19 Mar 2020
“Selagi masih muda, senang-senang saja dulu. Mengatur uang belum penting. Nanti kalau sudah tua baru harus pintar mengelola keuangan.”
Opini populer di kalangan milenial ini merupakan sesuatu yang menyesatkan. Apakah kamu salah satu di antara yang menganut paham tersebut Faktanya, manajemen keuangan bukan sesuatu yang hanya bagus dilakukan oleh mereka di usia paruh baya dan lanjut. Justru, sedari dini dilakukan, manfaat dari pengelolaan tersebut semakin besar dirasakan.
Baca juga: Hal yang Tidak Dilakukan oleh Orang Terkaya di Dunia
Secara harfiah, manajemen keuangan berarti pengelolaan dana yang dimiliki terutama menyangkut pemasukan dan pengeluaran. Jadi, setiap detail uang yang ditambahkan atau dipergunakan harus terkelola dengan jelas dan rinci. Tepatnya, pengaturan keuangan meliputi :
Pemasukan utama atau bisa juga disebut dana segar maupun debet adalah sumber dana pokok untuk memenuhi semua kebutuhan kamu. Utamanya berasal dari penghasilan kamu tiap bulan. Besaran gaji, jika kamu tidak memiliki sumber dana cadangan, merupakan tolak ukur kesehatan keuanganmu. Caranya dengan melihat apakah lebih besar atau kecil dari pengeluaranmu.
Faktor kedua dalam manajemen keuangan ialah penghasilan sampingan atau pendapatan yang kamu miliki di luar gaji pokokmu. Bisa dari aktivitas freelance, bisnis yang kamu geluti, atau objek investasimu. Jumlahnya tidak menentu, bisa lebih besar maupun kecil dibandingkan sumber pemasukan utamamu.
Pada dasarnya, jenis pengeluaran ada dua, yaitu primer dan sekunder. Untuk pengeluaran primer atau pokok, meliputi kebutuhan wajib yang harus dipenuhi setiap bulan. Seperti makanan, iuran dan biaya-biaya semacamnya. Jumlahnya tetap, bila bertambah atau berkurang tidak dalam nominal yang signifikan sehingga menghitungnya tergolong mudah.
Di luar pengeluaran pokok, terdapat kebutuhan sekunder. Kamu bisa memilih untuk menggelontorkan penghasilanmu atau tidak, namun ada pula kepentingan di luar rencana yang urgent. Contohnya, memberikan bantuan secara mendadak. Namun, kamu dapat mengaturnya dengan menyisihkan sebagian penghasilanmu khusus untuk keperluan-keperluan semacam ini.
Sudah paham bukan tentang aspek-aspek dari manajemen keuangan tersebut? Jadi, apakah keuanganmu termasuk kriteria yang sehat atau tidak? Cara mengetahuinya mudah sekali, yaitu jumlahkan seluruh penghasilanmu dan pengeluaranmu. Jika defisit, berarti status keuanganmu tidak sehat dan harus lekas diperbaiki. Bagaimana caranya?
Manajemen keuangan sebenarnya bukan hal yang sulit, apalagi untuk generasi milenial sepertimu yang sudah didukung dengan teknologi serba canggih dan praktis. Pengelolaan keuangan agar tetap sehat yang benar :
Hal pertama yang wajib dilakukan tentu dengan membuat daftar kebutuhan primer kamu setiap bulan. Kebutuhan yang tidak boleh sampai ketinggalan dan bersifat pasti harus dicatat. Dengan begitu, kamu akan tahu berapa jumlah pengeluaran pokokmu. Berikan kelonggaran pada kalkulasi sehingga jika terdapat kenaikan daftar kebutuhan itu tidak membuatmu panik.
Sebagaimana sudah disinggung di atas, agar tidak sampai terjadi defisit keuangan gara-gara kebutuhan sekunder, kamu wajib menyisihkan sebagian penghasilanmu sebagai persiapan. Berikan jumlah yang relatif besar di mana jika tidak terpakai atau bersisa, dapat kembali sebagai pemasukan sekunder pada bulan berikutnya.
Cara lain untuk mengatur keuanganmu, bahkan mengekspansinya adalah dengan menjadikan penghasilanmu sebagai dana investasi. Dari situ, keuntungannya dapat menjadi pemasukan tambahan yang cukup menjanjikan. Tentu, kamu wajib memilih objek investasi yang minim risiko tetapi memiliki manfaat besar seperti menabung emas di IndoGold.
Namun, langkah manajemen keuangan di atas tidak akan efektif kalau kamu tidak menerapkan disiplin terhadap diri sendiri. Hal ini akan membantumu untuk mengerem dari berbagai keinginan yang dapat membuat pengeluaranmu menggunung. Pada intinya, keberhasilan pengelolaan keuangan kembali lagi bergantung pada tekadmu.
Jadi, penting atau tidak bagi kalangan milenial untuk mengatur keuangan sedini mungkin? Jawabannya jelas, sangat penting. Sebab, gaya hidup merupakan hal yang sulit diubah. Ketika saat produktif kamu tidak terbiasa mengatur keuangan, maka akan sulit melakukannya ketika sudah paruh baya apalagi lanjut usia.
Adapun manfaat dari manajemen keuangan bagi milenial :
Faedah dari mengatur keuangan bagi milenial salah satunya mapan tanpa bantuan orang lain sejak muda. Terutama memiliki aset tetap berupa properti sehingga tidak perlu lagi khawatir soal tempat tinggal dan dapat dikomersilkan pula, mempunyai usaha yang mendatangkan keuntungan dan sebagainya. Kamu tentu ingin memiliki kemapanan finansial seperti ini, bukan?
Dengan pengaturan keuangan yang baik, kamu pasti dapat memiliki banyak usaha dan investasi di hari tua. Jadi, kamu tidak perlu lagi khawatir akan masa depanmu saat tua nanti. Sebab, pemasukan terus mengalir dengan lancar tanpa perlu bekerja banting tulang. Hasil usaha dan investasi semacam ini tidak bisa didapatkan dengan instan.
Manfaat dari manajemen keuangan sangat bagus, ‘kan? Pada salah satu poin cara mengatur penghasilanmu agar tidak dilampaui oleh pengeluaranmu di atas sudah disebutkan untuk berinvestasi. Jadi, bukan menggunakannya untuk keperluan yang tidak penting, namun mengarahkannya agar dapat menghasilkan keuntungan berlipat.
Salah satu objek investasi yang pas untuk generasi milenial sepertimu adalah menabung emas. Investasi ini sedikit berbeda dengan metode konvensional karena kamu tidak harus membeli batangan emas atau dalam bentuk perhiasan secara utuh. Kamu bisa mencicil pembelian emas sesuai dengan dana yang kamu miliki saat ini.
Inovasi investasi emas ini hanya bisa kamu lakukan di IndoGold. Cukup dengan melakukan pendaftaran dan verifikasi untuk upgrade akun, kamu sudah bisa melakukan transaksi jual belinya. Hanya dengan ceban alias Rp10.000,- saja, kamu sudah menjadi pemilik emas murni. Jadi, kata siapa mengelola keuangan lewat investasi untuk milenial itu sulit!?
Baca juga: Produk yang Laris untuk Dijual Tahun 2020