keseimbangan saldo akhir.
5. Perhatikan perbandingan antara piutang dengan utang.
Contoh cara membaca laporan neraca bentuk Staffel dijelaskan berikut ini. Laporan neraca akan terbagi menjadi dua bagian utama, bagian ini umumnya disusun secara vertikal atau atas dan bawah. Di bagian atas terdapat rincian mengenai aset, sementara di bawahnya terdapat rincian berupa gabungan antara liabilitas dan ekuitas.
Jika dilihat kembali, di setiap bagian laporan tersebut akan terbagi menjadi dua sisi. Di bagian kiri Anda bisa melihat berbagai keterangan item. Sementara di bagian kanan Anda bisa melihat perhitungan harga termasuk keterangan tanggalnya.
Di masing-masing bagian laporan neraca akan ada total uang. Di bagian atas Anda bisa melihat total aset perusahaan, sementara di bagian bawah Anda bisa melihat total liabilitas dan ekuitas. Untuk menakar keseimbangan perusahaan tersebut, Anda dapat membandingkan total keuangan yang tertulis.
Baca Juga: Mengenal Laporan Laba Rugi yang Penting untuk Perusahaan
Pengembangan perusahaan dari skala kecil menjadi lebih besar membutuhkan tambahan aset atau modal. Untuk memperoleh tambahan modal tersebut Anda bisa menggunakan modal dari Modal Rakyat.
Modal Rakyat adalah medium yang akan mempertemukan antara pelaku bisnis potensial dengan sumber dana terpercaya. Menggunakan skema yang legal dan diawasi oleh OJK, transaksi yang terjadi antara kedua pihak tersebut dapat dijamin keamanannya. Untuk mengetahui lebih banyak tentang Modal Rakyat, klik link ini.
Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan yang menunjukkan aset atau aktiva, kewajiban perusahaan atau liabilitas dan ekuitas atau hak pemegang saham.
Neraca merupakan bagian dari laporan posisi keuangan. Neraca merupakan satu dari tiga inti laporan keuangan yang memiliki fungsi mengevaluasi keuangan perusahaan.
Ada dua laporan posisi keuangan atau laporan neraca, yaitu laporan bentuk Staffel atau vertikal dan laporan bentuk Skontro atau horizontal. Laporan bentuk Staffel umumnya digunakan untuk membuat laporan neraca perusahaan yang memiliki akun lebih banyak.